Bunyi alarm membangunkan saya pagi itu. Saya, Benny – atau Ben, panggilan akrabnya – baru saja menginjak usia delapan belas tahun. Tinggi badan 175 sentimeter dan berat badan ideal, hasil rajin berolahraga, membuat tubuh saya cukup atletis. Kulit saya cenderung cerah, dan saya rasa wajah saya cukup menarik.
Sebuah ketukan keras di pintu mengagetkan saya. "Benny... bangun, Nak!" Suara Ibu. Ibu Kania, atau Nia, memiliki paras cantik dan kulit bersih. Ia baru berusia tiga puluh enam tahun, melahirkan saya saat masih berusia delapan belas tahun. Pernikahannya muda, hasil perjodohan orang tua. Ibu selalu menjaga bentuk tubuhnya, tetap bugar dan aktif.
Ibu dan saya tinggal berdua di rumah besar di sebuah komplek perumahan elit di Bandung. Ayah telah tiada saat saya berumur dua belas tahun, meninggalkan kami berdua sebagai satu-satunya keluarga. Berkat kesuksesan Ayah semasa hidup, kami memiliki warisan yang cukup untuk hidup nyaman.
"Iya, Bu," jawab saya dari kamar mandi, "Sedang cuci muka."
"Baiklah, Nak. Turunlah segera, sarapan sudah siap."
"Baik, Bu. Sebentar lagi."
Setelah membersihkan diri, saya turun ke ruang makan di lantai bawah. Rumah kami berlantai dua yang cukup luas. Kamar saya dan kamar Ibu berada di lantai atas, sementara di lantai tersebut terdapat tiga kamar tidur lainnya. Dua kamar tidur lagi terletak di lantai bawah. Rumah kami juga dilengkapi dengan kolam renang.
ang cukup besar dan juga ada ruangan juga khusus untuk gym karena aku dan mamaku sering berolahraga untuk selalu menjaga kesehatan.
“Ma.. mana sarapannya nih?” tanyaku
“Iya bentar…”
Di meja makan memang tidak terlihat ada makanan apapun, dan mamaku pun rupanya masih berada di dapur.
“Selamat ulang tahun Benny… anak mama yang ganteng ini”
Aku kaget, rupanya mama ku membawakanku kue ulang tahun yang diberi lilin berangka 18. Akupun lantas berdiri untuk memeluk mamaku.
“Bentar… mama taro dulu kue nya ke meja”
Setelah kue nya di taro di meja, akupun langsung memeluk mama ku.
“Makasih ya ma…”
“Iya sayang… semoga selalu jadi anak mama yang baik ya dan sayang selalu sama mama”
“Iya ma… pasti… aku selalu sayang sama mama”
Ehh, tapi kok di dadaku terasa ada yang aneh ya. Anjrit kayaknya mama gak pake BH ini, duh mana gesek – gesek pula di dada ku puting payudara mama ku, empuk pula rasanya payudara mama ku di dadaku.
Aku pun melepas pelukanku, lalu akupun memperhatikan mamaku sejenak, ternyata dia pakai daster yang cukup menggoda berbahan tipis. Shit, si stepen pun terasa menggeliat dibawah sana.
Akupun langsung duduk kembali di meja makan, begitu pula dengan mamaku. Aku lalu meniup lilin kue tersebut, tidak lupa juga Make A Wish terlebih dahulu. Lalu akupun lanjut berbincang bincang dengan mamaku, dan aku tak pernah bosan memandangi wajahnya ketika bersamanya.
Memang aku selalu terobsesi terhadap mamaku sendiri, seolah ingin selalu memilikinya, mungkin karena dia selalu mengurusku sendirian sejak papa meninggal, mungkin terdengar aneh namun ya sepertinya aku memang dari dulu jatuh cinta terhadap mamaku sendiri.
Aku sebenarnya memiliki pacar, dia merupakan salah satu cewek primadona di sekolah, oh iya kita bersekolah itu di salah satu SMA Favorit di Bandung, Aku dan dia kelas 3. Pacarku ini cantik dan sexy abis dah, bikin ngiler kalo liat dia, itupun aku jadiin pacar buat muasin nafsu liarku doank hhe, soalnya pikiranku selalu terbayang bayang mamaku sendiri.
Sore ini aku sedang dalam perjalanan didalam mobil yang kukendarai, mamaku ada disamping ku di kursi penumpang. Aku dan mamaku sedang dalam perjalanan menuju salah satu mall di kota bandung, ya aku sedang mengantar mamaku berbelanja.
Di dalam mall banyak pasang mata yang menatap mamaku seolah ingin menelanjanginya, memang pakaian mamaku kali ini membuatku menelan ludah. Mamaku memakai mini dress yang memperlihatkan lekuk tubuhnya yang indah.
Meskipun aku mencintai sekaligus nafsu terhadap mamaku sendiri, namun sejauh ini aku tidak berani bertindak lebih lanjut, ngeri mamaku marah men. Ya setidaknya mungkin kedepannya aku akan sedikit berusaha agar lebih dekat dengan mamaku.
Kesel juga sih kalo liat pria lain dimanapun berada yang melihat mamaku seolah tanpa bisa berkedip seperti itu, ya palingan yang bisa kulakukan saat ini hanya menggandeng mamaku saja.
Mamaku ini meskipun masih sangat cantik dan masih muda tetapi setau ku dia tidak pernah berdekatan dengan pria lain setelah kematian papaku. Ketika kutanya apa alasannya biasanya dia menjawab karena takut jika pria tsb tidak akan menyayangiku.
Itulah mamaku, dia selalu menyayangi ku, maka dari itupun aku berusaha menyayanginya juga meskipun bukan sebagai anak kepada ibunya tetapi sebagai lelaki terhadap perempuan.
Setelah selesai belanja segala kebutuhan, aku dan mamaku lantas pergi kearah basement untuk segera pulang tetapi mamaku ternyata ingin ke toilet terlebih dahulu, akupun mengantarkannya kearah toilet, toilet tersebut terletak agak kedalam lorong yang lumayan sepi karena letaknya di ujung basement.
Akupun menunggu mamaku di ujung lorong sambil menjaga segala belanjaan mamaku, tetapi setelah sekitar 10 menit mamaku belum juga keluar dari toilet tersebut, hal itulah yang membuatku sedikit gelisah.
Akupun coba mendekati kearah toilet tersebut yang berada didalam lorong sana, disana terdapat dua pintu masuk untuk perempuan dan untuk laki – laki, tetapi anehnya didepan pintu masuk perempuan terdapat papan bertuliskan ‘Dalam Perbaikan’.
Hal itupun semakin menambahkan kecurigaanku karena mamaku mana mungkin masuk ke toilet untuk laki – laki. Dengan sedikit keberanian akupun mencoba membuka pintu masuk toilet perempuan. Didalam toilet itu terdapat sekitar 6 ruangan toilet kecil yang semuanya dalam keadaan tertutup.
Akupun lantas untuk beranjak keluar lagi untuk mencoba mencari mamaku karena mungkin mamaku masuk ke toilet laki – laki karena toilet perempuan sedang dalam perbaikan, namun sesaat sebelum aku keluar ada sedikit suara gaduh dari ruangan toilet paling ujung, akupun curiga dan segera mendekati ruangan tersebut lalu mendobraknya sekuat tenaga.
“Bangsattttt” Batinku
Aku tertegun, mamaku sedang digerayangi oleh seseorang lelaki bertubuh gempal. Mini dress mamaku sudah tersingkap bagian atas dan bawahnya sehingga kini mini dress tsb berada di bagian perutnya dengan payudara dan selangkangan mamaku yang dapat ku lihat dengan jelas.
Lelaki bertubuh gempal ini sedang asyik mengenyoti payudara mamaku dengan celananya yang sudah turun sampai lututunya sehingga rudalnya kecilnya terlihat jelas menggantung di selangkangannya. Dia pun kaget ketiga aku secara kasar mendobrak pintu toilet itu.
“Anjinggg lu apain mama gue” teriakku
Dengan penuh emosi aku pun lantas melancarkan tendangan sekeras mungkin kearah selangkangan lelaki tersebut. Dia pun lantas langsung bersimpuh setelah menerima tendangan superku, aku tidak lantas berhenti sampai disitu.
BUGHH BUGHH BUGHH BUGHH
Pukulan dan tendangan kulancarkan kearah wajahnya hingga dia terkulai lemas dengan wajah bersimbah darah. Setelah puas akupun lantas beringsut kearah mamaku, ternyata kondisinya cukup memprihatinkan dengan baju dan rambut acak – acakan sembari wajahnya menunjukan ekspresi yang amat sangat ketakutan dengan airmata yang mengalir dari matanya.
Untung saja mamaku belum dinodai manusia laknat itu. Aku pun lantas menarik lengan mamaku dan memeluknya sambil mencoba menenangkan tangisan dan ketakutannya. Ngocoks.com
“Udahh ma.. tenang.. ada benny disini sekarang” ucapku
“Mama takut ben.. kamu jangan tinggalin mama ya” ucapnya masih terisak
“Benny gk akan tinggalin mama.. Benny akan selalu menjaga dan melindungi mama..”
“Makasih ya ben udah selametin mama.. gak tau gimana kalo tadi gak ada kamu”
“Iya ma.. Benny kan sayang mama jadi benny gak bakalan ngebiarin mama kenapa – napa”
“Iya sayang..”
“Ehh ma.. Itu bajunya benerin dulu hhe.. masih kebuka gitu”
Mamaku tampaknya tidak menyadari jika tadi dia masih dalam keadaan hampir telanjang bulat, diapun segera langsung merapikan pakaian dan rambutnya yang acak – acakan. Pipinya merah merona mungkin karena malu tubuhnya sudah diliat jelas oleh anak kandung semata wayangnya ini.
Setelah itu, aku pun segera keluar dari toilet itu sambil menggandeng tangan mamaku seakan takan kubiarkan lagi lepas dari pandanganku. Nasib orang tadi pun entah bagaimana, mungkin dia masih berbaring di toilet itu, kemungkinan sih pingsan dia, abis juga tadi dia kujadikan samsak hidup.
Sesampaikannya do basement, aku dan mamaku pun langsung menaiki mobil dan segera bergegas keluar mall tsb. Takut juga aku kalo orang tadi kenapa – napa, semoga saja dia masih hidup, toh bukan salah aku juga, aku hanya melindungi mamaku yg hendak diperkosa manusia biadab itu.
Dipeperjalan mamaku pun hanya diam tak bergeming, mungkin dia masih trauma, sepanjang perjalanan pun aku terus menenangkan mamaku dan terus menggenggam tangannya, untungnya mobil yg kukendarai matic jadi tidak terlalu mengganggu.
Sesampainya dirumah, hari sudah malam, aku dan mamaku pun lantas masuk ke kamar masing – masing, aku sudah tidak cemas lagi kepada mamaku, karena tadi di mobil dia sudah terlihat tersenyum kembali.
Aku pun mandi dikarenakan gerah dan keringetan juga tadi habis hajar manusia biadab itu, tapi ingatan ku tidak bisa lepas dari tubuh telanjang mamaku yg tadi kulihat, ya alhasil aku pun coli hhe sambil membayangkan tubuh indah mamaku.
“Uhhhh.. Crott crott crott Crott” spermaku menyemprot kearah dinding kamar mandi, lega.
Bersambung… Selesai mandi, aku bergegas ke lantai bawah karena lapar, biasa kalo abis coli perut suka langsung plong cuy seakan semua organ dalam ikut keluar bersama sperma hehe.
Mamaku rupanya baru saja memasak, aku pun seperti biasa akan membantunya karena ya dirumah ini tidak ada pembantu jadi semua pekerjaan rumah tangga dikerjakan oleh mamaku.
Selesai memasak, aku dan mamaku lanjut menikmati hasil masakan kita di meja makan. Seperti biasa aku selalu mencoba mengobrol apapun ketika bersama mamaku, apalagi aku tak jenuh memandangi wajahnya.
Setelah itu aku dan mamaku menuju ruang keluarga untuk menonton tv sambil mengobrol mengenai apapun seperti kesaharian aku atau mamaku, juga bisnis peninggalan papaku yg sekarang mama jalankan dan beragam obrolan lainnya.
Aku dan mamaku memang selalu mengedepankan komunikasi agar selalu senantiasa akrab apalagi kita hanya tinggal berdua. Pokoknya aku dan mamaku ini terbuka hampir tidak ada yg kita sembunyikan, kecuali petualangan seks ku hehe.
Tidak terasa malam sudah semakin larut, aku pun pamitan kepada mamaku untuk kekamar duluan karena besok aku sudah kembali masuk sekolah, tidak lupa gosok gigi dan cuci muka terlebih dahulu sebelum tidur biar muka makin bercahaya.
Baru juga mau merebahkan diri di tempat tidur, hp ku mendadak berbunyi menandakan bahwa ada yg menelepon, aku ambil hp ku dan kulihat ternyata cindy pacarku mengajak video call.
“Hallo Cin…” ucapku menerima video call tsb.
Terlihat dilayar hp ku wajah cantik cindy yg hanya menggunakan tank top yg sepertinya tanpa bh dibaliknya karena terlihat jelas puting payudaranya tercetak menantang di tank top nya.
“Iya sayang… Emphh” ucapnya dengan suara yg terdengar manja.
“Ahh.. serambi lempit ku gatel yang.. Udah lama gk kamu tengokin.. Uhhh” ucapnya kembali sembari menurunkan kamera hp nya ke arah bawah dan aku pun terkejut.
” Kamprettt lagi colmek dia” ucapku dalam hati
Rupanya dia lagi menggesek – gesek jarinya di permukaan serambi lempitnya yg mulus tanpa jembut itu, apalagi permukaan serambi lempitnya yg indah itu terlihat basah, aduhh jadi pengen langsung ke rumahnya trus ku entot semalaman hehe. aku hanya bengong menikmati adegan live show dari cindy tanpa dapat berkata – kata.
“Sayang aku pengen rudal kamu.. Uhhhh.. ahhhhh” ucapnya sambil mengemut jari tangannya seperti sedang mengemut si bauman ku, mana ekspresi mukanya bikin si bauman tambah berdiri tegak pula.
“i.. Iya yang.. Besok balik sekolah kita langsung ke kosanmu ya..” ucapku sambil mengeluarkan si bauman dari celanaku lalu kukocok sambil menikmati live show yg diberikan cindy.
Selanjutnya kita terus video call sambil memanjakan diri masing – masing. Kamera hp ku pun ku sorot ke arah si bauman sambil terus mengocoknya, begitu juga dengan cindy yg mengarahkan kembali kamera hp nya ke arah serambi lempitnya sembari kembali mengeluar masukkan jarinya, hingga kita berdua orgasme.
Setelah selesai video call enak bersama cindy aku pun lantas kembali merebahkan diri ke kasur, dan akupun tertidur.
Keesokan harinya, aku terbangun jam 05:30 pagi, olahraga sedikit biar otot rileks dan tidak tegang lalu mandi dan mempersiapkan segala kebutuhan untuk sekolah.
Setelah semua beres aku pun beranjak ke arah meja makan di lantai bawah untuk sarapan pagi, disana mamaku sudah mempersiapkan makanan untukku sarapan.
Haduhh, itu mamaku kenapa tiap pagi pakaiannya kayak gitu mulu dah, bikin si bauman tegak menjulang menunjuk langit, tapi seneng juga sih tiap pagi dikasih sarapan lain.
Ya, mamaku pagi ini hanya memakai kimono yang berbelahan dadanya rendah sehingga itu toket indahnya seakan mau meloncat keluar, apalagi itu bagian bawah kimono nya pendek banget pula membuat paha mulus mamaku terpampang jelas, duhh jadi gemes pengen ngelus tapi takut kena tampol.
Derita si bauman, pagi – pagi udah ketekuk dibalik celana sana. Sabar my friend, kita balaskan nanti kepada cindy di kosannya, kita buat dia menjerit dan meronta – ronta.
Jam 06:30 pagi akupun berangkat ke sekolah menggunakan motor bmw s1000rr kesayanganku, yang kuberi nama Aoki. Tak lupa juga memakai helm agv ku agar selamat sampai tujuan, udah kek pembalap isle of man pokoknya hehe.
Sampai di sekolah seperti biasa jadi pusat perhatian, ya mungkin karena terlalu op bawa motor begituan ke sekolah, suara knalpot nya aja bisa ngalahin kerasnya suara bel sekolah, beruang di kutub selatan pun kayaknya bisa kebangun tuh dari hibernasinya.
Kehidupanku di sekolah seperti biasa, belajar, ke kantin, digodain cewek, eh kok cewek yg godain cowok? Jelaslah tampangku keren gini, Lee min ho minder deh ketemu aku hehe. Eits tapi ada yg beda hari ini.
Masih ingat cindy? Ya dia pacarku yg cantik dan sexy itu tiba – tiba pas jam istirahat narik aku ke area belakang sekolah, tepatnya kearah ruangan yg terbengkalai.
Tiba di ruangan itu cindy langsung mengunci ruangan itu lalu mencium bibirku dengan buas, akupun sebagai lelaki yang disenggol dikit langsung ngaceng ya langsung membalas mencium cindy dengan lembut sambil meremas dadanya pelan dari luar seragamnya, meskipun nafsu sudah di ubun – ubun namun aku masih mencoba bersikap tenang dan lembut kepada perempuan.
“Pelan – pelan aja sayang..” ucapku mencium dia kembali sembari mengelus rambut indahnya
Cindy pun nampak mengikuti ritme ciumanku yg tidak terburu – buru. Ku lumat bibir tipisnya, ku kulum bibir bawahnya dan lidahku kujulurkan kedalam mulutnya. Lidahku dan lidahnya pun saling membelit, kita berciuman dengan penuh penghayatan.
Sebenarnya takut ketahuan juga kalo enak – enak di tempat ini, ruangan ini bekas gudang penyimpanan kebutuhan siswa, dimana ada beberapa kursi dan meja, tentunya ada matras juga yang bisa memuluskan aksi nekat kita.
Kini aku memangku cindy ke arah meja dan mendudukannya disana sambil terus berciuman. Ciuman ku kini turun ke arah leher jenjangnya. Ku kecup, ku jilati, ku belai dan ku gigit mesra leher cindy sambil tanganku membuka kancing baju cindy.
Kancing bajunya kini telah terbuka semua, terlihat payudara berukuran sedang nan bulat nya yg masih tertutupi oleh bh, aku pun menyingkap bh itu kebawah kearah perutnya yg ramping.
Tidak ingin berlama – lama karena tempatnya yg kurang nyaman maka aku pun langsung menciumi dan meremas payudaranya secara bergantian, tak lupa juga ku lumat dan ku kulum putingnya yg berwarna kemerah mudaan itu.
“ahhhhh… Uhhhh.. Emmmhh” desahnya cindy begitu menggoda
Aku kini menyingkap rok cindy keatas ke arah perutnya lalu aku menyelinapkan tanganku ke arah celana dalamnya, ku belai serambi lempitnya yg terasa lembab itu lalu kupelorotkan cd nya hingga terlepas.
Aku sengaja tidak membugili cindy sampai telanjang bulat karena sangat riskan terjadi sesuatu yg tidak diinginkan. Meski begitu cindy nampak lebih menggairahkan dengan seragam sma nya yg sudah tersingkap dan acak – acakan.
Kini aku melorot ke bawah, ke arah serambi lempit gundulnya, serambi lempit putih bersih yg terawat dengan baik itu tampak merekah, bagian dalamnya yg berwarna pink yg terlihat basah begitu menggoda. Ku raba dan kugesek – gesek clitorisnya sehingga membuat cindy menggelinjang.
“Ahhhh… uhhhh…” desah cindy
Selanjutnya kubenamkan wajahku ke arah serambi lempitnya, aroma khas serambi lempit pun semakin merangsangku. Ku jilat permukaan serambi lempitnya, ku sedot – sedot juga clitorisnya dan ku masukan lidahku ke arah lubang serambi lempitnya yg sangat basah dan kuhisap – hisap cairan serambi lempitnya itu.
“Achhh… Mmmphhh… Ennaaakk sayang… Uhhhh… Terusss… Emmmhhh… Masukkiin yang…” ujarnya sambil menjambak rambutku
“Apanya yang dimasukin??” godaku sambil tersenyum
“Kon… Achhhh.. rudalmu ke… Mmpphhh.. Ke me.. Mekku..” ucapnya lirih
Cindy pun menarik wajahku lalu dilumatnya bibirku sebentar. Lalu cindy pun bersimpuh di depan selangkanganku sambil membuka celana dan celana dalamku hingga melorot sampai ke mata kaki.
Tuingggg… rudalku langsung melompat menunjuk wajahnya. Oh ya rudalku ini panjangnya sekitar 18 cm yg membuatku bangga karena ukurannya diatas rata2 orang indonesia, memang tidak pernah mengecewakan si bauman ini.
“Uhhh.. Besarr sayang..” ucapnya sambil menggenggam dan mengocok rudalku
Cindy lalu mengecup kepala rudalku lalu dia jilati batangnya seperti memjilati es krim, dan selanjutnya dia pun memasukan rudalku kedalam mulutnya sambil matanya terus menatap sayu mataku. Ekspresinya ketika mempermainkan rudalku itu sungguh sangat membakar birahi.
Tak lama cindy mempermainkan rudalku. Dia pun rebahan telentang di atas meja sambil dan merenggangkan kedua pahanya lalu mengusap – usap permukaan serambi lempitnya yang telah basah itu sambil tangan satunya meremas payudaranya sendiri, sangat erotis pemandangan itu.
“Ayoo sayang masukinnnn sekarang” rengeknya manja
Diarahkan rudalku ke arah serambi lempitnya, setelah kepala rudalku sudah didepan lobang serambi lempitnya, ku dorong perlahan. Perlahan rudalku memasuki serambi lempitnya yg sempit namun telah basah itu sehingga rudalku tidak terlalu kesulitan memasuki ruang sempit itu.
Blessss… rudalku sepenuhnya berhasil terbenam di dalam serambi lempitnya.
“Emphh achhh.. Enakkkk.. Mentokk sayang..” teriak cindy
Kudiamkan sejenak rudalku didalam serambi lempitnya. Kudekap badannya, lalu kita kembali berciuman sambil tanganku meremas payudaranya dan memilin – milin putingnya yg telah mengeras. Akupun mulai mengayun rudalku secara pelan.
“Ughhh… serambi lempit kamu juga enak bangetttt… Terasa sempit…” bisikku ditelinga nya sambil kugencarkan entotanku dalam tempo standar.
“ahhhh.. Enakkk.. Sa.. Yang.. Terusinnn jangan bereenntttiiii… Ahhh.. Ahhhh.. Ahhh”
Ku ayun terun pinggulku dalam tempo standar sambil berciuman dengan cindy, sesakali sambil menciumi dan melumat payudaranya. Ku cupangi juga payudaranya sebagai penanda bahwa ini adalah daerah jajahanku.
Tak berlangsung lama, pinggulnya bergerak liar dan nafasnya semakin memburu menandakan bahwa dia sebentar lagi akan orgasme “Ohhh… Beib… Cepetin… Akuu mauuu ke.. Luarrrr.. Ahhh”
Badan cindy gemetar dan menjerit kecil sambil meremas bahuku dengan kuat. Kutancapkan dan kudiamkan rudalku sedalam – dalamnya, terasa serambi lempitnya berkontraksi serasa meremas rudalku dan terasa rudalku disiram cairan.
Serrr… Serrr… Serrrr… Serrrr…
Cindy pun melemas dan matanya terpejam. Ku diamkan dulu genjotanku, agar cindy menikmati orgasmenya terlebih dahulu. Ku belai wajahnya dan kembali kupagut bibirnya.
Wajahnya tampak bersinar membuatnya semakin cantik, wajahnya mengkilap dipenuhi keringat membuatnya semakin seksi. Memang cewek habia orgasme itu kecantikannya bertambah ke level maksimal.
Setelah beristirahat sejenak, dan cindy mulai terlihat bergairah kembali. Ku lepas rudalku dari serambi lempitnya lalu aku pun duduk di kursi dan kutarik tangan cindy agar dia duduk di pangkuanku sembari memasukan kembali rudalku ke serambi lempitnya lagi.
“Ahhhhh… Emmhhhh” desahnya ketika rudalku kembali menyeruak masuk kedalam serambi lempitnya
Cindy pun mulai menaik turunkan pantatnya mengocok rudalku didalam serambi lempitnya. Kupagut bibirnya dan kembali kita berciuman. Ku elus – elus rambut panjangnya dan kuremas – remas juga payudara bulatnya.
Sekitar 10 menit kemudian cindy pun tampak kelelahan sehingga kusuruh dia menungging dan kembali kumasukan rudalku kedalam serambi lempitnya dengan gaya doggy style. Ngocoks.com
Dalam posisi favoritku ini kugenjot cindy secara cepat sambil kupandangi lekuk tubuhnya yg indah dari belakang. Memang dalam posisi doggy style ini perempuan akan sangat terlihat sangat seksi sehingga akupun semakin bersemangat mengayun pinggulku.
Kutarik sebelah tangannya, ku pagut bibir tipisnya, kuciumi punggung mulusnya.
Plokkk… Plokkk… Plokkk… Plokkk… Plokkk… Plokkk… Plokkk… Plokkk…
Selangkanganku beradu dengan pantat bulatnya, kugencarkan sodokan ku hingga cindy merintih – rintih.
“Ahhhh… Ahhhh… Ahhhh… Ahhhh”
Setelah kugenjot sekitar 10 menit dalam posisi doggy style, cindy pun nampaknya akan mendapatkan orgasmenya lagi, terlihat dari gerakan balasan pinggulnya yg semakin liar, maka kupercepat genjotanku supaya bisa keluar berbarengan.
“Yang… Ahhh… Aku keluarrrr… Lagiii” ucap cindy
“Ughhh… Aku juga yang… Keluarin dimana?” tanyaku
“Ahhh… Di.. Da.. Lem aja… Mphhh… Aku lagi.. Gk subur”
Tak lama cindy serambi lempitik dan badannya menegang lalu berkelojotan, aku pun merasa spermaku telah berada di ujung kepala rudalku, kubenamkan rudalku didalam serambi lempitnya dan kudekap badannya.
Terasa serambi lempit cindy kembali meremas rudalku dan rudalku pun menyemprotkan sperma didalam serambi lempit cindy. Aku dan cindy pun klimaks berbarengan.
Serrrrr… Serrrr… Serrrrrr… Serrrr…
Croottt… Crotttt… Crotttt… Crotttt…
Aku dan cindy pun ambruk ke lantai, rudalku pun terlepas dari serambi lempitnya. Sebenarnya rudalku masih berdiri tegak, namun sepertinya cindy sudah kelelahan, maka aku pun tak mau memaksanya untuk melanjutkan ke ronde berikutnya apalagi kondisi dan tempatnya tidak memungkinkan.
Ku lihat cindy mengobel – ngobel serambi lempitnya dengan jarinya dan spermaku meleleh keluar dari serambi lempitnya, di coleknya spermaku dengan jarinya dan langsung di emut jarinya yg terdapat spermaku itu. Emang tingkah lakunya selalu terlihat erotis dan menggairahkan dimataku.
“Enakk yang… Gurih… hihi” ucapnya tersenyum kenikmatans.
Kupeluk dia dan kubelai rambutnya lalu kuucapkan “Makasih sayang… Kamu makin cantik kalo keringetan gini hehe”
Aku dan cindy pun bergegas merapihkan pakaian masing – masing. Ku lihat jam tanganku ternyata jam istirahat sudah masuk, mampus dah aku kena hukum pasti sama guru gara – gara telat masuk.
Sebelum berpisah, aku pun menyempatkan untuk mengecup keningnya. Dia pun bilang nanti tidak usah ke kosannya, akupun hanya mengiyakannya. Aku dan cindy pun berpisah memasuki kelas masing – masing.
Bersambung… Pagi di hari sabtu ini terasa begitu dingin di kota bandung ini. Aku terbangun dan mengecek jam wekerku dan ternyata sudah pukul 8 pagi, tidak biasanya aku bangun jam segini, mungkin efek hawa dingin yang membuatku begitu nyaman berada dibalik selimut.
Bangun tidur seperti biasa, aku cek hp terlebih dahulu, mengecek semua sosmedku, kali aja ada yang penting dan ternyata tidak ada. Hanya ada beberapa pesan dari cindy dan beberapa pesan dari teman – temanku.
• Whatsapps Messenger •
Cindy: “Sayang…” (06:30)
Cindy: “Udah bangun belom?” (06:35)
Cindy: “Kemaren temenku pake iphone terbaru lho, bagusss bangettt ” (07:00)
Cindy: “Nanti sore ke mall yuk, pengen liat – liat hihi ” (07:03)
Ah ada maunya dia, aku pun balas chat cindy.
Aku: “Aku lagi gak bisa yang.. Nanti aku mau anter mama ke salon.. Lagian uang jajanku lagi tipis nih” (08:05)
Cindy: “Oh, yaudah deh kalo gitu ” (08:06)
Haha ngambek sepertinya dia, kubiarkan saja lah, toh dia pasti yang rugi jika kudiamkan.
Aku tau aku ini memang sering dimanfaatkan oleh cindy untuk membelikannya kebutuhannya. Namun makin kesini kok keliatannya makin mahal aja keinginannya, apalagi sekarang minta hp baru, padahal tahun lalu aku kasih hp terbaru juga untuk hadiah ulang tahunnya.
Aku sebenarnya sanggup – sanggup aja membelikannya lagi. Aku memang memiliki uang yang cukup kalo hanya sekedar membelikannya hp itu, karena memang aku sebagai owner perusahaan peninggalan papaku yang sekarang diurus dulu oleh mama dan orang – orang kepercayaan papa.
Aku hanya tidak ingin selalu menuruti keinginan cindy, karena nanti dia akan terus melunjak jika selalu dituruti. Kalo hanya sekedar barang yang menurutku dia perlukan baru aku akan turuti, toh aku juga gk rugi bisa menikmati tubuhnya sesukaku.
Setelah mengecek hp, aku pun bergegas le kamar mandi. Seperti biasa cuci muka lalu gosok gigi, tak lupa boker dipagi hari dulu yang sudah menjadi kebiasaanku. Setelah itu akupun beranjak ke lantai bawah.
Aku berjalan ke arah dapur untuk minum karena haus, ternyata disana mamaku sedang memasak, entah memasak apa. Haduh lagi – lagi pakaiannya sangat menggoda, mamaku kali ini memakai bra sport dan celana legging yg membuat lekuk tubuh indahnya terlihat jelas. Pantatnya yg bulat seakan minta untuk di remas, perutnya yg ramping tanpa lemak semakin menambah keindahan tubuhnya, apalagi dadanya yg menurutku sangat proporsional ukurannya terlihat membusung.
Aku pun berjalan kearah sambil terus memperhatikan lekuk tubuhnya. Nekat aku memeluk tubuh mamaku dari belakang, kulingkarkan tanganku di perutnya, ku hembuskan nafas ku di lehernya dan kuberanikan menempelkan selangkanganku di pantat mamaku.
Mamaku nampak terkejut dengan aksiku, mungkin dia merasa kaget ketika sesuatu yg besar dan panjang menonjol menyeruduk pantat bulatnya, apalagi ketika ku hembuskan nafasku di leher atau belakang telinga sehingga ia menggelinjang kecil seakan kegelian.
“Mama lagi masak apa sihh?” tanyaku
Kuteruskan aksiku dengan menggesekan selangkanganku secara pelan dan senatural mungkin ke bongkahan pantat bulat mamaku. Sungguh mamaku sangat menggairahkan dengan pakaian seperti ini, apalagi kulitnya terlihat mengkilap oleh keringat, mungkin mamaku baru saja selesai berolahraga.
“mpphhh… Mama lagi masak omelet keju” Ucapnya dibarengi desahan yg begitu pelan
Aku pun lanjut mengobrol beberapa hal dengan mamaku sembari terus memeluk mamaku dan terus melanjutkan aksiku se natural mungkin, agar dia beranggapan bahwa yg kulakukan bukan disengaja, ya aku tidak mau terburu – buru mendapatkan mamaku, karena mamaku ini spesial jadi harus kulakukan dengan cara spesial pula.
Tak berselang lama akupun melepaskan pelukanku, aku sengaja tak mau berlama – lama karena takut mamaku curiga dengan perbuatanku. Meskipun dia nampaknya menikmati perbuatanku, mungkin karena setau ku sudah lama dia tidak disentuh lelaki.
Aku pun beranjak ke meja makan, menunggu sarapan pagi yg sedang dibuat mamaku. Tak lama mamaku membawa dua porsi omelet keju dan dua gelas susu segar sebagai menu sarapan pagi kita hari ini. Aku dan mamaku pun dengan diselingi beberapa pembicaraan, bersikap normal seolah hal yg terjadi tadi di dapur adalah hal wajar.
30 menit setelah sarapan, aku pun lantas menuju ke ruang gym pribadi, disana aku mulai berolahraga, dari olahraga ringan lalu menuju olahraga berat. Aku secara rutin berolahraga setiap hari, namun biasanya jika dihari sekolah aku hanya melakukan olahraga ringan saja, berbeda dengan hari weekend aku selalu olahraga berat juga agar bentuk badanku terus terjaga.
Setelah berolahraga sekitar 1 jam, aku pun menuju garasi untuk memanaskan beberapa kendaraan. Aku adalah orang yg hobby bermotor maka daripada itu aku pun memiliki beberapa motor koleksiku, ada bmw s1000rr kesayanganku, honda cbr 250 full modif dan juga ada vespa matic.
Di bandung ini memang lebih enak bermotor dari pada menaiki mobil, apalagi udara bandung sejuk. Mobil dirumahku hanya ada dua saja, yaitu mobil mini cooper mamaku dan mobil bmw 3 series milikku yg sangat jarang dipakai.
Setelah memanaskan kendaraan, aku pun bergegas ke kamar mandi untuk segera mandi, tidak enak juga badan terasa begitu lengket setelah berolahraga. Selesai mandi akupun berpakaian santai saja karena hanya akan berdiam diri dirumah.
Setiap hari weekend, aku dan mamaku selalu menghabiskan waktu di ruang keluarga, rebahan sambil menonton beberapa acara tv luar negeri, seperti halnya hari ini. Mamaku juga memakai pakaian santai, celana hot pants dipadu kaos longgar.
Aku dan mamaku memang sangat dekat, bahkan sering kita dikira sepasang kekasih oleh orang lain. Meskipun mamaku sudah berumur 36 thn namun wajahnya dan tubuhnya msh seperti perempuan seusia ku, maklum mamaku sering merawat tubuhnya dengan baik dan tentunya berolahraga secara teratur juga.
Mamaku ini merupakan wanita yg cukup rapuh, maka dari itu aku selalu bertekad menjaganya selalu. Aku tidak ingin satu – satunya keluargaku ini kenapa – napa. Oh iya aku dan mamaku ini benar – benar tidak memilik keluarga dekat lainnya di kota ini. Baik dari keluarga papa maupun mama sudah lama sekali tidak bersilaturahmi, mungkin terakhir ketika aku sd.
Aku dan mamaku kini terlibat obrolan di sofa ruang keluarga, tentunya sambil menonton tv, mamaku ini seleranya msh seperti anak muda, suka dengan drama korea. Aku kini berbaring tiduran berbantalkan paha mamaku, kutatap terus wajahnya sambil kita terus mengobrol.
Tangannya mengusap – usap rambutku, di elus – elus wajahku. Aku terlena oleh perlakuan mamaku, sangat terasa kasih sayang yg dia curahkan dalam setiap gerakannya. Aku hanya bisa membalasnya dengan memegang tangannya lalu ku kecup punggung tangannya dengan penuh kasing sayang dan cinta.
“Mam.. Nanti sore ke salon lagi kan?” tanyaku
“Benny anterin ya mam..” ucapku kembali sebelum sempat mamaku menjawab
“Iya, terserah kamu aja. Emang kamu gk main sama pacarmu atau temanmu?” balasnya, suaranya terdengar sangat menyejukan hatiku
“Enggak mam, mending nemenin mama aja. Benny mau jagain mama” ucapku sambil menatap matanya
“Kamu emang anak mama paling hebat. Mama sayang sama benny” ucapnya lalu mengecup pipiku
“Benny juga sayang banget sama mama. Btw cium lagi donk mam” ucapku sambil kuberikan senyuman terkenikmatansku
Mamaku pun nampaknya akan mengecup pipiku lagi, namun sebelum ciuman itu mendarat di pipiku segera aku memalingkan sedikit mukaku ke samping sehingga ciuman itu hinggap di bibirku. Mamaku sepertinya kaget, dia hendak menarik ciumannya namun segera kutahan lehernya oleh tanganku. Aku msh ingin menikmati hangat dan basahnya bibir mamaku.
Kudiamkan sejenak ciuman itu, aku masih menghayati bibir tipis dan lembut itu yg menempel di bibirku. Aku pun mulai berani memberikan kecupan di bibirnya, lalu melumatnya secara mesra. Mamaku msh saja diam tanpa membalas lumatanku ataupun menolaknya.
Ku coba memasukan lidahku kedalam rongga mulutnya namun mulutnya tertutup rapat. Aku pun tanpa bosan terus melumat dan mengecup mesra bibir tipis mamaku hingga ketika dia mendesah kecil sehingga mulutnya terbuka sedikit, maka disitupun aku memasukan lidahku kedalam rongga mulutnya.
Aku mencari – cari lidahnya, kubelit dan kusedot perlahan. Mamaku nampaknya mulai menikmati ciuman ini, matanya terpejam dan sesekali terdengar desahan lirih dan akhirnya mamaku pun membalas ciuman ku dengan mesra juga. Kita saling mengecup, saling melumat, lidah kita saling membelit dan saling bertukar air liur.
“I Love You, Mam” ucapku di sela – sela kita berciuman, dia hanya membuka matanya lalu menatap mataku seolah mencari kesungguhan dari kata yang kuucapkan, lalu dia memejamkan matanya lagi ketika kita melanjutkan berciuman.
Lumayan lama kita berciuman mesra, aku pun memberanikan diri untuk meraba payudaranya dari luar kaosnya, namun baru saja tanganku mendarat di payudaranya, tangan mamaku menggenggan dan menahan tanganku, lalu dia membuka matanya, menatapku dan menghentikan ciumannya.
Aku takut mamaku marah, namun pandangan begitu sayu tidak menampakan kemarahan. Mamaku melepas ciuman kita, tangannya kembali mengusap rambutku dan sesaat kemudian dia berdiri.
“Mama mau kekamar dulu, capek mau istirahat” ucapnya pelan tanpa berani memandangku Ngocoks.com
Mamaku pun berlalu ke kamar, kupandangi tubuhnya dari belakang. Aku sebenarnya begitu takut mamaku marah, namun dari perilakunya tadi dia begitu menikmatinya. Raut wajahnya dan bola matanya pun tidak menampakan kemarahan kepadaku, ah mungkin dia masih ragu untuk bertindak lebih jauh.
Aku pun tak ingin terlalu terburu – buru, kubiarkan saja mengalir apa adanya, namun aku akan terus berusaha mendapatkan mamaku. Berusaha agar dia membalas cintaku kepadanya, bukan membalas dengan cinta seorang ibu kepada anaknya namun dengan cinta seorang wanita terhadap prianya.
Sore harinya sekitar jam 4 aku mengantar mamaku ke salon langganannya yg terletak di dalam mall. Sepanjang perjalanan dari parkiran mall ke salon langganan mamaku, aku terus menggandeng tangannya erat, seakan memberitahukan kepada siapapun yang melirik mamaku bahwa mamaku itu milikku.
“Kamu kenapa ben? Kok tangan mama gk biasanya kamu gandeng terus” tanyanya heran
“mama sih jadi orang cantik banget, tuh liat pada ngelirik ke mama, kan mama pacar benny” ucapku berani sambil terus menggenggam tangannya
Ku lihat mamaku menunduk lalu tersenyum dengan mukanya merah merona. Ah mama makin cantik aja kalo malu – malu begitu. Memang sih mama kali ini terlihat begitu cantik dengan pakaian mini dress tanpa lengan dibalut dengan jaket denim, memang mamaku ini penampilannya selalu modis.
Sesampainya di salon, mamaku langsung masuk kedalam untuk melakukan segala bentuk perawatan tubuhnya. Aku seperti biasa menunggunya diruang tunggu, duduk – duduk di sofa sambil sesekali membaca majalah atau hanya sekedar buka sosmed.
Sebenarnya jenuh juga menunggu mamaku di salon ini, namun hal itu selalu saja kulakukan dengan senang hati. Meskipun perawatan mamaku ini bisa hingga berjam – jam. Setelah bosan bolak – balik membacs majalah atau membuka sosmed, tanpa sadar aku pun tertidur.
“Hei… Benny bangun yuk… Mama udah selesai” ucap mamaku sambil menggoyangkan badanku untuk membangunkanku
Aku pun berusaha membuka mata, samar – samar ku lihat mamaku berdiri di depanku. Aku mengucek mataku untuk memperjelas penglihatanku dan, Oh My God mamaku terlihat begitu cantik dengan gaya rambut barunya yang diberi warna coklat keemasan sehingga membuatnya terlihat lebih awet muda. Aku pun melongo tanpa terkedip.
“Kamu kenapa ben? Kok liatin mama gitu banget” tanyanya melihat ekspresi wajahku
“Astaga… Mama cantik banget” ucapku sambil memandanginya kagum
“Masa sih? Perasaan mama sama aja kok”
“Beneran mam, Suerr. Mama jadi keliatan awet muda” ucapku sambil mengacungkan dua jariku
“Memang gak salah benny pilih pacar” ucapku berani lagi sambil menggeleng – geleng takjub
“Hushh… mamanya sendiri kok dijadiin pacar” ucapnya sembari kembali tersipu malu
“Hehe… yaudah mam ayo pulang… atau mau pacaran dulu kita?” ucapku tersenyum cengengesan
“Ehh… siapa yang pacaran sama kamu ya… yuk pulang” ucap mamaku pura – pura galak
Mamaku pun menggandeng tanganku, duh rasanya senang sekali hati ini. Aku pun balas menggenggam erat tangannya. Sepanjang perjalanan menuju parkiran aku hanya diam sambil terus melirik ke arah mamaku yang sesekali tersenyum.
Bersambung… Malam minggu ku ajak cindy dinner sekalian ku ajak dia berbelanja beberapa stel pakaian untuk mengatasi ngambeknya karena tak kusanggupi untuk membelikannya hp iphone terbaru. Setidaknya harga beberapa stel pakaian ini tidak semahal hp yg dia inginkan.
Selesai berbelanja ku ajak langsung cindy ke kosannya untuk menuntaskan nafsuku yang telah lama tidak disalurkan. Sesampainya di kamar kosannya disana itu langsung kucumbu saja cindy sembari berdiri sambil melepas pakaiannya. Ku lucuti semua pakaiannya hingga dia telanjang bulat sambil bibir kita terus saling melumat.
Kudorong tubuhnya hingga dia rebah di kasur. Kupandangi tubuhnya sambil kulepas semua pakaianku sampai telanjang bulat juga. Pakaianku dan juga pakaian cindy telah berserakan di lantai kosannya. Akupun langsung menerkam tubuhnya dengan semangat.
Ku lumat lagi bibirnya, lidah kita pun saling membelit dan saling menyedot. Kusudahi ciumanku di bibirnya setelah cukup lama, kini ciumanku turun kearah leher jenjangnya, ku kecup, ku jilati dan tak lupa ku beri cupangan di lehernya. Tanganku pun tak lupa meremas buah dadanya, juga memilin – milin putingnya.
Ciumanku kini turun lagi kearah payudaranya, ku jilati semua permukaannya, ku beri cupangan juga di permukaan payudaranya. Setelah puas bibirku pindah mengulum putingnya yang telah mengeras itu, puting indah yg berwarna pink.
Aku sudah tak tahan lagi, langsung saja ku jilati serambi lempitnya, ku sedot dan sesekali ku gigit kecil klitoris nya, kumasukan juga dua jariku ke lubang serambi lempitnya sehingga membuatnya menggelinjang dan mendesah, setelah serambi lempitnya lumayan basah maka kusudahi kegiatan mengoral tersebut.
Aku pun menyondorkan rudalku besarku yang sudah ngaceng berat ke wajahnya, dia pun langsung memasukan rudalku ke mulutnya, menyedot – nyedot dan sesekali cindy mencoba melakukan deep throat hingga rudalku terasa mentok di tenggorokannya.
Setelah itu, cindy terlentang pasrah di kasur dan aku kini duduk bersimpuh di depan selangkangannya, kurenggangkan kedua pahanya. rudalku ku gesek – gesekan terlebih dahulu ke permukaan serambi lempitnya, tak lama lalu masukan rudalku kedalam serambi lempitnya yang sudah lumayan becek itu sehingga tak susah memasukan semua rudalku kedalam serambi lempitnya.
“Ahhhhhhhh… Enakkkkkkkk” ucapnya ketika rudalku mentok menyentuh dasar liang serambi lempitnya
Nafsuku sudah sangat tinggi sehingga langsung ke genjot serambi lempit cindy dengan agak cepat. Kepalanya terbanting kekanan dan kekiri, mata cindy terpejam dan mulutnya terbuka dengan mengeluarkan desahan – desahan yg agak keras. Aku tidak peduli jika tetangga kost cindy mendengar desahan tsb.
“Ahh… Ahh… Ahh… Ahh… Ahh… Enakkkk… Terusinnn… Enakkk bangetttt… Mphhhh… Ohhh… Yesss… rudalmu enakkk yang… Gedeeeee… serambi lempitku rasanyaa penuuhhh… Uhhh… Ahhh” racau cindy
Cukup lama aku dalam posisi Man On Top (MOT) ini, ku pegang kedua tangan cindy lalu ku silangkan dan ku tarik tangannya kebawah sehingga payudara bulatnya semakin menyembul. Tak lama ia blingsatan lalu mengejang, dan terasa rudalku diremas oleh serambi lempitnya dan cairan menyemprot rudalku.
Kuberi waktu dia sejenak untuk istirahat pasca orgasmenya. Setelah kurasa cukup, kubalik badannya sehingga dia berada di atasku. Dengan semangat dia berjongkok di atas selangkanganku dan mulai menaik turunkan badannya memompa rudalku.
Tak lama kudekap badannya, kita berciuman sejenak lalu kukulum puting payudaranya sambil kugenjot serambi lempitnya dari bawah, dia pun ikut mengimbangi dengan meliuk – liukan pantatnya, genjotanku pun makin lama makin cepat sehingga dia kembali orgasme untuk kedua kalinya.
Tak kuberi waktu lagi bagi dia untuk menikmati sisa orgasmenya, langsung ku tarik badannya kearah meja rias nya, ku posisikan badannya agar menungging, cindy terlihat masih kelelahan namun langsung saja kusodok serambi lempitnya dari belakang dengan tempo cepat. Diapun mengerang – ngerang.
Plokkk.. Plokkk… Plokkk… Plokkk… Plokkk..
Plokkk.. Plokkk… Plokkk… Plokkk… Plokkk..
Desahan cindy makin menjadi – jadi, sesekali ku tampar pantatnya hingga pantat putih itu sedikit berwarna kemerahan. Ku pandangi bayanganku dan bayangan cindy di cermin, terlihat begitu panas adegan bersetubuh kami.
“Ughh.. Yang aku mau keluarr” ucapku setelah merasakan spermaku berada di ujung kepala rudalku
“Ahhh.. Uhhh… Ahhh… Ahhh… Jangan didalem yang… Aku juga mau keluar lagi yang… Ahhhhh”
Kupercepat genjotanku, tak lama cindy menegang lalu menggelepar menikmati orgasmenya yang ketiga. Badannya merosot hingga terduduk di lantai. rudalku otomatis terlepas, berhubung aku sudah akan ngecrot maka aku langsung mengocok rudalku didepan wajahnya.
Crooottt… Crooottt… Crooottt… Crooottt…
Crooottt… Crooottt… Crooottt… Crooottt…
Spermaku menembak membasahi wajahnya, wajah cantik itu kini penuh dengan spermaku. Aku pun menyodorkan rudalku ke mulutnya, cindy mengerti maka langsung saja dimasukan ke mulutnya untuk membersihkan rudalku.
Setelah beristirahat sejenak, ku angkat tubuhnya ke kamar mandi. Aku dan cindy mandi dibawah pancuran air hangat, sesekali kusentil puting payudaranya dan kuremas pantatnya, dia pun membalas dengan meremas pelan rudalku, dan akibatnya rudalku pun kembali bangkit.
Ku angkat satu kakinya dan mulai kembali kumasukan rudalku kedalam serambi lempitnya. Aku dan cindy pun kembali bersetubuh di kamar mandi dengan berbagai gaya, hingga dia kembali orgasme 4 kali baru aku ngecrot di dalam mulutnya. Lalu kitapun menyelesaikan mandi dan kembali berpakaian.
Aku pun delivery order makanan karena terasa malas untuk mencari makan diluar. Setelah makanan sampai aku dan cindy pun melahap makanan tsb sambil mengobrol disertai dengan beberapa candaanku. Selesai makan aku duduk menonton tv sambil bermesraan dengan cindy, lalu setelah lumayan malam akupun pamit untuk pulang.
Sebulan kemudian, pagi di hari sabtu ini aku dan mamaku bersiap – siap untuk Road Trip atau sunmori ke lembang bersama club motor yang aku ikuti. Awalnya ketika aku mengajak mamaku, dia menolak namun setelah kebujuk dia pun mau.
Belakangan waktuku kuhabiskan bersama mamaku, aku semakin mencoba pendekatan terhadap mamaku, sampai saat ini hasilnya positif – positif saja bagiku, mamaku tidak pernah menggubris kelakuanku yang semakin hari semakin berani ketika mengulangi kejadian menggesekan selangkanganku di pantat mamaku ketika dia memasak.
Malah mamaku nampak semakin hari semakin menikmati kebersamaan kita, namun begitu mamaku masih terlihat malu – malu. Ciuman kembali sudah beberapa kali kami lakukan lagi. Meskipun aku masih belum berani berbuat lebih jauh lagi, takut mamaku menolak atau marah. Lebih baik aku bersabar saja.
Lucu juga sebenarnya mengajak mamaku ikut sunmori, dia baru pertama kali kuajak naik motor, pasti mengasyikan. Entah kenapa juga aku lebih memilih mengajak mamaku dari pada cindy pacarku, ah biarkan sajalah hitung – hitung mengajak mamaku refreshing agar tidak jenuh.
Oh shit, mamaku terlihat begitu cantik dan seksi dengan memakai tank top putih dibalut dengan jaket kulit hitam dan celana jeans ketat yang senada dengan jaketnya. Mamaku memang selalu tau cara berpakaian yang pas, dia sudah sangat terlihat seperti lady bikers. Ah bangga sekali aku punya mama seperti dia.
Aku pun memakai pakaian hampir seperti mama, baju kaos dipadu dengan hoody berwarna hitam dan celana jeans hitam juga. Pokoknya aku dan mamaku udah seperti kompakan namun tidak direncanakan.
“Mama cantik banget loh pake outfit begitu. Udah kayak couple’an lagi sama benny, mending mama pacaran aja deh sama benny hehe” ucapku cengengesan
“ihh apaan sih kamu ben” ucapnya terseyum malu – malu
“Tuhkan apalagi kalo mama senyum kayak gitu, benny makin suka deh” ucapku tersenyum sambil menatap mamaku
“ihh udah yuk berangkat” ucap mamaku sambil memalingkan muka
Uh mamaku gemesin banget deh tingkahnya, kayak anak abg aja pake malu – malu gitu. Aku pun memakai helm dan sarung tangan terlebih dahulu, lalu memakai kan mamaku helm dan juga sarung tangan. Awas ma jangan baper ya hehe.
Aku pun berangkat bersama mamaku berboncengan dibelakangku, aku pakai aoki motor kesayanganku bmw s1000rr. Mamaku awalnya agak jaga jarak namun kutarik tangannya dan kutahan agar memeluk perutku.
“Pegangan mam ke benny, nanti jatuh lho” ucapku, mamaku pun mengeratkan pelukannya di perutku. Terasa juga seuatu yang kenyal di punggungku. Ngocoks.com
” Aduhh mam, itu yang nempel kok kenyal banget ya, jadi pengen lama sampe nya” ucapku dalam hati
Aku dan anggota club lainnya akan kumpul terlebih dahulu di salah satu cafe, baru dari sana kita berbarengan berangkat menuju lembang secara konvoi, dijaga juga oleh patwal. Rencananya juga disana kita menginap di salah satu hotel untuk semakin mengakrabkan antar anggota.
Sesampainya di cafe tempat kita berkumpul, disana rame juga ternyata. Banyak moge mewah yang terparkir seperti Kawasaki H2, Yamaha R1M, Ducati Panigale dan beberapa moge mewah lainnya. Orang berduit semua sepertinya.
Aku memang member baru di club ini, maklum karena persyaratannya berumur 18 tahun keatas, meskipun begitu pasti orang – orang mengira aku tidak semuda itu karena perawakanku yang cukup tinggi tegap lebih seperti orang dewasa.
Aku pun mencari parkiran terlebih dahulu karena tempatnya lumayan penuh, setelah mendapatkan parkiran, baru saja aku dan mamaku turun dari motor, aku sudah disapa seseorang dan setelah kulihat ternyata dia temanku yang mengajakku bergabung ke club motor ini.
Temanku ini biasa kupanggil bang fariz, aku bertemu dengannya di bengkel motor langgananku dan dari situ aku dan dia jado akrab lalu berteman. Usianya mungkin sekitar 22 tahun. Dia datang dengan seorang perempuan juga.
“Hallo bang. Kabar gimana?” ucapku sambil menyalaminya
“Baik bro. Lu baik juga kan?” tanyanya
“Baik juga bang” jawabku singkat
“ini pacar lu bro? Wih cakep amat, hebat lu pilih cewek” ucapnya takjub melihat kecantikan dan keseksian mamaku
“Iya bang. Kenalin nih pacarku namanya Nia” ucapku mengenalkan mamaku sebagai pacarku. Segan juga sih tadi pas mengenalkan mamaku dengan menyebut namanya saja tanpa embel – embel kata ‘mama’.
Mamaku pun hanya tersenyum tersipu malu, memang sih mamaku tidak terlihat seperti seorang yang usianya 36 tahun. Mamaku senantiasa melalukan perawatan sehingga baik tubuh maupun wajahnya sehingga terlihat awet muda, apalagi ditunjang gaya berpakaiannya yang selalu mengikuti trend masa kini sehingga mamaku terlihat seperti seseorang yang berusia sekitar 20 tahunan.
“Sayang… kenalkan ini namanya fariz” ucapku mengenalkan bang fariz ke mamaku.
Gilaaa, nekat juga aku memanggil “‘sayang’” kepada mamaku. Kulihat mama hanya tersenyum kembali dengan rona merah di wajahnya. Ah sepertinya mamaku senang kuperlakukan seperti itu, kemajuan yang sangat pesat buatku.
Bang fariz hanya manggut – manggut, lalu ia mengenalkan perempuan yg bersamanya. Namanya Nadine, dia pacarnya bang fariz, umurnya mungkin 20 thn. Wajahnya kenikmatans berkacamata dan lekuk tubuhnya lumayan menggiurkan namun menurutku masih kalah oleh kecantikan dan keseksian mamaku.
Kita berempat pun mengobrol – ngobrol, sambil sesekali berkenalan dengan anggota lain, mereka pun seakan takjub ketika melihat mamaku, namun mereka langsung terlihat kecewa ketika mamaku kuperkenalkan sebagai ‘calon istriku’.
Mamaku dari tadi hanya senyum – senyum saja. Mamaku pun mengakrabkan dengan beberapa perempuan juga, tua muda semuanya ada. Sehingga mamaku tidak terlihat kesulitan membaur dengan perempuan disini.
Kebanyakan perempuan disini merupakan pacar ataupun istri dari para member club ini, tua muda semuanya bersatu dan membaur di club motor ini. Apalagi rencananya akan menginap sehingga mereka pada membawa pasangannya masing – masing.
Tak terasa sunmori akan segera dimulai, mereka sudah menaiki motornya masing – masing. Aku dan mamaku pun bersiap – siap juga, tak lupa kupasangkan mama lagi helm dan sarung tangannya. Kunyalakan motorku untuk ikut meriuhkan suasana di parkiran cafe ini.
Beberapa menit kemudian, kita pun mulai berangkat, beriringan dengan kawalan patwal, riuh suara knalpot moge saling bersahutan terdengar begitu indah di telinga, ah suasana yang sangat indah menurutku yang hobby bermotor ini.
Mamaku pun tanpa disuruh lagi kembali melingkarkan tangannya di perutku, pelukan yang sangat erat seakan dia tak mau melepasku. Terasa sangat nyaman nyaman pelukan itu meskipun pikiran kotorku tak bisa hilang karena sesuatu yang kenyal terasa menempel dan bergesekan dengan punggungku.
Bersambung… Sepanjang perjalanan morning ride ke lembang itu, banyak pengendara lainnya nempel ngikutin motorku dari belakang, sekilas mungkin terlihat seperti dikawal namun aku tau bahwa mereka hanya ingin melihat pantat bulat mamaku yang pasti tampak menungging seakan minta di remas.
Aku sih biasa – biasa aja asalkan mereka tidak macam – macam, kalo ada saja yang berani menyentuh mamaku, maka akan langsung ku lempar orang itu kedalam sumur. Perjalanan ke lembang pun hanya memakan waktu 40 menit, terasa cepat karena kita menikmati perjalanannya.
Sampailah kita titik pertama, yaitu sebuah warung cukup besar yang berada pinggir jalan. Semua motor di jajarkan di pinggir jalan, menambah kesan sedang ada club motor berkumpul di tempat ini. Disini aku selalu berdekatan dengan mamaku, bahaya juga soalnya banyak yang melirik mamaku.
Cukup lama kita disini, hingga suasana lembang yang sejuk berubah menjadi sedikit agak panas. Kita melanjutkan perjalanan le hotel yang akan kita tempati. Sebuah hotel cukup mewah yang dengan letak yang strategis berada di dataran yang lebih tinggi dari sekitarnya, apalagi pemandangan dari hotel itu nampak begitu indah.
Kita lalu makan bersama di hotel itu, dilanjutkan dengan beberapa acara pembuka, lalu kita di bebaskan untuk kemana saja menghabiskan waktu di siang dan sore hari ini, karena acara utama akan diadakan nanti malam. Anggota lain ada yang hanya diam di hotel ada juga yang berwisata.
Aku dan mamaku memilih untuk berwisata saja, kita mendatangi beberapa tempat wisata hits yang ada di lembang. Aku selalu menggenggam tangan mamaku seakan tak akan kubiarkan orang lain memilikinya, obrolan dan candaan selalu menghiasi kebersamaan kita.
Aku dan mamaku pun makin nampak seperti sepasang kekasih, pasti terlihat begitu mesra. Mamaku pun tak canggung lagi untuk menyenderkan kepalanya di pundakku atau di dadaku, aku pun balas dengan mengelus rambutnya atau mengecup rambut wanginya.
Tak lupa kami juga mengambil beberapa foto, ada foto kami sedang berpegangan tangan, ada foto mamaku sedang mencium pipiku, dan beberapa pose mesra lainnya. Mamaku pun nampak begitu bahagia, terlihat dari senyumannya yang terus mengembang dan sorot matanya yang terlihat berbinar – binar.
Jam 3 Sore kita memutuskan untuk kembali ke hotel, perjalanan yang cukup melelahkan seakan tak terasa ketika ada mama disampingku. Bahagianya hatiku. Suasana hotel masih nampak ramai dengan puluhan moge terparkir, aku dan mamaku pun langsung memasuki kamar.
Kamar yang cukup mewah dan cukup luas, kamar itu terdapat dinding kaca yang sangat besar sehingga dapat melihat pemandangan indah dari ketinggian. Kamar yang hanya terdapat satu kasur berukuran cukup besar dan kamar mandi yang cukup luas dengan dilapisi kaca buram sebagai dinding pemisah antara kamar mandi dan kamar tidur.
Aku dan mamaku kini sedang rebahan di kasur sambil menonton tv yang berukuran cukup besar, kepala mamaku kini berada di dadaku. Aku pun mengusap – usap rambutnya sambil sesekali mencium rambutnya. Mamaku pun nampak begitu nyaman dengan perlakuanku.
“Mam.. Aku sayang dan cinta banget sama mama” ucapku serius sambil menatap matanya
“Ya.. Mama juga sayang dan cinta sama benny” ucap mamaku sambil tersenyum
“Tapi aku menyanyangi dan mencintai mama sebagai wanitaku. Bukan sebagai anak terhadap ibunya” ucapku serius. Mamaku sedikit terhenyak, mungkin kaget karena pernyataanku.
“Aku ingin membahagiakan mama, ingin selalu menjaga mama. Aku pasti sangat bahagia jika mama mau menjadi kekasihku” lanjutku. Mamaku hanya memandangiku, mungkin mencari keseriusan atas pernyataanku barusan, tak lama mamaku pun tersenyum kenikmatans sekali.
Ku pegang kepala mamaku, lalu kuberanikan untuk mencium bibir mamaku lagi, meskipun ini bukan yang pertama kali, namun rasanya masih tetap deg – degan ketika kulakukan. Mamaku pun menyambut ciumanku sambil memejamkan matanya.
Sedang asyik berciuman, tanganku merasakan sesuatu yang kenyal, astaga ternyata tanganku sedang meraba payudara mamaku, gara – gara kebiasaanku kalo berciuman sama cindy nih yang selalu sambil meremas payudaranya. Eh tapi kok dia gak menolak ya, wah kemajuan buatku nih.
Aku coba meremas payudaranya, mamaku pun hanya melenguh pelan tanpa menolak sedikitpun. Kurasakan nafas mamaku sudah tidak beraturan. Sambil terus berciuman kucoba kumasukan tanganku kedalam bajunya, mamaku pun tidak menolak. Kuusap – usap perutnya, tidak ada lemak sedikitpun dan kulitnya terasa begitu lembut dan licin.
Tanganku merayap keatas, kutemukan bh yang membungkus payudara mamaku, kutarik bh tsb kebawah sehingga payudaranya terbebas. Kuremas dan kubelai payudara cukup besar digenggaman tanganku itu, payudaranya juga terasa masih kencang.
Kegiatan panas ini masih terus kami lanjutkan tanpa bicara sedikitpun, hanya suara desahan, rintihan dan lenguhan mamaku saja menghiasi kegiatan panas ini. Aku sangat ingin menyusu di payudara mamaku, maka kusudahi ciumanku dan kulepas bajunya dan bh nya tanpa perlawanan.
Mamaku sudah telanjang dada, ku pandangi payudara yang begitu indah itu, ukurannya cukup besar dan terlihat masih kencang, dan putingnya yang berwarna coklat muda itu terlihat mengacung. Ah payudara mamaku sangat terawat, mungkin karena jarang dijamah jadi payudaranya tetap indah.
Sadar payudaranya dipandangi terus – terusan, mamaku pun menutupi kedua buah payudara itu dengan kedua tangannya, ekspresinya lucu sekali ketika malu – malu seperti itu. Kuraih kedua tangannya yang menutupi payudaranya itu agar tidak menghalangi pandanganku kearah payudara indahnya.
“Payudara mama bagus sekali, cukup besar dan masih kencang” ucapku sambil memegang payudaranya
“Benny suka?” tanya pelan mamaku.
“Suka banget, benny pengen nyusu ya mam” balasku
Tanpa menunggu jawaban, kulahap langsung puting payudara mamaku itu, ku hisap dengan semangat seakan ingin meminum habis air susunya meskipun tidak keluar air apapun. Tak lupa jilati semua permukaan payudaranya hingga terlihat mengkilap. Kulakukan secara bergantian sambil meremas atau memilin payudara sebelahnya.
Cukup lama aku menikmati payudara mamaku, mamaku menggelinjang – gelinjang merasakan rangsangan yang kuberikan, nafasnya pun terasa sudah memburu. Ku coba untuk melepas celananya, awalnya dia menahan tanganku namun setelah ku berikan terus rangsangan pada payudaranya, mamaku pun pasrah ketika kutelanjangi celana dan juga celana dalamnya hingga dia telanjang bulat.
serambi lempitnya sungguh indah seperti serambi lempit gadis, bulu kewanitaannya hanya terletak di bagian atas dengan bentuk segitiga terbalik. serambi lempitnya putih tidak ada noda hitam sedikitpun, bibir serambi lempitnya masih terlihat indah tanpa bergelambir, lubangnya masih terlihat masih sempit dengan bagian dalam serambi lempitnya berwarna merah muda.
Kini aku kembali berciuman mesra dengan mamaku, lalu kuciumi dan kujilati semua tubuh mamaku, mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki, dari sini aku juga tau bahwa mamaku sangat sensitif di bagian tengkuknya, pantas saja ketika aku dulu memeluk mamaku dari belakang lalu menghembuskan nafasku ke area tengkuknya mamaku selalu nampak kegelian.
“Tubuh mama wangi bangettt… Benny suka” bisikku pelan
Ketika menjilati semua permukaan tubuh mamaku, sengaja aku melewatkan bagian serambi lempitnya karena akan kusiapkan sebagai sajian penutup. Aku pun mendekatkan kepalaku ke arah selangkangannya, mamaku nampak pasrah dengan mata terpejam.
Pertama kuendus bagian serambi lempitnya, hmm aromanya cukup wangi, tidak seperti kebanyakan serambi lempit yang kutemui. Aku pun mulai dengan mengecup permukaan serambi lempitnya, lalu menjilati serambi lempitnya dsngan semangat. serambi lempit mamaku terasa sudah sangat basah, ku sedot – sedot cairan serambi lempitnya.
“Ahhh… Mmpphhh… Uhhhh… Enakk sayang… Ohhh yessss… Mama mau keluar benny” desahnya cukup keras
Aku pun mengulum dan menghisap klitorisnya dengan kuat hingga tak lama mamaku menggelepar dan mengejang pertanda orgasmenya disertai lenguhannya. Ngocoks.com
Mamaku terkulai lemas, matanya terpejam dengan nafas terputus – putus. Akupun segera melucuti semua pakaianku dan langsung memposisikan rudalku yang telah ereksi maksimal didepan liang serambi lempitnya, mamaku pun menyadarinya, dia terkejut lalu dia merapatkan kedua pahanya dan mencoba mendorongku.
“Benny mau ngapain kamu?” ucap mamaku dengan nada yang lumayan tinggi
“Emmm anu mam… a akuu mauu emmm” ucapku tak jelas, wah mamaku marah sepertinya nih, gawat.
“Ingat ben, aku ini mamamu, orang yang melahirkanmu” ucap mamaku kembali, namun kali ini nada bicaranya kembali lemah lembut
“ii… iiya mam… Maafin benny” ucapku memelas sambil tertunduk
“iya gapapa, mama ngerti. Yaudah mama hisap aja ya” ucap mamaku sambil meraih rudalku
Aku terkejut, kukira mamaku akan marah besar, namun rupanya dia malah mau menghisap rudalku. Biarlah tidak dapat menyatukan kelamin sekarang dengan mamaku juga, sudah kemajuan pesat hingga aku dapat berbuat sejauh ini. Aku hanya perlu bersabar lagi untuk memiliki mamaku sepenuhnya. Mungkin sekarang mamaku hanya belum siap bersebadan dengan anaknya sendiri.
“iiihhhh panjang dan besar banget rudalmu ben… mana kerass banget lagi” lanjut mamaku takjub akan rudalku
Mamaku pun langsung memasukan rudalku kedalam mulutnya. Dia mulai mengulum rudalku, memaju mundurkan kepalanya, mamaku nampak tak terlalu lihai melakukannya dan sering terkena giginya sehingga membuatku sedikit meringis.
“Aduh kenapa kamu sayang? Kok kayak kesakitan gitu? Gak enak ya?… Maaf ya sayang, mama baru pertama kali ngelakuin itu soalnya” ucap mamaku tampak panik saat aku meringis tadi, lalu dia tampak sedih.
Aku agak kaget waktu mengetahui ini pertama kalinya melakukan blowjob, berarti sebelumnya dengan papa tidak pernah melakukannya. Dia sampai rela melakukannya untuk pertama kalinya kepadaku.
“ah enggak kok… Cuma jangan kena gigi aja mam… Agak sakit soalnya hehe” ucapku untuk mengurangi kesedihan mama.
“Oh yaudah mama coba lagi ya” ucapnya bersemangat
Mamaku kembali memasukan rudalku kedalam mulutnya, memaju mundurkan kepalanya secara teratur, terkadang menghisapnya dengan lumayan kuas. Dia juga menciumi dan menjilati seluruh batang rudalku. Kadang dia hanya mengocok rudalku dengan tangannya.
Sepertinya mamaku sangat menikmati kegiatan barunya, dia asik sendiri seperti sedang mendapatkan mainan baru. Permainan mulut dan lidahnya pun sudah jauh lebih baik daripada tadi.
Cukup lama mamaku melakukan kegiatan barunya, aku pun berkosentrasi agar keluar secepatnya karena kasihan mamaku nampak nya sudah pegal dan kelelahan melakukan kegiatan barunya. Tak lama akupun sudah merasa ingin klimaks.
“ugghh mam… Aku mauuu keluarrrr” ucapku memperingatinya agar dia mengeluarkan rudalku dari mulutnya.
Mamaku malah semakin bersemangat memaju mundurkan rudalku sampai terkadang mentok di tenggorokannya, biji zakarku pun dia remas – remas sehingga menambah rasa nikmat sekujur tubuhku.
Crottt… Crottt… Crottt… Crottt… Crottt…
Crottt… Crottt… Crottt… Crottt… Crottt…
Aku pun orgasme di mulut mamaku, padahal tadi aku sudah memperingatinya. Sekarang malah di telan juga semua spermaku meskipun dengan agak sedikit tersedak. Aku pun segera mengambil air minum dan menyerahkannya ke mamaku.
“Hmm… Sperma kamu enak sayang” ucapnya sambil kembali membersihkan spermaku yang masih tersisa di sekitar batang rudalku dan si sekitar mulutnya, dia telan tanpa ragu.
“Mama baru pertama ngelakuinnya kan? Kok sampe segitunya sih mam” ucapku tak tega
“iya mama baru pertama kali blowjob dan juga baru pertama kali minum sperma… Gpp mama suka kok” ucapnya sambil tersenyum kenikmatans
Akupun terharu dengan perlakuan mamaku, baru pertama melakukannya tapi sudah mau sampai menelan spermaku tanpa jijik sedikitpun. Akupun mencium bibirnya lagi, tak apa bekas spermaku sendiri juga, aku tidak jijik jika kulakukannya dengan mamaku.
“Makasihhh sayangku… Benny seneng banget hari ini bisa berduaan sama kamu… Benny cinta banget sama kamu… Pokoknya kamu cuma boleh benny doank yang memilikimu… Kekasihku” ucapku sambil mengecup mesra keningnya
“iya kekasihku cintaku… Aku milik kamu sayang” ucap mamaku, lalu membalas mengecup pipiku.
Senangnya hatiku, mamaku telah menjadi kekasihku meskipun masih ada cindy hehe. Aku akan selalu menjaga dan membahagiakan mamaku, dia juga sepertinya telah menganggapku sebagai lelakinya bukan sebagai anaknya lagi. Aku yakin kedepannya pasti mamaku akan menyerahkan
harta berharga nya padaku. Aku hanya harus terus bersabar.
Kulihat jam di hp ku, ternyata sudah jam 5 sore, aku pun berbaring di kasur, tak lupa kutarik kekasihku ini kedalam pelukanku, dia merebahkan kepalanya di dadaku yang bidang. Aku pun mengecup rambutnya dan dia juga mengelus – elus dadaku, tak lama kami berdua pun tertidur dengan masih bertelanjang bulat.
Bersambung… Aku terbangun jam 8 malam oleh suara alarm yang kusetel, ya sengaja kusetel alarm karena jam 9 malam akan dimulai acara barbeque untuk semua anggota club motor. Aku segera berjalan kearah kamar mandi, ternyata mamaku juga baru saja selesai mandi, lalu akupun mandi hingga bersih.
Jam 9 aku dan mamaku sudah siap turun kebawah untuk menghadiri acara barbeque. Aku memakai kemeja motif lengan pendek yang kancing atasnya kubuka dua dengan dipadu celana pendek cargo. Sedangkan mamaku menggunakan hot pants jeans cukup pendek dipadu dengan kemeja putih lengan panjang yang terlihat longgar hingga celananya tertutupi kemejanya, jadi sekilas seperti tidak memakai celana.
Kita turun dan berjalan ke arah taman hotel yang cukup luas, tempat kita untuk barbeque. Disana sudah cukup banyak orang, mereka duduk berpasang – pasangan sambil terlihat asik mengobrol. Aku pun mencari bang fariz, dan akhirnya aku menemuinya berdua dengan pacarnya tengah duduk di atas rumput yang di telah dilapisi karpet.
Kita berempat duduk disitu, saling bercengkrama dan bercanda. Sesekali kulirik Nadine, pacar bang fariz itu menggunakan rok bahan diatas lutut dengan atasan baju lengan panjang yang dimasukan kedalam roknya, lumayan juga penampilannya, apalagi wajahnya dihiasi dengan kacamata terlihat begitu nampak cocok.
Kita sudah selesai makan malamnya. Kini kita berempat sedang melanjutkan obrolan sambil menyemil makanan ringan dan juga tentunya ada minuman beralkohol nya, bang fariz dan nadine dari tadi sudah meminum cukup banyak, aku hanya meminum sedikit saja karena disini ada mamaku yang sedari tadi memelototiku, aku sebenarnya tidak ingin minum namun bang fariz dari tadi mendesakku untuk ikut minum juga, ya jadinya aku meminum sedikit saja untuk menghormatinya.
Sekitar jam 11 malam mamaku bilang kepadaku bahwa dia sudah mengantuk, maka kuantarkan dia ke kamar hotel kami, tak akan kubiarkan dia pergi sendirian apalagi banyak orang yang mabuk begini, mamaku sendiri tadi tidak ikut minum.
Setelah dia rebahan di kasur, dan kuberikan kecupan di keningnya sambil mengucapkan selamat malam, mamaku pun hanya balas dengan senyuman. Lalu akupun pamit untuk kembali ke taman lagi karena tadi bang fariz masih ingin ditekenikmatan olehku.
Sesampainya kembali di taman ternyata sudah agak sepi, bang fariz sendiri sudah mabuk sangat parah. Dia beberapa kali muntah dan terlihat oleng. Nadine sendiri masih sadar dan tidak terlalu mabuk, hanya matanya saja yg terlihat cukup merah.
Karena kasihan kepada bang fariz yang berjalan saja terlihat sempoyongan, maka kupapah dan kuantarkan dia kekamarnya karena kasihan jika nadine yang harus memapahnya. Cukup susah dan kesal juga mengantar orang mabuk seperti ini, untung saja aku hanya minum sedikit jadi masih bisa membantunya.
Sesampainya dikamarnya, aku dengan susah payah mengantarnya ketempat tidur, sesampainya di tempat tidur dia langsung tertidur, orang mabuk memang beda, tidur bisa secepat itu. Lalu akupun berbalik untuk keluar kamarnya namun hal mengejutkan terjadi.
Ketika berbalik, kulihat Nadine sedang melepaskan pakaiannya. Aku tertegun dam hanya diam memandanginya, dia pun melihatku dengan tatapan menggoda, setelah dia hanya menyisakan bra dan celana dalamnya dia langsung menghampiriku dengan gerakan yang sangat menggoda.
“Guee pengen menyetubuhi sama lo benny sayang… Lo tipe cowok idaman gue banget… Ganteng dan macho” ucapnya manja
Dia pun langsung mencium bibirku sambil berdiri. Aku sejenak masih tertegun karena kekagetanku tadi namun tak lama setelah aku sadar aku langsung membalas ciumannya dengan panas. Kami berciuman dengan saling beradu lidah sambil terus berjalan ke arah sofa.
Setelah sampai di dekat sofa, dia mendorongku hingga terduduk di sofa lalu dia ikut duduk diatas pangkuanku sambil kembali berciuman dengan ganas. Tangannya pun tak diam saja, dia melepaskan kemeja ku hingga aku telanjang dada.
“Emmmmhhh… Badan lo bagus bangett sihh… Gue suka bangetttt” ucapnya meraba dada dan peruku, diusapnya sambil menggigit bibir bawahnya sendiri
Aku sudah tak memikirkan lagi bagaimana jika bang fariz bangun, yang ada dipikiranku hanya bagaimana cara menuntaskan nafsuku yang sudah menggebu – gebu ini akibat dari minuman beralkohol. Padahal aku hanya meminum sedikit namun nyatanya akal sehatku sudah hilang tertelan oleh nafsu.
“Badan lo juga bagus Nad… Gue suka” balasku ikut terbawa nafsu
Kini aku mencoba mengambil alih permainan, kusudahi ciumanku lalu kubuka bra nya, lalu munculah payudara yang berukuran sedang dengan puting berwarna coklat. Kuremas payudaranya dengan lumayan keras, kupilin – pilin putingnya, dia mendesah dengan cukup keras.
Tak kupedulikan desahannya yg cukup keras, toh bang fariz kayaknya udah tepar banget itu. Kulanjutkan aksiku dengan menciumi payudaranya, kuberi cupangan juga disana, tak peduli jika bang fariz tahu. Lalu setelah puas menciumi semua permukaan payudaranya, kini aku mengulum, menyedot dan sesekali menghisap puting payudaranya.
“Emmmhhh… Ohhh… Ya cupangin toketku ben… Uhhhh”
Tak ingin pemanasan berlama – lama, kini kubuka celana dalamnya. Terpampang serambi lempit yg berjempu cukup lebat, aku pun mulai meraba dan mengusap – usap serambi lempitnya. Kucari klitorisnya dan setelah ketemu ku mainkan dengan jariku, ku gesek – gesek, dan ku tekan – tekan biji sebesar kacang keledai itu. serambi lempitnya pun terasa semakin basah.
“Ahhh… Uhhh.. Emmmphhh… Enakkkk bangetttt gilaaa… Ayooo… Masukinnnn rudalmu ben… Aaahhhhh” desahnya cukup keras
Sesuai komando, tak berlama – lama lagi, kubuka celana dan celana dalamku, Nadine pun sedikit terbelalak ketika melihat rudalku yang cukup besar itu dengan urat – urat yg terlihat menonjol semakin menambah kegagahan batang rudalku ini yang kuberi nama bauman hehe.
“Aikhhh panjang gede berurat lagi… Mana keras banget lagiiii…” ucapnya kaget dengan mata terbelalak
“Sepongin bentar donk Nad… Biar basah nih” ucapku menyodorkan rudalku kehadapan mulutnya
Slruuppp… Slruuppp… Slruuppp… Slruuppp
Nadine pun langsung melahap rudalku dengan buas. Mulut mungilnya terlihat begitu kepenuhan oleh rudalku, namun kulumannya terasa cukup mahir. Tak berlama – lama lagi kuposisikan rudalku didepan lubang serambi lempitnya dalam posisi misionaris ini, setelah pas dengan sekali dorongan dan Blesssss, rudalku langsung amblas semua kedalam serambi lempitnya.
“Ahhhhhh benny… Gilaaaa serambi lempitku rasanya mau robek… Penuh banget…” jeritnya
serambi lempitnya lumayan sempit, lebih sempit dari serambi lempit cindy, namun aku lebih suka serambi lempit cindy yang terawat. Namun menyetubuhi nadine pun punya sensasi tersendiri, sensasi menyetubuhi pacar orang di dalam satu ruangan dengan pacarnya meskipun dia tertidur. Rasa nikmat dan rasa takut kepergok bercampur jadi satu.
“Ughhh… serambi lempit lo juga sempitt… Gue goyang sekarang ya Nad” desisku
rudalku mulai kukocok secara tempo standar, sambil kuremas buah dadanya dengan cukup keras. Lenguhan dan jeritan cukup keras terus keluar dari mulut Nadine. Kupandangi bang fariz yang masih terlelap di kasurnya dengan begitu tenang, tak sadar pacarnya sedang dipuaskan didekatnya oleh lelaki lain.
“Ohhhh… Gila rudal lo enakkk bangetttt… Bisa ketagihann nih gueee… Achhhh… Emmmhhh”
Kuteruskan genjotanku dengan cukup cepat, kepala Nadine terus menggeleng – geleng kekanan dan kekiri. Rambutnya acak – acakan. Matanya terpejam dengan mulut terus terbuka sambil terus mengeluarkan desahan dan jeritan. Berisik juga mainnya si Nadine ini.
Tak lama, nafas Nadine semakin tak beraturan, kedua tangannya mencengkram kuat kedua tanganku. serambi lempitnya terasa semakin meremas rudalku, lalu rudalku serasa disiram oleh cairan hangat. Diapun mengejang – ngejang lalu menggelepar dengan nafas tersengal – sengal. Nadine pun mendapatkan orgasmenya.
Plooppp… Kukeluarkan rudalku dari serambi lempitnya, kuberi dia sedikit waktu untuk menikmati orgasmenya. Tak lama diapun membuka matanya dan nampak sudah siap bertempur kembali. Diapun berjalan kearah kasur dimana bang fariz tertidur.
“Ayo ben… Masukinnn lagii… Gue pengen digenjot dari belakang” ucapnya sambil menunggingkan badannya di pinggiran kasur.
“Wah gila, nekat banget nih cewek pengen digenjot di deket pacarnya” gumamku dalam hati
Aku pun berjalan menghampirinya, ku posisikan badanku di belakangnya. Terlihat serambi lempitnya menyembul di antara kedua pahanya, kuposisikan rudalku didepan liang serambi lempitnya dan dengan sekali dorong rudalku kembali amblas semua kedalam serambi lempitnya. Agak lebih becek karena cairan orgasmenya, namun masih tetap terasa sempit.
Kumulai memaju mundurkan selangkanganku untuk mengobok – obok liang serambi lempitnya dengan rudal kebangganku, akan kubuat dia lemas tak berdaya, akan kuperlihatkan keperkasaan dari si bauman.
Ku sodok serambi lempitnya dengan agak cepat dalam gaya doggy style ini, gaya ini merupakan gaya favoritku karena perempuan akan sangat terlihat seksi. Diapun ikut memaju mundurkan pantatnya secara berlawanan untuk mengimbangi sodokanku, kadang sesakali ku tampar kedua bongkah pantatnya yang cukup besar.
Plokkk… Plokkk… Plokkk… Plakkk… Plokkk… Plakkk… Plokkk… Plokkk…
Bunyi benturan antara selangkanganku dengan pantatnya cukup keras, kasurpun bergoyang – goyang akibat persenggamaan kita, namun bang fariz tetap saja terlelap nyenyak, mana ilernya netes – netes ke kasur lagi.
“Riz… Ahhhh… Nih liat pacarmu di sodok rudal gede… Uhhh… Enak bangettt… Emmhh… Ahhhh… Ahhh” racau Nadine
“Ahh iya bang… Cewekmu lagi kugenjot dulu ya bang… Kupuasinn dulu cewekmu yang binal ini… Ughhh” ucapku menimpali Ngocoks.com
Nadine terus meracau tak jelas, genjotanku semakin kupercepat hingga dia mengejang – ngejang kembali, dan terasa rudalku kembali tersiram cairan hangat. Nadine orgasme untuk kedua kalinya lalu dia ambrukk ke kasur.
Akupun mengambil air minum terlebih dahulu, ku minum air itu lalu kuserahkan juga ke Nadine untuk diminum. Tak lama dia pun nampak kembali siap untuk melanjutkan persetubuhan ini.
“Ah gila kuat bangettt lo… Guee pengen diatas” ucapnya dengan nafas masih tersengal – sengal
Dia pun mendorong tubuhku ke kasur, aku rebahan di samping bang fariz yang sedang bermimpi indah. Nadine pun berjongkok diatas selangkanganku, menempatkan serambi lempitnya tepat diatas rudalku yang masih berdiri dengan gagah dan blesss dia menurunkan pantatnya hingga rudalku masuk semua kedalam serambi lempitnya.
“Ahhh… rudal gede enakkk… Uhhh… Mentokkk sampaii rahimm guee… Emmhhh” desah Nadine
Nadine mulai menaik turunkan pantatnya untuk mengeluar masukan rudalku, toketnya nampak bergoyang – goyang tidak beraturan. Matanya terpejam, lalu dia meremas toketnya sendiri sambil meracau menyebut – nyebut namaku. Aku diam saja menikmati pemandangan ini.
Cukup lama dia menggoyangkan pantatnya, kadang naik turunkan pantatnya, kadang pantatnya seperti sedang mengulek rudalku. Aku pun kini menarik tangannya untuk merebahkan badannya ke kearahku. Kudekap badannya lalu ku penetrasi secara cepat mengeluar masukan rudalku ke serambi lempitnya dari bawah.
“Aaaaaaa… Ahhhhh… Emmmmhhhh… Uhhh… Ahhhh… Ahhhhhh… Ahhhh” desahnya ketika ku penetrasi secara cepat
Tak lama dia pun menggelepar dan serambi lempitnya kembali mengeluarkan cairan orgasme yang ketiga kalinya.
“Ahhh gue keluarrr lagiiii” ucapny dengan nafas tersengal – sengal
Aku pun sudah terasa ingin muncrat maka kubalik tubuhnya hingga sekarang dia berada dibawah, kumasukan kembali rudalku kedalam serambi lempitnya. Nadine berapa kali minta ampun karena merasakan ngilu di serambi lempitnya namun tak kutanggapi karena aku sendiri sedang mengejar klimaks ku.
Crotttt… Crooottt… Crooottt… Crotttt…
Crotttt… Crooottt… Crooottt… Crotttt…
Aku pun mengeluarkan spermaku didalam serambi lempitnya, dia tergeletak pasrah menerimak spermaku didalam serambi lempitnya. Ku keluarkan rudalku dari serambi lempitnya dan kusodorkan ke mulutnya, mau tak mau dia pun melahap rudalku, membersihkannya dari sperma dan cairan serambi lempitnya.
“Ah gila puass bangett gue… Sampe lemes gini… Gue pasti ketagihan nih sama rudal ini hihihi” ucapnya sambil menggenggam rudalku
“Guee juga puas bangett Nad… Makasihh ya… Sorry kalo keluarin didalem hehe” ucapku sambil mengelus – elus rambutnya
“hmm gpp kok… Kalo hamil palingan gue suruh si fariz tanggung jawab hihihi” ucapnya sambil tertawa renyah
“lagian gue seneng kalo hamil anak lo… Pasti anaknya cakep sama kayak bapaknya… Coba kalo lo masih sendiri ben… Gue putusin dah tuh si fariz buat ngejar – ngejar lo” ucapnya kembali
Aku pun mulai mengambil pakaianku dan kembali memakainya.
“Ya jangan gitu Nad… Kasian lho bang fariz… Lagian gue udah sayang banget sama pacar gue” balasku menimpali
“Hihi soalnya si fariz gak se perkasa lo sih… Tapi gpp lah, kasian juga dia dah baik sama gue… Ini jadi rahasia kita berdua aja ya ben” ucapnya sambil merapikan bekas pertempuran kita
“Hehe oke Nad… Yaudahh gue balik ke kamar ya… Kasian cewek gue… Byee” ucapku sambil mengecup keningnya, lalu berpamitan.
Akupun berjalan keluar dari kamarnya untuk kembali ke arah kamarku. Kulirik jam tanganku dan ternyata sudah jam 1 malam, berarti kurang lebih 2 jam aku dan Nadine melakukan persetubuhan itu. Semoga saja ini tidak terulang lagi, gak enak juga soalnya aku sama bang fariz, meskipun ceweknya enak, tapi dia dah baik banget sama aku selama ini.
Sesampainya di kamarku, kulihat mamaku dalam posisi tertidur, kupandangi wajahnya yang terlihat begitu tenang. Aku pun berjalan kearah kamar mandi untuk melakukan ritual cuci muka dan gosok gigi ditambah ritual mencuci si bauman.
Aku kembali ke arah kasur, aku merebahkan diriku disamping mamaku lalu ke kecup keningnya dengan sepenuh hati. Mamaku pun menggeliat dan membuka matanya.
“Udah selesai sayang?” ucapnya dengan mata yang terlihat masih mengantuk
“Iya sayang… Yuk bobo lagi… Kasiann tuh matanya udah kayak panda hihi” ucapku sambil mencolek hidungnya
Kutarik pelan kepalanya agar bersandar didadaku dengan berbantalkan tanganku, Ku elus – elus rambutnya yang sangat wangi itu hingga matanya mulai terpejam lagi. Kupandangi lagi wajahnya yang sedang tertidur ini, wajah yang begitu cantik meskipun tanpa make up, tidak terlihat keriput sedikitpun. Tak berselang lama aku pun ikut tertidur sambil mendekap badannya.
Bersambung… Aku dan benny anakku baru saja sampai di kamar hotel yang kita tempati. Setelah mengikuti acara barbeque bersama club motor yang benny ikuti, aku bilang ke benny bahwa aku sudah mengantuk, padahal sebenarnya tidak, aku hanya kurang nyaman dengan suasana yang mulai tidak kondusif karena banyak orang yang mabuk.
Benny pun menekenikmatanku ketika aku hendak kembali ke kamar, benny ingin memastikan aku sampai kekamar dengan selamat. Benny anakku ini memang selalu ingin menjagaku, aku pun selalu merasa aman ketika didekatnya.
Sesampainya dikamar, aku pun langsung rebahan di kasur, benny pun langsung menyelimutiku dan memberikan kecupan mesra di keningku. Ah hatiku serasa berbunga – bunga dengan semua perlakuan benny terhadapku. Perlakuan yang selalu terasa lembut dan mesra terhadapku.
Benny pun pamitan kepadaku untuk kembali ke taman. Setelah dia keluar dari kamar, akupun bangkit dari kasur lalu berjalan ke arah meja rias, akupun duduk di kursi meja rias sambil memerhatikan bayanganku di kaca meja rias.
Aku terbayang beberapa kejadian yang aku alami bersama benny. Betapa marahnya benny ketika mengetahui aku hendak di perkosa di toilet mall, dia memuluki orang yang hendak memukuliku secara membabi – buta, sampai orang itu lemas tak berdaya bersimbah darah.
Sebenarnya aku takut ketika benny melakukan hal tersebut, ketika betapa kejamnya benny menyerang orang itu. Perlakuan benny yang sebelummya belum pernah aku liat, namun aku tau dia melakukan itu semata – mata ingin menjagaku.
Aku juga teringat ketika benny memelukku dari belakang ketika aku di dapur, ketika beny menempelkan selangkangannya pada pantatku, Aku kaget karena ada sesuatu yang menekan pantatku, apalagi ketika benny menghembuskan nafasnya di sekitar tengkuk dan bawah telingaku yang merupakan titik sensitifku, aku pun waktu tanpa sadar mendesah.
Aku teringat ketika benny menungguiku berjam – jam di salon sampai benny ketiduran di sofa ruang tunggu salon itu. Waktu itu wajahnya nampak begitu keletihan namun dia selalu ingin menekenikmatanku.
Perlakuan dan tutur katanya yang selalu lemah lembut dan mesra kepadaku selalu membuat hatiku meleleh yang setelah sekian lama kututup untuk lelaki manapun, namun anakku sendiri dengan mudah membuka gembok hatiku.
Perlakuan dan tutur kata yang sebelumnya tidak kudapat dari suamiku, yaitu ayahnya benny. Suamiku dulu sering berbuat kekerasan terhadapku dan tutur katanya selalu membuat hatiku terasa sakit, tutur kata yang tidak sepantasnya dia berikan kepada istrinya sendiri. Namun kini aku mendapatkannya dari benny, anakku semata wayangku.
Suamiku dulu juga merupakan orang yang sering berselingkuh, apalagi dia sampai berani membawa selingkuhannya kehadapanku. Dari situlah aku mulai merawat diriku, aku rajin belohraga dan rajin melakukan perawatan meskipun biayanya cukup mahal, namun kenyataannya suamiku malah meninggal bersama selingkuhannya karena kecelakaan lalu lintas yang disebabkan karena dia mabuk.
Aku mempertahankan perkawinanku hanya karena selalu terpikir kebahagiaan anakku benny jika orang tuanya berpisah, aku tidak mau benny jadi anak berandalan karena masalah orang tuanya. Sebenarnya aku lega ketika suamiku meninggal, karena aku tidak perlu hidup lagi dengan lelaki kasar seperti itu, meskipun ketika hari pemakamannya benny menangis cukup hebat karena dia cukup dekat dengan ayahnya.
Aku pun kembali teringat ketika benny mencium mesra bibirku pertama kalinya, aku tau itu bukan ciuman seorang anak kepada ibunya sendiri, aku tau itu ciuman sepenuh hati seorang lelaki terhadap wanita pilihannya. Ketika itu akupun terbawa suasana hingga aku membalas ciumannya.
Lalu aku teringat kejadian aku bersama benny yang baju saja terjadi tadi sore. Benny kembali menciumku dengan mesra, lalu benny membuka seluruh pakaianku dan memanjakan seluruh tubuhku hingga aku orgasme. Setiap sentuhan lembutnya kepadaku membuatku merinding, setiap ciuman mesranya membuatku terbang ke awan.
Aku ingat ketika dia menyatakan perasaannya kepadaku, perasaan sayang dan cinta sebagai seorang lelaki terhadap wanita yang merupakan ibu kandungnya. Aku melihat ketulusan atas ucapannya itu, ketulusan yang begitu murni yang tidak aku dapatkan dari ayahnya dulu.
Aku sebenarnya sejak dulu selalu terbesit perasaan sayang dan cinta terhadap anakku sendiri, namun dulu selalu kutepis dan kini rasa itu kembali sering muncul atas perlakuan anakku yang begitu kenikmatans, hanya saja aku belum terlalu yakin atas perasaanku ini, mungkin karena hatiku sudah terlalu lama terkunci.
Lalu aku teringat hal yang membuatku kaget, yaitu ketika benny akan memasukan rudal besarnya kedalam serambi lempitku. Aku kaget bukan main, karena aku belum siap untuk melakukan persetubuhan dengan anak kandungku sendiri, hal yg dianggap tabu itu.
Benny begitu ketakutan ketika aku mendorongnya dengan sedikit kasar dan berbicara kepadanya dengan nada yang agak tinggi, itu semua kulakuan reflek atas kekagetanku. Namun aku kasihan ketika melihatnya terlihat menyesal dan ketakutan atas perlakuannya terhadapku.
Aku tidak marah kepadanya, aku hanya kaget karena terasa terlalu cepat jika aku melakukannya waktu itu dengan benny. Aku sebenarnya sangat ingin merasakan ketika rudal memasuki dan mengobrak – abrik serambi lempitku, serambi lempit yang hanya pernah dimasuki oleh rudal suamiku dulu, Mungkin suatu saat aku akan melakukannya dengan benny bila hatiku telah mantap menjadikan benny pelabuhan cintaku.
Maka dari itu, untuk mengurangi rasa penyesalannya, aku pun memberanikan melakukan blowjob kepadanya yang sebelumnya belum pernah aku lakukan, dia nampak begitu senang ketika aku melakukannya hingga aku rela menelan semua spermanya.
Setelah cukup lama mengingat – ingat kejadian tersebut, aku pun kembali berjalan ke arah kasur karena kali ini rasa kantuk yang sesungguhnya sudah menerpa diriku. Aku ganti baju menjadi piyama tidur terlebih dahulu, lalu berbaring dan menyelimuti diriku sendiri hingga tak lama aku tertidur.
Baru saja terasa sebentar aku tertidur, aku terbangun karena merasakan kasur yang aku tiduri bergoyang dan keningku terasa di kecup oleh seseorang. Aku pun membuka mata, ternyata benny sudah berbaring di sampingku menatapku dengan senyuman kenikmatansnya.
“Udah selesai sayang?” ucapku sambil mengucek mataku
“Iya sayang… Yuk bobo lagi… Kasiann tuh matanya udah kayak panda hihi” ucapnya sambil mencolek hidungku
Pipiku pun terasa memanas ketika dia mencolek hidungku, ih mungkin pipiku memerah seperti udang rebus. Benny pun lalu mengangkat kepalaku lalu diarahkan untuk bersandar di dada bidangnya dengan berbantalkan tangannya. Aku pun dengan senang hati menuruti kemauannya, nyaman sekali berada didekapannya, terasa juga benny mengelus lembut rambutku.
Aku terbangun pagi hari, ketika aku membuka mata aku melihat benny disampingku sedang asyik memandangi wajahku sambil tersenyum. Aku merasa sedikit malu karena kelakuannya.
“Selamat pagi sayangku” ucapnya bersemangat. Senangnya aku dipagi hari ada yang mengucapkan selamat pagi disaat baru terbangun, apalagi dengan tambahan kata ‘sayangku’ yang semakin membuat hatiku berbunga – bunga.
“ihh kenapa kok liatin aku sambil senyum gitu?” ucapku heran
“Enggak kok, benny suka aja liatin sayangku ini kalo lagi tidur. Wajahmu yang tenang ketika tertidur seakan membawa kebahagiaan tersendiri bagiku” ucapnya sambil terus tersenyum
Kembali hatiku meleleh oleh perkataannya, kata indah yang seakan terus meruntuhkan pagar hatiku. Melihatnya tersenyum kenikmatans kepadaku seperti itu membuat hatiku dag – dig – dug gak karuan, ah pasti senyuman ini bisa membuat perempuan manapum bertekuk lutut kepada benny.
“Cuci muka dulu gih biar ilernya ilang… trus nanti kita sarapan ke resto hotel” ucapnya lagi
Eh masa aku ileran, aku pun langsung meraba sekitar mulutku sambil melihat ke arah cermin kaca di meja rias namun tak kulihat ada apapun di dekat mulutku. Ku lihat kearah benny, dia hanya senyum – senyum sambil menahan tawa melihat tingkahku, oh rupanya dia becanda.
“Hmmm awas ya nanti aku baless” ucapku dalam hati
Aku pun beranjak ke kamar mandi, disana aku cuci muka dan gosok gigi. Tak lupa aku kembali memandangi bayanganku di cermin kamar mandi, aku berpikir semakin hari hidupku semakin berwarna dam rasa rasanya tingkah lakuku sekarang sudah seperti anak remaja saja.
Aku dan benny beranjak turun kearah resto hotel ini, disana aku dan benny sarapan cukup lahap dengan beberapa anggota club motor lainnya. Benny pun nampak asik mengobrol dengan teman – teman barunya, aku pun agak risih karena merasa ditatap oleh beberapa orang. Maka kuputuskan untuk mengajak benny keluar dari resto.
“Jalan – jalan pagi yuk sayang” ucapku kepada benny
Dia tersenyum ketika aku memanggilnya dengan kata sayang, dengan semangat dia menjawab “ayoo sayang”
Aku dan benny berjalan – jalan disekitaran hotel, lalu kitapun menemukan tempat yang sangat indah. Taman kecil yang menghadap ke lembah, pemandangan dari tempat ini sangat menakjubkan, aku dapat melihat pegunungan di seberang sana dan juga beberapa pepohonan hijau di sekitar lembah.
Aku dan benny duduk di salah satu bangku yang ada di taman itu, kita duduk berdua sambil melihat pemandangan di sekeliling kita. Udara pagi ini di tempat ini terasa cukup dingin apalagi aku hanya memakai piyama tidur, aku pun sesekali menggosok kedua tanganku untuk menciptakan sedikit kehangatan.
Benny melihatku melakukan itu, dia segera mendekat kearahku lalu dipeluknya tubuhnya dari sambil tetap duduk, dia pun juga menggenggam kedua tanganku, kepalaku berada di dadanya karena memang dia cukup tinggi, aku melihat keatas kearah wajahnya, dia balik menatapku sambil tersenyum.
“Gimana sayang? Udah agak hangat?” tanyanya sambil terus menatapku
“Udahh, makasih” balasku lalu membenamkan lagi kepalaku di dadanya, terasa begitu nyaman dan kokoh dadanya itu.
Cukup lama kita berdiam diri disana sambil menikmati pemandangan yang jarang kulihat, ya aku jarang sekali berlibur karena kesibukanku, makanya ketika diajak oleh benny untuk sedikit refreshing meskipun cukup dekat namun aku sudah cukup merasa gembira.
Sesekali kuajak benny untuk berfoto selfie berdua, aku sekarang sudah tak malu lagi berfoto mesra dengannya. Kemarin pun aku dan benny sudah berfoto mesra di beberapa tempat wisata di lembang. Foto tersebut beberapa ku upload ke sosmed ku, banyak yang berkomentar bahwa kita adalah pasangan kekasih yang sangat cocok, padahal sebenarnya mereka tidak tau bahwa itu adalah foto ibu dan anaknya.
Memang banyak orang dekatku yang berkata bahwa aku keliatan awet muda, penampilanku katanya masih seperti gadis, hm mungkin itu salah satu efek dari olahraga dan perawatan yang rutin kulakukan.
Setelah cukup lama kita pun kembali ke kamar lagi. Benny mengajakku mandi bersama, awalnya aku malu, namun akhirnya aku pun mengiyakannya. Aku dan benny masuk kedalam kamar mandi, benny tanpa malu melepas semua pakainnya dihadapanku, sedangkan aku masih sedikit malu.
“Kenapa sayang? Kok belum dilepas pakaiannya? Masih Malu? Kan kemarin aku udah lihat semua tubuhmu lho… ini dan ini juga udah aku liat kok… jadi gak usah malu lagi hehe” ucapnya sambil menunjuk kearah payudara dan serambi lempitku.
Aku membalas dengan memcubitnya, dia mengaduh padahal aku mencubitnya dengan perlahan, aku tau dia hanya acting. Aku pun mulai membuka seluruh pakaianku toh benny juga sudah tau semua isinya. Ngocoks.com
Setelah semua pakaianku terlepas, benny langsung menarik tanganku kearah shower dan menyalakannya, aku dan benny sudah berada dibawah pancuran air hangat, terasa nikmat air hangat ini ketika membasahi tubuhku yang terasa dingin ini.
“Mandiin donk sayang” ucapnya manja
Setelah sejak kemarin dia menyatakan aku adalah kekasihnya dan akupun menyetujuinya. Maka mulai saat itu dia memanggilku dengan sebutan ‘sayang’ bukan dengan sebutan ‘mama’ lagi meskipun aku tetap ibunya.
Aku pun masih sesekali memanggilnya dengan sebutan ‘sayang’ sebagai kekasihnya karena aku masih cukup canggung dengan kenyataan baru bahwa aku dan benny sekarang adalah sepasang kekasih.
Aku pun mulai memandikannya, kusabuni sekujur tubuhnya dengan telaten, kusabuni juga rudal besarnya yang telah mengacung tegak itu, semua kulakukan dengan penuh kasih sayang.
Lalu bergantian benny yang memandikanku, menyabuni semua tubuhku dengan telaten juga, termasuk payudara dan serambi lempitku, meskipun tangannya sempat sedikit nakal dengan meremas payudaraku dan mencolek serambi lempitku.
Setelah semua perlakuannya terhadapku yang begitu lembut dan mesra yang senantiasa membuat hatiku bahagia, aku kini mulai semakin mencintainya sepenuh hatiku, tembok besar di hatiku perlahan runtuh oleh anakku sendiri, kini aku hanya perlu memantapkan diri untuk menyerahkan semua tubuhku dan hatiku untuk anakku yang kini telah menjadi bagian dari hatiku.
Kita sudah selesai mandi tanpa adegan panas lebih lanjut. Kita pun berpakaian dan mulai membereskan semua barang bawaan kita karena aku dan benny akan kembali pulang ke kota bandung berbarengan dengan semua anggota club motor yang benny ikuti.
Sekitar jam 10 pagi, kita mulai kumpul kembali di parkiran. Mengabsen dan memeriksa terlebih dahulu semua anggota. Semua anggota telah siap semua di motornya masing – masing. Aku sudah di bonceng kembali oleh benny, tak lupa dia tadi kembali memasangkan helm dan sarung tangan kepadaku. Tak lama kitapun mulai memulai perjalanan pulang untuk kembali ke rumah masing – masing.
Bersambung… Pagi ini aku sedang berdiri merenung memegang pagar di balkon lantai 2 yang menghadap ke jalan raya, kupandangi lalu lalang beberapa kendaraan. Sehabis olahraga aku langsung termenung di balkon ditekenikmatan kopi hangat buatan mamaku tersayang, aku seolah hanyut dalam pikiran dan lamunanku.
Salahkah aku mencintai mamaku sendiri?
Salahkah aku menginginkan untuk memiliki mamaku seutuhnya?
Salahkah aku jiga ingin menyatu lebur dengan mamaku sendiri?
Ah, pertanyaan – pertanyaan tentang perasaan cinta dan ingin memiliki mamaku terus saja terlintas di benakku. Cintaku yang begitu dalam terhadap mamaku, perasaan yang memiliki sensasi tersendiri yang belum pernah aku rasakan dengan orang lain.
Benar kata orang, cinta memang buta, tidak memandang usia dan tidak memandang status. Cinta membuatku buta, membuatku buta akan segalanya, buta akan perbedaan usiaku dan mamaku, dan buta akan status orang yang kucintai adalah ibu kandungku.
“Kamu kenapa sayang? Kok keliatan melamun gitu?” Tanya mamaku, sambil memelukku dari belakang yang mengagetkanku dari lamunanku.
“Ah gak kenapa – napa kok sayang… sini donk” balasku. Kutarik mamaku agar dia berada di depanku lalu kupeluk erat tubuhnya.
Kita berdua menikmati suasana pagi hari yang sejuk di kota bandung sambil aku terus memeluknya dari belakang, sesekali kukecup tengkuknya sehingga dia menggelinjang dan mendesah, ah indahnya menikmati pagi hari ditekenikmatan orang tercinta.
Betah sekali aku memeluknya di pagi hari seperti ini, aku suka sekali bau tubuh naturalnya tanpa parfum seperti ini, aku suka wajah bangun tidurnya yang tanpa make up seperti ini. Rasanya membuatku ingin sekali menikmati momen seperti ini terus di 1000 tahun kedepan.
“Sayang… Rencananya kamu mau kuliah dimana?” ucapnya sambil menengok kearahku
“Emm… Kayaknya aku mau kuliah disini aja deh, di bandung… Meskipun aku sempat bercita – cita untuk kuliab di inggris namun rasanya sekarang aku gak mau ninggalin kamu sayang… Takut ntar diambil orang hehe… Di bandung juga kan masih banyak universitas bagus… Juga aku bisa sekalian sambil memulai mengurus perusahaan” ucapku lalu mengecup pipinya
“Hmm.. Yasudah kalo itu keinginan kamu.. Aku akan selalu mendukungmu sayang” ucap mamaku sambil mencium punggung tanganku, ah sudah seperti istri terhadap suaminya saja, jadi tambah baper aku kan.
Ya tak terasa aku sudah akan melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan, aku baru saja menyelesaikan ujian nasional, hanya tinggal menunggu kelulusan saja. Aku juga akan mulai mengurus perusahaanku, ya saat aku memasuki perkuliahan aku juga akan mulai menduduki kursi perusahaanku sebagai owner.
Tak terasa juga hubunganku dengan mamaku sudah terjalin cukup lama, semakin lama kami semakin mesra tanpa canggung lagi satu sama lain, kami sudah seperti selayaknya sepasang kekasih diluar sana, meskipun mamaku masih belum memberikan kehormatannya untukku, mungkin dia masih ragu atau entah bagaimana namun aku selalu setia menunggu hingga dia siap menyerahkan kehormatannya untukku.
Aku sudah menganggap mamaku adalah kekasihku sepenuhnya, ketika berduaan aku tak pernah lagi menyebutnya dengan sebutan
‘mama’aku selalu memanggilnya dengan sebutan’sayang’begitu pula mamaku selalu memanggilku dengan menyebut namaku saja atau dengan sebutan’sayang’ juga.
Cindy sendiri tetap menjadi pacarku juga, namun akhir – akhir ini aku jarang menemuinya karena aku lebih suka menghabiskan waktuku dengan mamaku, aku selalu menikmati setiap kebersamaan dengan mamaku, aku selalu senang melihatnya tertawa lepas ketika bersamaku dan aku selalu gemas dengan sikap manjanya kepadaku.
Malam harinya aku nongkrong dengan teman – teman sekolahku, hitung – hitung menikmati kebersamaan di akhir masa sma kita sebelum kita menempuh jalan hidup masing – masing ketika nanti kita semua lulus. Teman – temanku sebenarnya cukup banyak, baik di sekolah maupun di luar sekolah namun aku tidak memiliki seorang teman yang benar – benar dekat denganku atau sebutannya seorang sahabat, mungkin suatu saat aku akan memiliki seorang sahabat.
Setelah jam menunjukan pukul 11 malam aku pun pamitan untuk pulang kepada teman – temanku, aku memacu mobil bmw ku secara santai sembari menikmati jalanan padat di kota bandung. Aku terus memacu mobilku kearah pulang sambil mendengarkan lagu – lagu dari band favoritku coldplay, ingin sekali suatu saat aku melihat konsernya secara langsung.
Ketika melewati jalan yang cukup gelap dan sepi, di kejauhan aku melihat seorang perempuan di halte bus yang sepertinya sedang diganggu oleh beberapa orang pria. Sebagai seorang pria yang peduli terhadap wanita, akupun menepikan mobilku di dekat halte bus itu lalu menghampiri kearah kejadian itu.
Aku melihat seorang perempuan muda yang tampaknya pernah aku lihat, dia nampak ketakutan ketika diganggu oleh beberapa pria yang nampaknya sedang mabuk itu, beberapa pria itu nampak melecehkan perempuan itu beberapa kali seperti meremas payudara dan meremas pantatnya, perempuan itu hanya dapat berontak dengan wajah ketakutan.
“Yuk pulang” ucapku kepada perempuan itu. Dengan santainya aku menghampirinya dan menarik tangannya, aku tak memperdulikan beberapa pria didekatnya yang sedari tadi mengganggunya.
“Eh bangsat lu siapa?” teriak geram salah satu pria itu ketika kutarik perempuan yang sedang diganggunya.
“Bukan urusan lu” ucapku singkat sambil terus menarik tangan perempuan ini kearah mobilku, tangan yang terasa dingin dan berkeringat.
“Anjinq lu ya” teriak salah satu dari mereka dan…
BUGHHH… Salah satu dari mereka mumukul punggungku. Pukulan yang cukup keras namun membuatku membuatku sedikit tertunduk, akupun cukup marah karena aku sangat tidak suka dipukul dari belakang, hanya para manusia banci yang melakukan seperti itu.
“Kamu tunggu di deket mobilku ya… Jangan kemana – mana” ucapku pelan kepada perempuan disebelahku, dia pun lalu berlari kearah mobilku.
“HEH BANCI KALENG… BERANINYA MAIN PUKUL DARI BELAKANG!!!” Ucapku geram dengan nada tinggi sambil berbalik menatap tajam mereka semua.
Padahal aku tidak ingin ada kekerasan yang terjadi saat ini, namun gara – gara pukulan dari belakang itu mau tidak mau aku harus memberinya sedikit pelajaran. Lagian aku selama setahun ini telah mempelajari ilmu beladiri muay thai, tepatnya sejak mamaku hendak di perkosa di mall waktu itu makanya aku mempelajari ilmu bela diri secara rutin.
Aku memilih bela diri muay thai karena bela diri ini memfokuskan pada kekuatan fisik kita seperti kekuatan kepalan tangan, tulang kering, siku, lutut dan beberapa anggota tubuh lainnya untuk mengalahkan musuh. Sungguh ilmu bela diri yang cukup mematikan untuk sekedar melindungi mamaku.
Kini aku mulai membaca situasi, ternyata mereka berjumlah 3 orang saja, semuanya nampak terlihat mabuk cukup parah, semuanya nampak bertubuh cukup kekar dan semuanya bertato, sepertinya mereka preman, hmm lawan yang cukup berat.
“Bacot lu anjinq, sok mau jadi pahlawan lu” ucap salah satu dari mereka sambil berlari menghampiriku dengan melayangkan pukulan.
Aku menghindar dengan menggeser tubuhku kearah samping, pukulannya pun hanya mengenai angin saja, aku pun langsung melancarkan kepalan tanganku kearah wajahnya dengan sekuat tenaga dan…
BUGHHH… Dia pun langsung terkapar di trotoar jalan sambil meringis kesakitan.
Yaelah gampang juga ternyata lawan preman mabuk kek gini, gerakan dan pikirannya jadi terganggu dan kacau karena pengaruh minuman beralkohol tersebut.
Temannya pun terlihat geram dan langsung berlari dengan melayangkan pukulan, aku sedikit tidak siap maka pukulannya pun tidak dapat kuhindari.
BUGHHH… pukulannya kutahan dengan tangan kiriku, agak terasa nyeri, lalu tangannya segera kutarik dan kukunci dengan tangan kananku. Badannya pun merapat dengan badanku.
BUGHHH… BUGHHH… lututku bergantian menghantam keras perutnya, dia pun kesakitan dan tertunduk sambil memegangi bagian perutnya.
Aku terlalu fokus terlalu fokus terhadap lawan didepanku hingga…
BUGHHH… Wajahku terasa panas dan sakit terhantam benda keras, kulihat arah datangnya hantaman tersebut dan ternyata temannya yang terakhir menghantam wajahku dengan helm. Dia pun nampak akan menghantamkan helm tersebut kearahku untuk kedua kalinya.
Aku menghindari hantaman itu sebisa mungkin dan…
BUGHHH… hantaman helm itu mengenai lengan kiriku, tidak sesakit ketika menghantam wajahku. Lalu secepat mungkin kubalas serangannya dengan melayangkan tendangan kearah kepalanya.
BUGHHH… Tendanganku pamungkasku masuk kearah samping kepalanya mengenai telinganya. Dia pun ambruk kearah trotoar.
“AWAS LU PADA KALO MASIH GANGGU CEWEK LAGI… GUE PATAHIN TANGAN KAKI LU PADA” teriakku memperingatkan mereka
Pertarungan yang cukup singkat dan tidak terlalu berat, hanya saja mereka dua kali melayangkan serangan layaknya banci, sehingga membuatku cukup kesakitan.
Mereka semua terkapar merasakan kesakitannya masing – masing. Aku pun tak peduli lagi kepada mereka, aku lantas berbalik berjalan kearah mobilku dan kulihat disana masih ada perempuan tadi dengan wajah masih ketakutan. Aku pun menghampirinya.
“Udah gak usah takut lagi… Aku bukan orang jahat kok… Mereka juga udah gak bakal ganggu kamu lagi… Yuk masuk ke mobil aku… Biar aku anterin pulang” ucapku menenangkannya sambil menarik tangannya kearah pintu penumpang mobilku.
Akupun membukakan pintu mobilku lalu menyuruhnya masuk, dia pun menurut. Aku pun langsung masuk dan duduk di kursi pengemudi lalu kujalankan mobilku.
Wajahnya sudang agak tenang, aku pun mencoba mengajaknya bicara agar setidaknya dia bisa sedikit melupakan kejadian barusan, kejadian yang sungguh menakutkan bagi para kaum wanita. Ngocoks.com
“Rumah kamu dimana?” ucapku menanyakan harus kemana aku mengantarnya.
“Emmm… Aku ngekost di jalan mawar kak benny”
“Eh kok kamu tau namaku?” tanyaku heran.
“Kan aku satu kosan sama cindy pacar kak benny… aku juga sepupunya cindy”
“Ohh iya… Kamu yang di kamar no 12 kan? Pantesan tadi aku kayak pernah liat kamu… Aku juga baru tau kalo kamu sepupunya cindy… Cindy gak pernah cerita soalnya”
“Iya kak… Kita juga satu sekolahan lho… Aku kelas 12 IPA 1”
“Ohhh… Berarti kita seumuran donk… Yaudah jangan panggil kak, panggil langsung namaku aja”
“Eh iya nama kamu siapa? Dari tadi belum kenalan lho” ucapku kembali
“Namaku Lala… Hmm aku panggil mas aja ya.. Gak enak kalo panggil nama langsung”
“Oke deh… terserah kamu aja la”
“Eh itu wajahmu memar – memar lho Mas… Nanti mampir dulu ya biar aku obati… Pasti sakit ya”
“Gak usah La… Aku langsung balik aja nanti… Kasian mamaku dirumah sendirian… Kapan – kapan aja aku mampir kesana… Trus tadi abis darimana kok malem – malem masih keluyuran? Bahaya tau cewek cantik jam segini masih keluyuran sendirian” ucapku santai. Dia pun sedikit tersipu malu ketika kusebut cantik.
“Ehh tadi abis dari rumah temen ngerjain tugas bareng… Trus tadi nunggu taxi di halte itu” balasnya.
“Yaudah lain kali hati – hati ya… sebisa mungkin cari tempat yang agak ramai” ucapku menasehatinya
“Hmm iya deh… makasih ya mas udah nolongin aku tadi… kalo gak ada mas gak tau deh nasibku bagaimana… hiks… hiks”
“Eh iya sama – sama la… udah donk jangan malah nangis… lupain aja kejadian tadi… lain laki kalo ada apa hubungi aku aja la… nih nomor wa ku… aku pasti nolongin kamu lo… apalagi kamu sepupunya cindy… kamu juga wajib aku jagain”
“Iya mass… makasih ya… kamu baik banget”
Aku pun lanjut berbincang – bincang segala hal dengannya sambil terus melajukan mobilku kearah kosannya yang juga kosan cindy. Penampilan lala ini orangnya Cantik, berkerudung dan berkacamata. Lala ini nada bicaranya juga lemah lembut banget bikin yang denger jadi adem.
Tapi bajunya agak sedikit ketat, mungkin itulah yang membuatnya tadi dilecehkan oleh beberapa preman, karena memang lekuk tubuh indahnya tercetak jelas sehingga seperti mengundang orang – orang untuk menjamah tubuhnya.
Aku pun akhirnya tau ternyata Lala ini aslinya orang jogja, namun dia sejak masuk SMA pindah ke bandung dan awalnya ikut dirumah orang tua cindy, namun karena rumah orang tua cindy dan sekolahnya cukup jauh maka lala pun ikut cindy ngekost di kosan yang sama.
Sesampainya di kosannya aku pun tak mampir ke kamar kosannya atau pun kekamar kosan cindy karena hari sudah cukup larut malam, maka akupun memutuskan untuk langsung pulang kerumah.
Aku pun sampai dirumah jam 1 malam, setelah memarkirkan mobil di garasi aku pun langsung masuk kedalam rumah. Baru saja aku membuka pintu rumah, aku melihat mamaku tertidur di sofa, entah apa yang membuatnya tertidur disini. Mungkinkah dia menungguku pulang hingga terlelap di sofa? Hmm sepertinya bisa jadi, sungguh kekasih idaman hehe.
Wajahnya seperti biasa, nampak begitu tenang ketika tertidur, namun karena aku takut nanti dia kedinginan maka langsung saja kupangku tubuhnya kekamarnya tanpa membangunkannya, dan kutidurkan di kasurnya, tak lupa kuberi kecupan di keningnya dan ucapan selamat tidur.
“Good nite my lovely” bisikku ditelinganya
Aku pun langsung bergegas ke kamarku dan segera berganti pakaian menggunakan pakaian tidur dan tak lupa cuci muka dan gosok gigi juga di kamar mandi terlebih dahulu, setelah selesai aku pun langsung merebahkan diri di kasurku dan tak lama akupun tertidur.
Bersambung… Hari ini adalah hari jumat, sudah jam 10 malam, dan aku sedari tadi berada di kamar mengurung diri. Ya aku sedang ngambek kepada mamaku, lebih tepatnya pura – pura ngambek, beberapa kali mamaku memintaku untuk membuka pintu kamarku.
“Sayang… Salah aku apa? hikss… hikss… hikss” ucap mamaku di seberang pintu sana sambil menangis
Aku sebenarnya tak tega, namun mau bagaimana pun aku harus terus berpura – pura ngambek kepada mamaku. tak kujawab pertanyaannya, bingung juga sebenarnya aku mencari alasan apa aku ngambek kepada mamaku, soalnya mamaku ini hampir selalu perfect di mataku, jadi aku hanya bisa mendiamkan pertanyaannya.
“Maafin aku ya sayang kalo aku ada salah… hikss… hikss… hikss” ucap mamaku diseberang sambil tetap menangis
Lalu terdengar suara suara pintu dibuka dan ditutup. Sepertinya mamaku masuk kekamarnya. Cukup lama soalnya dia menangis di depan pintu kamarku, ketika kulihat jam ternyata sudah menunjukan pukul 11:30.
Aku pun terus berada di kamarku, hingga ketika jam 12:00 aku pun keluar kamar sambil membawa kue ulang tahun dan hadiah yang telah kumasukan di saku celanaku.
Aku pun membuka pintu kamar, seperti biasa tidak di kunci, ketika pintu kubuka kulihat mamaku berbaring di kasur membelakangiku, badannya nampak bergetar dan suara isak tangis terdengar cukup menyayat hatiku.
Tak tahan sebenarnya aku melihat mamaku menangis seperti ini, namun apa boleh buat, aku ingin memberikan kejutan kepadanya di hari ulang tahunnya. Aku pun mendekat kearahnya, nampaknya dia tak mengetahui kehadiranku, aku pun duduk di pinggiran kasur.
“Nia Sayang” panggilku lembut sambil memegang pundaknya.
Hehe pertama kalinya aku berani menyebut nama mamaku langsung tanpa embel – embel kata ‘mama’ karena dulu rasanya tidak sopan namun sekarang setelah kedekatanku dengan mamaku terus meningkat mama kuberanikan diri memaanggil namanya langsung.
“Maafin aku ya hikss… hikss” ucapnya tersedu – sedu tanpa berani menengok kearahku.
“Sini donk sayang liat kearahku nanti baru aku maafin” ucapku sambil mengelus – elus lengannya.
Mamaku pun berbalik untuk melihat kearahku, wajahnya terlihat sedih dengan air mata membasahi pipinya. Dia pun nampak kaget ketika melihatku membawa rainbow cake kesukaannya dengan lilin berbentuk angka 37 sesuai dengan umurnya sekarang yang memasuki usia ke 37 tahun. Raut wajahnya pun tidak lagi sedih.
“Selamat ulang tahun sweetie” ucapku bersemangat
Mamaku bangkit dan duduk diatas kasurnya, matanya melirik tajam kearahku, dengan satu gerakan cepat dia meraih tanganku lalu digigitnya cukup keras.
“Aduhhh sakit sayang… Kok digigit sih?” ucapku sambil meringis kesakitan
“Jahat sihh… Gak liat apa aku sampe nangis gini kamu diemin daritadi… Jadinya gemes pengen gigit” ucapnya kesal dengan kelakuanku
“Iya aku minta maaf… Tapi gak usah gigit donk sakit tau” ucapku dengan suara agak meninggi
“Tuhkan marah lagi… hikss… hikss… hikss” ucapnya sambil menangis lagi
Diapun menutup wajahnya dengan kedua tangannya sambil kembali terisak, aku pun tak tega melihatnya kembali menangis. Aku langsung mendekatinya dan merangkul tubuhnya.
“Cup.. Cup.. Cup.. Enggak marah kok sayang… Nih liat aku senyum gini… Maafin aku ya” ucapku lembut sambil kuciumi rambutnya
Akupun menampakan senyuman kenikmatansku.
“Beneran gak marah lagi?” ucapnya menyingkirkan tangannya dari wajahnya, lalu dia melihatku dengan tatapan sedih namun menggemaskan.
“Iya sayangku… Gak marah lagi… Janji” ucapku sambil mencubit gemas kedua pipinya yang berair
“Udah ya gak usah sedih lagi… Tiup dulu nih lilinnya… Jangan lupa make a wish dulu” ucapku kembali
Aku pun menyodorkan kue kesukaannya itu kehadapannya. Raut wajah dan sorot matanya nampak kembali cerah setelah melihat kue favoritnya itu.
Matanya terpejam dan kedua tangannya saling terkepal, mulutnya lalu komat – kamit tanpa suara, tak lama diapun membuka mata dan meniup lilin berbentuk angka 37 itu.
“Makasihhh bangettt benny sayang… Muachhhh” ucapnya sambil mengecup pipiku
“Sama – Sama sayangkuu… merem lagi donk matanya plisss” ucapku memohon
Diapun nampak bingung dengan apa yang akan kulakukan selanjutnya namun dia menuruti keinginanku dengan memejamkan kembali matanya.
“Jangan ngintip ya… kalo ngintip gak aku cium lagi nanti lho” ucapku memperingatinya
“Iya iya bawel… emangnya mau ngapain sih?” tanyanya penasaran
“Udah nurut aja ya syg… ntar juga tau”
Kutaruh dulu kuenya di meja, lalu akupun mengambil box kecil di saku celanaku, box berwarna merah tersebut kini berada di tanganku. Kubuka box tersebut dan terpampanglah kalung berlian yang sangat indah.
“Sekarang buka matanya sayang” ucapku kepadanya
Taraaa… Diapun nampak kaget sambil menutup mulutnya dengan tangannya, dia kaget dengan kalung berlian yang sekarang berada dihadapannya. Sesaat kemudian matanya nampak berbinar – binar, senyum kenikmatansnya mengembang indah.
“ini buat aku sayang?” ucapnya riang
“iya donk… buat kekasih terhebatku”
“ihh tapi inikan mahal banget? Emangnya gapapa?”
“iya sih mahal tapi gpp kok syg… buat bidadari cantikku apa sih yang enggak… menggapai bulan pun aku rela”
“ihh gomballl” ucapnya sambil mencubitku mesra
“Ehh bener taukkk… yuk sini kupasangin kalungnya” ucapku sambil mendekatinya
Akupun mengambil kalungnya lalu kusibakan rambutnya agar tidak menutupi lehernya, kupasangkan kalung itu di lehernya, nampak terlihat cocok dan indah kalung itu di lehernya.
“Udahh syg… hmm cocok banget… kalung yang cantik dipakai oleh sosok wanita cantik… perfect” ucapku memujinya
“He’emm baguss banget… aku sukaaaaa… makasih ya syanggg” ucapnya memelukku
“iya sama – sama… yuk dimakan dulu kue kesukaan kamu” ucapku mengingatkan kembali ke kue kesukaannya yg sempat terlupakan.
Aku dan mamaku pun lantas memakan kue itu, kita saling menyuapi. Aku juga menjahilinya dengan mencolekan krim kue itu ke wajahnya, dia nampak cemberut namun tak lama diapun melakukan hal yang sama kepadaku, kita pun saling tertawa menikmati momen ini.
Saking asiknya bercengkrama, tak terasa jam telah menunjukan pukul 2 dini hari. Aku pun hendak pamit untuk kembali ke kamar namun mamaku menahan tanganku.
“Temenin tidurrrr disini ya !!” ucapnya penuh harap
“ih manja gini kayak anak gadis aja” godaku
“Biarinn… weekkkk” ucapnya sambil memeletkan lidahnya, gemesin banget.
“Yaudah bentar… aku ke kamar mandi dulu… mau cuci muka dan gosok gigi”
“Ikutttt… tapi gendong” ucapnya manja
Aishhh beneran mirip anak gadis aja kelakuannya sekarang, tapi aku suka banget mamaku jadi manja gitu, soalnya gemesin jadi pengen cium mulu.
“Yaudah… yuk syg” ucapku sambil membelakanginya.
Diapun naik ke punggungku, nemplok kayak cicak, memeluk erat leherku, kedua pahanya kutahan dengan kedua tanganku. Tak terasa berat sedikitpun, karena memang mamaku ini tergolong emak – emak berbody anak gadis.
Aku pun berjalan ke arah kamar mandi, sesampainya disana mamaku rupanya tidak mau turun dari gendonganku, diapun akhirnya yang membasuh mukaku dan membantuku menyikat gigi, ribet sih tapi aku suka perlakuannya.
Akupun kembali berjalan ke kamarnya menuju kasur tidurnya, sesampainya disana mamaku turun lalu menarik tanganku untuk ikut naik keatas kasurnya.
Akupun rebahan di kasurnya, lalu kutarik badannya agar ikut rebahan juga. Seperti biasa dia menempatkan kepalanya di dadaku.
“Yuk bobo… udah malem” ucapku. Seperti biasa ketika akan tidur aku selalu mengelus – elus rambutnya dan sesekali mengecup rambutnya juga.
“He’em” gumamnya sambil mengangguk pelan
Kupegang dagunya agar kepalanya menengadah menghadap kearahku.
“Good nite my princess !!” ucapku sambil mengecup bibirnya
“Nite too my prince !!” balasnya sambil mengecup balik bibirku
Kudekap erat tubuhnya, tak lama terdengar suara dengkuran halus dari wanita di sebelahku, tak lama akupun ikut tertidur.
Aku terbangun pukul 8 pagi, kulihat mamaku masih tertidur disampingku, posisi tidurnya membuat si bauman terbangun pagi hari ini. Ngocoks.com
Mamaku tadi malam tidur menggunakan piyama satin tanpa dalaman, piyama tsb kini tersingkap sehingga pagi ini payudara dan serambi lempitnya samar – samar mengintip dari balik piyama itu.
Aku pun mulai mengelus – elus pahanya yang terekspos jelas, cukup lama aku mengelus – elus pahanya, ketika elusanku semakin naik ke arah serambi lempitnya, tangan mamaku menahan tanganku, kulihat wajahnya ternyata dia sudah terbangun.
“Nakal” ucapnya pelan
“hehe… siapa suruh tidur pake baju begitu… kan aku jadi gemes pengen ngelus ini” ucapku sambil meraba serambi lempitnya
“ihh gak boleh ya… aku itu mamaku… masa mamanya sendiri dinakalin” godanya tersenyum genit
“biarin… mamanya aja suka kan?” ucapku sambil mengelus – elus klitorisnya
“He’em ahhhhh… terussss sayanggg” desahnya ketika kumainkan serambi lempitnya
Ketika mamaku sudah nampak cukup terangsang, kuhentikan permainanku di serambi lempitnya.
“Udah ah… mau cuci muka & gosok gigi dulu” ucapku cuek sambil berlalu kearah kamar mandi
“ihh jahat bangettt sihhhh” ucapnya kesal sambil melemparkan bantal kearahku
Sesampainya dikamar mandi akupun langsung cuci muka lalu gosok gigi, ketika aku sedang gosok gigi mamaku masuk ke kamar mandi lalu memelukku dari belakang.
Terasa payudaranya menekan punggungku, dia pun memasukan tangannya ke celanaku dan menggenggam rudalku yang tegang maksimal karena efek pagi hari lalu dikocoknya pelan.
“Enakk sayang?” bisiknya di telingaku
“Ughh.. En… Enakkk yang” ucapku menikmati kocokannya
“Ohh yaudah” ucapnya menghentikan kocokannya, lalu pergi keluar dari kamar mandi meninggalku, aku pun hanya bisa bengong.
“Arghh… Balas dendam ceritanya nih ya” ucapku kesal sedikit berteriak
“Emang enakk kentang hihi” balasnya sedikit berteriak dari luar kamar mandi
Aku pun menyesaikan ritual pagi terlebih dahulu, lalu aku keluar kamar mandi dan tidak kutemukan mamaku. Akupun lanjut menuju lantai bawah, ternyata mamaku sudah duduk di kursi meja makan, di meja sudah tersedia dua porsi bubur ayam.
“Bubur ayam darimana?” ucapku sambil duduk di kursi meja makan
“Barusan beli yang lewat di depan rumah” ucapnya sambil memulai melahap bubur ayamnya
“Hmm enak juga” ucapku setelah memakan sedikit bubur ayamnya
“Nanti malem kita dinner ya syg… Aku udah pesen tempatnya kemarin” ajakku sambil tersenyum
“Serius? gak becanda lagi kan?” tanyanya memastikan
“Serius lha syg… Kamu kan hari ini ulang tahun… Jadi kamu akan kuperlakukan laksana ratu di istana bintangku”
“Gombal mulu dehh”
Diapun hanya mengangguk dengan tersenyum kenikmatans, ah kenikmatans sekali senyuman di bibir tipisnya itu jadi pengen cium teruss. Kita pun melanjutkan sarapan kita hingga habis.
Kita melanjutkan aktivitas hari ini seperti biasa, olahraga ringan bersama, menghidupkan semua kendaraan hanya untuk memanaskan mesinnya, lalu bercengkrama dan bermesraan di ruang keluarga sembari menonton acara televisi hingga tak terasa sore hari pun tiba.
Bersambung… Malam Harinya sekitar jam 7 malam aku dan mamaku sudah siap untuk pergi ke tempat kita akan melaksanakan dinner, aku menggunakan kemeja putih dibalut jas hitam dan celana katun hitam, mamaku terlihat begitu cantik dan elegan dengan menggunakan dress berwarna merah.
“Udah siap kan syang?” tanyaku sambil memerhatikan penampilan yg membuatku takjub
“Udah yuk berangkat… eh kok gak pake dasi sih syg? Bentar ku ambilin dlu” balasnya sambil berlalu kedalam kamarku
Tak berapa lama dia kembali membawa dasi dan memakaikannya di leherku. Wajahnya dengan wajahku sangat dekat, bibir tipisnya terlihat begitu menggoda dengan balutan lipstick berwarna merah membuatku ingin melumatnya, rias wajahnya membuatnya semakin terlihat cantik.
“Nah kalo gini kan makin ganteng” ucapnya setelah selesai memasangkan dasi di leherku
“Iya donk… kan kekasihnya juga cantik gini” ucapku sambil menjawil hidungnya
“ihh jgn pegang² sayanggg… nanti luntur make up ku tau” ucapnya sambil cemberut menggemaskan
“Biarinnn wekkkk… yuk berangkat… lest gooo” ucapku mencubit pipinya yang digelembungkan, lalu aku menggenggam dan menarik tangannya kearah garasi
Sesampainya di garasi dia nampak terkejut.
“Sayang ini mobil siapa?” tanyanya sambil menoleh kearahku
“Mobil kita syang hehe… baru beli kmaren” ucapku sambil cengengesan
“ihh kan mahal mobil beginian… gapapa emangnya?” tanyanya kembali
“Gapapa kok syang… uang nya cukup kok… tabunganku sebagai owner perusahaan masih cukup banyak… yuk ah berangkat sambil test drive mobil baru kita hehe” ucapku sambil membukakan pintu penumpang
“Silahkan masuk tuan putri” ucapku lagi mempersilahkannya memasuki mobil
“Terimakasih pangeranku” balasnya memasuki mobil sambil tersenyum
Akupun masuk kedalan kursi pengemudi. Oh ya jadi aku kemarin itu membeli sebuah Supercar Ferrari. Ya sebenarnya sudah lama aku ingin memiliki Supercar apalagi sebentar lagi aku akan mulai aktif menduduki kursi jabatanku di perusahaanku, maka sebagai Owner gengsiku cukup tinggi untuk memiliki sebuah Supercar.
Akupun menjalankan Supercar dua pintu ini kearah pinggiran kota bandung, jalanan di malam minggu ini nampak begitu ramai.
Tak butuh waktu lama aku pun sampai disebuah restoran mewah, restoran yang berada di dataran tinggi kota bandung, nuansa restoran yang terasa sangat cocok untuk dinner bersama pasangan.
Setelah memarkirkan mobil aku dan mamaku langsung menuju meja yang telah aku pesan, aku dan mamaku bergandengan tangan dengan sangat mesra membuat beberapa pasang mata menatap iri kepada kita.
Aku sudah memesan meja di balkon restoran itu yang pemandangannya langsung mengarah ke gemerlap lampu kota bandung, aku juga sudah memesan agar area di sekitar balkon itu dikosongkan agar kita berdua dapat dengan tenang dinner di restoran ini.
Aku dan mamaku telah sampai di balkon itu, mamaku tampak takjub dengan pemandangan di sekitar dan nuansa meja yang begitu romantis dipenuhi dengan lilin dan bunga.
“Tempatnya bagus bgt syang… makasih yaa” ucapnya sambil menatap mataku
“Sama – sama… mari silahkan duduk tuan putri” ucapku menarik kursi di meja yang telah kupesan
Kutarik kursi lalu mempersilahkannya duduk sambil kukecup tangannya.
“Iya pangerankuu” ucapnya sambil tersenyum
Mamaku pun duduk, aku lantas duduk juga di kursi seberangnya.
Tak lama dua orang waitress mengantarkan makanan dan minuman untuk makan malam kita. Aku dan mamaku pun langsung menyantap makanan dan minuman tsb, lalu kita pun bercengkrama dengan saling berpegangan tangan sambil menikmati suasana romantis di tempat ini.
Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 9 malam, aku dan mamaku pun lantas berjalan keluar untuk pulang. Mamaku nampak begitu senang dan bahagia dengan dinner yang kita berdua laksanakan hari ini, sepanjang perjalanan di memeluk erat lenganku sambil sesekali menatap mataku.
Kita pun memasuki mobil kembali dan meninggalkan restoran itu dengan segala kenangan indahku bersama mamaku di hari ini.
“Gimana tuan putri suka dinnernya?” tanyaku kepadanya disaat mobilku telah melaju cukup jauh dari restoran
“Suka banget… makasih ya pangeranku… tadi merupakan makan malam terindah dalam hidupku” ucapnya dengan tersenyum kenikmatans
“Apapun akan kulakukan untuk tuan putriku” ucapku sambil mengecup punggung tangannya
Kita pun terus mengobrol sepanjang perjalanan hingga tak terasa aku dan mamaku telah sampai dirumah, setelah aku memarkirkan mobil, aku pun membukakannya pintu untuk keluar, kujulurkan tanganku untuk membantunya berdiri, dia pun hanya tersenyum sambil menerima juluran tanganku.
Setelah dia berdiri, dia lantas menarikku menuju kamarnya dengan tergesa – gesa, aku yang bingung hanya menurutinya. Sesampainya dikamarnya dia menyuruhku duduk di tepian kasur lalu dia berjalan kearah pintu kamar dan menguncinya.
Dia pun kembali berjalan kearahku sambil membuka dress merahnya dengan gerakan erotis, aku pun hanya bisa melongo menimati pemandangan didepanku. Dia pun berjalan menghampiriku dengan hanya menggenakan bra dan celana dalam, dia juga masih menggunakan high heels nya yang membuatnya sangat terlihat seksi sekarang ini.
“Setubuhi aku sekarang… bercintalah denganku pangeranku” ucapnya sambil duduk di pangkuanku
Akupun terkejut dengan apa yang dia ucapkan.
“Be… Benerannn ini kan?” ucalku terbata – bata masih kaget dengan ucapannya
“Beneran sayang… lakukanlah… aku milikmu sepenuhnya sekarang” ucapnya sambil mengelus pelan pipiku
Setelah hampir 1 tahun kita melakukan hubungan badan tanpa penetrasi namun akhirnya sekarang dia membolehkanku untuk menyetubuhinya, ah sungguh bahagianya hatiku.
Aku pun mulai dengan mencium bibirnya dengan lembut, diapun membalas ciumanku dengan tak kalah lembutnya. Bibir kita saling mengecup dan saling mengulum secara perlahan.
Aku pun memasukan lidahku kedalam mulutnya, kujelajahi semua isi mulutnya dengan lidahku. Lalu akupun mencari lidahnya dan setelah ketemu lidah kita pun saling membelit, saling menghisap dan saling menjelajahi mulut masing – masing.
Sambil terus berciuman tanganku mulai menjamah dadanya, kuremas dadanya dari luar bra nya. Tak lama kubuka branya lalu kubuang entah kemana bra tsb, kini akupun meremas kembali payudaranya tanpa pengahalang apapun lagi.
“Aaahhhhsss emmmmmhhhh”
Suara desahan kecil pun timbul dari mulutnya ketika kita berciuman sembari tanganku meremas dan memelintir pelan putingnya. Ciuman yang sangat pelan dan lembut membuatku dan mamaku sangat nyaman berlama lama untuk berciuman.
Ciumanku kini turun kearah leher jenjangnya, kukecup leher yang begitu mulus itu, kujilati seluruh lehernya, tak lupa kuberi beberapa cupangan untuk menandakan bahwa ini merupakan daerah jajahanku.
Kini mamaku kurebahkan perlahan ke kasur, kutindih dirinya lalu akupun mulai memainkan payudaranya. Payudara yang indah, permukaannya begitu putih mulus, bentuknya masih kencang dan membulat tidak kendor sedikitpun, putingnya kecil coklat berwarna kemerah mudaan dengan aerola yang tidak terlalu besar.
“Payudaramu indah sayang… aku suka bangetttt” ucapku memujinya
Kini akupun mulai menjelajahi payudaranya, kuciumi permukaannya, lalu kujilati semua permukaannya hingga permukaan payudaranya terlihat mengkilap, kuberi beberapa cupangan juga di payudaranya.
“Emmmhhhh uhhhhh”
Kini aku mulai memainkan putingnya, desahan kecil pun beberapa kali terdengar. Kujilati putingnya menggunakan lidahku, lalu kucaplok dan kukulum puting itu bak anak bayi yang menyusu kepada ibunya. Tak lupa kuremas payudara sebelahnya, juga beberapa kali kupelintir putingnya.
Kumainkan kedua buah bukit kembarnya secara bergantian, cukup lama aku memainkan payudaranya. Lalu akupun mengangkat kedua tangannya keatas lalu kujilati dan kukecup ketiaknya yang putih mulus tanpa bulu itu.
“Emmmhhh jorokk sayang..” ucapnya yang tak kuhiraukan
Setelah puas menjilati dan mengecup kedua ketiaknya, ciumanku kini turun keperutnya, kukecup dan kujilati juga permukaan perutnya. Kujilati juga bagian pusarnya hingga permukaan perutnya kini terlihat mengkilap oleh ludahku.
Kini aku turun kebagian serambi lempitnya, kuraba serambi lempitnya dari luar celana dalamnya, kutekan pelan dan kugesek – gesek serambi lempit mamaku dari luar celana dalamnya. Kini aku pun memegang celana dalamnya untuk kupelorotkan.
Kupandangi wajahnya untuk meminta persetujuan, seolah mengerti dia pun mengangguk pelan sambil matanya sayu menatap kearahku. Aku pun memelorotkan celana dalamnya lalu kulempar entah kemana.
Kini dihadapanku terlihat serambi lempit mamaku yang nampak begitu indah dimataku, serambi lempit yang masih terlihat seperti serambi lempit anak gadis itu kini telah basah, serambi lempit dengan permukaan putih bersih dengan disekitar lubangnya berwarna merah muda. serambi lempit yang sekarang tanpa bulu sedikitpun.
“serambi lempitmu selalu membuatku terpesona… serambi lempit yang hanya milikku seorang” ucapku sambil memainkan serambi lempitnya
“Emmhhh iya sayang… semua tubuhku cuma punya kamu”
serambi lempit tempatku dulu keluar kedunia, kini sebentar lagi akan kembali kumasuki. Kini aku mendekatkan wajahku ke serambi lempitku, tercium aroma khas serambi lempit mamaku yang selalu berbau harum tidak seperti serambi lempit lain yang pernah kunikmati.
“serambi lempit kamu selalu harumm… aku suka”
“Iyaa… kan selalu kubersihkan untukmu”
Kini aku mulai menjilati serambi lempitnya, kujelajahi permukaan serambi lempitnya dengan lidahku. Kini aku mulai beralih menjilati bagian klitorisnya, lalu ku kulum dan kuhisap klitoris itu hingga beberapa kali ia menggelinjang sambil mendesah cukup keras.
“Ahhhhh enakkk banget sayanggg uhhhh”
Cukup lama aku menjilati klitorisnya, akupun menambahkan permainanku di serambi lempitnya dengan memasukan satu jariku kedalam lubang serambi lempitnya sambil terus mengulum klitorisnya.
Kutambahkan lagi satu jariku untuk mengocok lubang serambi lempitnya, lalu kukocok dengan cepat setelah terasa serambi lempitnya mulai berkedut – kedut.
“Ahhhh sayang akuuu mau keluarrrrrrr”
serambi lempitnya terasa menjepit kedua jariku, badannya mengejang lalu terasa cairan serambi lempitnya membasahi tanganku.
Serrrr… Serrrr… Serrrr… Serrrr… Serrrr…
Tubuhnya melemas, matanya terpejam dengan nafas ngos – ngosan. Kudiamkan sejenak dia untuk menikmati pasca orgasmenya. Aku pun ikut berbaring di sebelahnya sambil mengelus dan mengecup rambutnya.
Tak lama dia bangkit, lalu mulai membuka seluruh pakaianku hingga aku telanjang bulat.
“Sekarang giliranku syangg” ucapnya dengan tersenyum menggoda
Diapun mulai dengan mengemut pentilku sambil mengelus – elus perut sixpack ku.
“Hmmm aku suka tubuhmu… bagusss dan atletisss” ucapnya disela – sela mempermainkan tubuh atasku
Tangannya mulai menggenggam rudalku, dikocoknya pelan sambil mulai menjilati seluruh tubuh bagian atasku.
Mamaku pun kini beralih ke rudalku, digenggamnya rudalku sambil mempermainkan lubang kencingku.
“Hei kamu sekarang milikku ya… gak boleh masuk lubang lain… awas lho nanti aku hukum kamu kalo nakal” ucap mamaku kepada rudalku
Diapun mendekatkan kepalanya kearah rudalku, lalu dia mulai memasukan rudalku kedalam mulutnya. Mulut mungilnya nampak kesusahan menampung rudal besar dan panjangku.
Mamaku memaju mundurkan kepalanya mengocok rudalku dengan mulutnya. Sesekali dia mencoba deepthroat namun selalu tampak kesusahan karena ukuran rudalku yang besar dan panjang itu.
Tak lama dia pun menyudahi kegiatannya mengulum rudalku, lalu dia berbaring di sampingku sambil merenggangkan kedua pahanya.
“Ayoo sayang… setubuhi aku… setubuhi mamamu yang sekarang menjadi kekasihmu ini… bercinta lah denganku pangeranku” ucapnya sambil menatap sayu mataku
Aku pun beranjak bangun, lalu aku mulai memposisikan diriku di antara kedua pahanya, ku posisikan rudalku di depan lubang serambi lempitnya. Dia pun membantu memposisikan rudalku agar tepat di depan lubang serambi lempitnya.
“Ayoo dorong syang… lakukanlah aku laksana permaisuri mu pangeranku”
Aku dengan perlahan mulai mendorong rudalku untuk memasuki lubang serambi lempitnya. Dengan perlahan rudalku mulai memasuki lubang serambi lempitnya yang terasa sempit itu. Kulakukan sambil terus menatap matanya.
“Ahhhhsss… aku seutuhnya milikmu sekarang pangeranku… jangan sia siakan cintaku… ahhhhhhh gede bangettt rudal kamu”
Setelah rudalku semuanya telah berhasil masuk kedalam serambi lempitnya, kudiamkan terlebih dahulu agar serambi lempitnya yang telah lama tidak dimasuki itu terbiasa terlebih dahulu dengan kehadiran rudalku.
“Kamu sekarang milikku sayangku… aku sudah terlalu cinta sama kamu… jadi takkan kusia siakan cintamu kepadaku… hanya maut yang dapat memisahkan kita” ucapku lalu mengecup bibirnya, kita pun berciuman mesra saling menyalurkan kasih sayang.
Setelah cukup lama kusudahi ciumanku, aku pun mulai menggerakan pinggulku untuk memompa lubang serambi lempitnya. Kulakukan secara perlahan sambil terus menatap matanya.
“Ahhhhssss… Emmmmhhh… Uhhhhh… Ahhhhh… Ahhhhh” desahnya membuat malam ini semakin terasa begitu menggairahkan
Setelah cukup lama aku pun menaikan tempo genjotanku, kini rudalku keluar masuk lubang vaginya dengan tempo standar.
Cukup lama aku menggenjotnya dengan tempo standar, tanganku tak tinggal diam, tanganku secara aktif meremas payudaranya dan memilin milin putingnya.
“Ahhhh enakkk bangettt… Akkuu mau keluarrr lagi sayangggg”
Setelah mengetahui mamaku akan kembali orgasme, aku pun mulai gencar menaikan tempo genjotanku. Tak lama tubuh mamaku melengkung disertai desahannya yg cukup keras. serambi lempitnya terasa memeras rudalku lalu sesaat kemudiaan rudalku terasa hangat disiram oleh cairan orgamesnya.
Mamaku pun kembali terkulai lemas, akupun menghentikan genjotanku karena kasihan melihat kekasihku nampak begitu keletihan.
“Ayo lanjutinn lagi sayang” ucapnya kepadaku agar melanjutkan penetrasiku
Akupun mulai menggerakan kembali pinggulku menggenjot serambi lempitnya.
“Ahhhh rudalmu enakkk bangettt sayang… Aku passtiii ketagihannn rudal gede dan panjangmu ini… Terasa penuh dan mentok di serambi lempitku” ucapnya
“ughhh iya sayanggg… rudalku ini milikmu… Kapanpun kamu mau aku siapp melakukannya kembali denganmu… Aku juga pasti ketagihan serambi lempitmu yang enakk ini… Sempitt dan empot – empottann” balasku
Aku kini menggenjot serambi lempitnya dengan agak cepat, sesekali aku mencium bibirnya dan mengulum puting payudaranya. Aku suka sekali ekspresi keenakannya ketika kugenjot serambi lempitnya, ekspresinya begitu menggairahkan.
“Ahhhh syanggg… Aku mau keluaarrr lagiii… Barengin syannggg… Hamili akuuuu… Aku mauuu mengandunggg anakmu… Anak kitaaa” ucapnya Ngocoks.com
Akupun mulai semakin mempercepat genjotanku, spermaku mulai terasa sudah akan keluar. Tak lama mamaku menggelinjang hebat disertai teriakannya, tubuhnya melengkung lalu mengejang dan serambi lempitnya pun menyempotkan cairan cintanya.
“Ahhhh… akuuu Keluarrrrrr”
Serrrr… Serrrrr… Serrrr… Serrrr… Serrrr
Tubuhnya melemas dengan mata terpejam, aku terus menggenjot serambi lempitnya secara cepat, tak lama akupun membenamkan rudalku sedalam mungkin didalam serambi lempitnya, aku pun mengejang lalu spermaku melompat keluar mengisi rahimnya.
“Ahhhhh… Aku keluaarrrr sayangku… Terima spermakuuuuu ini… Terimaalaahh calon anak kitaaaa”
Crotttt… Crotttttt… Crottttt… Crottttt…
Crotttt… Crotttttt… Crottttt… Crottttt…
Aku pun melemas diatas tubuhnya. Kita berdua terdiam cukup lama menikmati sisa – sisa klimaks kita.
Tak lama akupun bangkit, kukecup keningnya lalu kuusap rambutnya tanda sayangku kepadanya. Kucabut rudalku dari serambi lempitnya, sebenarnya rudalku masih berdiri tegak siap untuk ronde kedua namun aku kasihan melihat mamaku nampak begitu kelelahan. Aku pun berbaring di sebelahnya.
“Terima kasih sayangkuuu… Terima kasih telah menjadi milikku… Terima kasih telah mencintaiku… Terima kasih atas malam ini yang takkan pernah kulupakan… I love you tuan putriku” ucapku sambil menatap kearah wajah cantiknya
Mamaku pun melihat kearahku dengan tersenyum kenikmatans, wajah cantiknya menampakan keletihan yang amat sangat, wajahnya yang kini mengkilap dipenuhi keringat hasil pertarungan kita.
“Sama sama syangg… Aku bahagiaa banget malamm ini… Malam terindah yang pernah kurasakan… Aku sudah sangat cinta kepadamu… Jadi aku mohon jangan tinggalkan aku pangeranku” ucapnya menatap mataku lekat – lekat
“Aku takkan pernah meninggalkanmu… Aku ingin kita hidup bahagia selamanya… Aku ingin kita mempunyai anak darimu… Aku akan selalu disampingmu” ucapku lalu menarik tubuhnya kearahku
Dia pun merebahkan kepalanya di dadaku, ku elus – elus rambutnya. Tangan dia pun tak sengaja meraba rudalku.
“ihh kok masih berdiri… Belum puass ya syangg? Tapii aku udh capee bangettt” ucapnya memelas
“Hehe iya syangg… Sebenarnya masihh pgn nambah sihhh… Tapi gapapa dehh mending kita tidur aya yukk” ucapku sambil menarik selimut
“He’em” balasnya singkat
Tak lama terdengar suara dengkuran halus dari mamaku, cepat sekali dia tertidur, berarti benar dia sangat keletihan. Untungnya aku tidak bersikap egois dengan memaksanya kembali melanjutkan ke ronde kedua, bisa bisa pingsan dia hehe.
Kulihat jam ternyata sudah jam 12 malam, tak terasa 2 jam kita bercinta. Bercinta hanya dengan gaya misionaris. Mungkin kedepannya aku akan semakin mencoba berbagai variasi gaya bercinta dengan mamaku.
Aku juga bersungguh – sungguh akan menghamili mamaku sendiri, biarlah hal ini merupakan dosa sekalipun, intinya aku hanya ingin terus bersama mamaku, menikmati hari – hari bersama.
Dewa pun akan kulawan jika harus kulakukan untuk terus bersama mamaku, cintaku sudah sangat dalam kepada mamaku hingga sulit rasanya untuk berpisah dengannya.
Setelah cukup lama merenung, aku pun mulai mencoba memejamkan mataku hingga tak terasa akupun tertidur disamping kekasih hatiku ini.
Bersambung… Pagi harinya aku terbangun jam 8 pagi, kulihat disebelahku sudah tidak ada mamaku. Aku pun beranjak bangun dari kasur, berpakaian celana boxer saja bertelanjang dada tanpa celana dalam, lalu berjalan kearah kamar mandi untuk cuci muka dan gosok gigi. Selesai cuci muka dan gosok gigi, kupandangi bayanganku di cermin kamar mandi.
Aku teringat persetubuhanku semalam dengan ibu kandungku sendiri, hal yang dianggap tabu oleh masyarakat dan merupakan dosa besar, tapi bagaimana pun sudah tidak ada lagi jalan kembali.
Aku sudah terlanjur mencintai ibu kandungku sendiri, mungkin begitupun mamaku, ah entahlah biarkan aku yang menanggung semua beban dan dosa dari hubungan ini.
Persetubuhan semalam merupakan persetubuhan terindah dalam hidupku, bukan hanya saling memuaskan nafsu namun ada cinta dan kasih sayang disana, mungkin lebih tepatnya dibilang bercinta.
Mungkin fisikku tidak terlalu puas karena permainan yang cukup singkat namun kala melihat mamaku sendiri begitu menikmati bercinta denganku, hatiku pun merasa sangat puas dan senang.
Ah kini aku sudah bertekad akan membahagiakan mamaku, akan selalu membuatnya tersenyum, akan selalu kujaga dirinya, akan kusatukan cinta kita hingga siapapun tidak dapat memisahkan kita, akan kubuat semesta bertekuk lutut dihadapan cinta kita.
Akan kuperlakukan dirinya bak dewiku. Aku tidak akan mengecewakannya, akan kuperlakukannya dirinya secara lembut, perlakuan yang tidak pernah dia dapat dari ayahku bangsatku dulu, ya aku sudah tau semua tentang masa lalu mamaku.
Cukup lama aku termenung didepan cermin kamar mandi, aku pun lantas beranjak ke lantai dasar. Kutemukan mamaku sedang memasak didapur dengan hanya menggunakan kimono tidur seksi agak transparan, dan samar2 tidak terlihat pakaian dalamnya.
Diberi pemandangan seperti ini dipagi hari, sontak si bauman bangkit dari tidurnya. Kudekati mamaku lalu kupeluk dirinya dari belakang sambil mulutku langsung menciumi bagian lehernya yang otomatis membuatnya kaget karena serangan mendadak itu, tubuhnya pun sedikit menggelinjang dan mulutnya mendesah pelan.
“Ahhhhhssss… ihhh mas ngagetin aja deh” ucapnya dengan nada manja.
Akupun terdiam sebentar, terkejut karena mamaku memanggilku dengan panggilan “‘mas’” yang sebenarnya membuatku senang karena terasa lebih intim bagiku.
“Hmm aku suka dipanggil mas olehmu sayang” ucapku berbisik ditelinganya
Lalu kulanjutkan kembali ciumanku di lehernya, satu tanganku kini sudah menyelinap kedalam kimononya untuk mencari payudaranya, setelah ketemu lalu kuremas pelan payudaranya dan kupilin putingnya yang sudah mengeras.
Satu tanganku kini merayap dibawah menyingkap keatas kimononya, lalu tanganku hinggap di serambi lempitnya, sudah terasa basah, kuelus – elus serambi lempitnya dan kugesek – gesek klitorisnya.
Kulakukan kegiatanku cukup lama, mamaku terus berkosentrasi melanjutkan masakannya meskipun tubuhnya beberapa kali menggelinjang merasakan rangsangan dariku dan mulutnya pun terus mengeluarkan desahan lirih.
“Uhhhh… Udah dulu mas… Makanannya udah mateng nihh… Kita sarapan dulu yuk” ucapnya sambil menoleh kebelakang kearahku
Aku pun menyudahi kegiatanku untuk memberikan ruang mamaku menyiapkan sarapannya. Aku pun berjalan kearah meja makan lalu duduk disalah satu kursi, mamaku nampak keluar dari dapur berjalan ke arah meja makan sambil membawa satu piring nasi goreng.
“Kok cuma satu piring sayang?” tanyaku kepadanya
“Emm kan satu piring buat kita berdua mas, biar romantis hihi” ucapnya tersenyum menggoda
“Hmm yaudah sini duduk di pangkuanku sayang” ucapku sambil kutepuk – tepuk pahaku
Mamaku pun menghampiriku dan duduk dipangkuanku dengan membelakangiku, pantatnya terasa menekan rudalku yang sedari tadi tegang maksimal, mamaku pasti merasakan itu karena dia tersenyum menggoda kepadaku sambil menggoyangkan sedikit pantatnya.
“Nakal ya” ucapku
Aku yang terbawa nafsu ikut beraksi dengan kembali satu tanganku menyingkap kesamping kimono bagian atasnya dan satu tanganku menyingkap bagian bawah kimononya hingga perutnya, dan kini payudara dan serambi lempitnya terpampang jelas.
Satu tanganku mulai beraksi meremas payudaranya dan sesekali memilin putingnya, tanganku yang satunya beraksi menggesek – gesek serambi lempitnya dan klitorsinya hingga serambi lempitnya terasa semakin basah.
“Ahhhhsss sambil makan ya sayang” ucap mamaku sambil menyuapiku
Tanganku terus beraksi, nafsuku pun kian memuncak hingga kuangkat sedikit pantatnya lalu kupelorotkan celanaku, rudalku yang ngaceng maksimal pun otomatis langsung terbebas.
Kuarahkan rudalku ke lubang serambi lempitnya, setelah pas kutarik kebawah perlahan pantat mamaku agar mendorong rudalku supaya masuk kedalam serambi lempitnya. Mamaku pun menurunkan pantatnya dan Blessss… rudalku langsung terbenam sempurna.
“Ahhhhhhhh enakkk mas… Mentokkk”
Kurasakan otot serambi lempitnya mencengkram rudalku, serambi lempitnya juga terasa begitu basah. Kami pun melanjutkan sarapan dengan saling menyuapi, sambil mamaku menaik turunkan pantatnya. Tanganku pun terus meremas payudaranya. Sarapan pun berlangsung lama.
“Emmhhh… Ahhhh… Aahhhhh… Ahhhhh”
Mamaku pun terus menaik turunkan pantatnya, kadang akupun membantu menaik turunkan pantatnya dengan memenangnya oleh kedua tanganku. Sarapan pun telah habis, mamaku makin semangat menaik turunkan pantatnya hingga tak lama dia mengejang hebat dan menjerit cukup keras tanpa orgasmenya.
“AHHHHHHHHSSSSSS…”
Diapun terkulai lemas di pangkuanku, kudekap tubuhnya agar tidak terjatuh di lantai. Cukup lama akhirnya dia nampak kembali siap melanjutkan persetubuhan ini.
“Sayang nungging donk” pintaku
Mamaku pun bangkit, lalu menungging dengan berpegangan di meja makan. Lalu diapun menoleh kearahku dengan senyuman yang begitu menggoda. Pose menunggingnya begitu seksi membuat rudalku semakin cenat – cenut.
“Tubuhmu indah bangett sayang… Mas suka sekalii” ucapku takjub
“hihi iya donk… Sekarang kan seluruh tubuhku punya mas seorang… Jadi ayoo sini sayang nikmati tubuhku” balasnya
Akupun ikut bangkit lalu berjalan kearahnya, kutempatkan diriku di belakangnya. Lekukan tubuhnya nampak begitu menggoda dilihat dari belakang seperti ini, pantatnya yang bulat dan kencang nampak begitu menantang.
Kuposisikan rudalku tepat di depang serambi lempitnya, lalu kudorong rudalku kedalam serambi lempitnya, tak susah karena vagianya sudah sangat basah. Akupun langsung memompa dirinya dengan cepat sambil kuremas dan kutepuk pelanpantatnya.
Plokkk… Plokkk… Plak… Plokkk… Plakkk…
Plokkk… Plokkk… Plak… Plokkk… Plakkk…
“uhhh serambi lempitmu enak banget sayang… Terasa sempit dan berkedut – kedut” racauku
Akupun mulai berani ngomong agak jorok kepadanya, sudah tak merasa sungkan dan canggung lagi.
“Ahhhh uhhhh achhhh… Iyaa serambi lempitku terasa penuhh… rudal mas juga gede dan panjang bangett uhhhh… Aku sukaaa” balasnya
“Namanya rudal dan serambi lempit sayang… Jangan canggung dan sungkan lagi… Coba apa namanya sayang?”
“ihhh iya deh rudal dan serambi lempit hihi… Ahhhh”
Kugenjot dirinya secara cepat dari belakang, desahannya cukup keras membahana di rumah ini, tak lama mamaku pun nampaknya mau orgasme kembali.
“Uhhhh mass aku mau keluarrrr lagiii”
Mendengarnya akan mencapai orgasmenya kembali, kunaikan lagi tempo genjotanku hingga suara peraduan selangkanganku dan pantatnya cukup keras keras terdengar, kepalanya terdongak keatas.
Tak lama tubub mamaku bergetar hebat dan teriakannya terdengar cukup keras, tubuhnya merosot kebawah hingga rudalku terlepas dan tersemburlah cairan cukup deras dari serambi lempitnya, ya mamaku squirt, tubuhnya terus bergetar hingga cukup lama.
Aku yang sudah terasa akan segera keluar, tak kuberi waktu lama bagi mamaku untuk istirahat, segera kuangkat tubuhnya lalu ku telentangkan diatas meja makan, kurenggangkan kedua pahanya, lalu kembali kumasukan rudalku kedalam serambi lempitnya.
Mamaku hanya pasrah saja, kukocok lagi secara cepat, mamaku kembali mendesah dan mengerang cukup keras, kepalanya terbanting kekiri dan kekanan, seluruh tubuhnya mengkilap dipenuhi olleh keringat, rambutnya terlihat acak – acakan.
“Ahhhh mas terussss… Hamilii akuuuu… Aku mauu gendonggg bayi lagiii”
“Iya sayang akan kuhamili kamu… Akan kuberikan anak sebanyak banyaknya… Anak bukti cinta kita”
Aku terus menggenjot serambi lempitnya secara cepat, semakin lama terasa aku semakin dekat menuju klimaks, begitu pula mamaku nampaknya akan kembali orgasme.
Tak lama mamaku kembali mengejang dan bergetar hebat, dia mengerang dengan keras seakan tak peduli jika orang lain mendengarnya. Dia pun kembali squirt dengan waktu yang terbilang cepat.
“Emmhhh aku lemesss masss”
Mamaku tergolek lemas diatas meja makan, matanya terlihat begitu sayu, kukocok terus dirinya, tak lama aku pun merasa spermaku sudah diujung kepala rudalku.
“Sayanggg terima spermakuuu… Terima calonn anakkk kitaaa… Ughhh”
Kubenamkan rudalku sedalam mungkin, aku mengejang lalu spermaku pun berlompatan keluar berlomba menuju rahimnya.
Crottt… Crottt… Crottt… Crottt… Crottt…
Crottt… Crottt… Crottt… Crottt… Crottt…
Tubuhku terkulai lemas menindih mamaku, rudalku masih menancap didalam serambi lempitnya, kupandangi wajahnya, ku belai – belai pipinya lalu kukecup keningnya tanda sayang dan cintaku padanya.
“Makasih ya mass atas rasa sayang dan cinta yang mas berikan kepadaku selama ini… Aku tau aku ini semua salah… Aku ibumu tapi aku juga sangat mencintaimu… Aku selalu ingin bersamamu… Perlakuanmu yang lembut dan mesra kepadaku membuatku selalu nyaman ketika bersamamu… Aku juga selalu merasa terlindungi bila bersamamu…
“Terimakasih juga sayang for everything… I will always love you… Forever” ucapku lalu kucium bibirnya
Kita pun berciuman cukup lama, meleburkan rasa sayang dan rasa cinta kita berdua.
Aku pun mencabut rudalku dari serambi lempitnya, terlihat lelehan sperma ikut keluar dari serambi lempit mamaku. rudalku sendiri masih tegak berdiri bak tiang listrik.
Entah kenapa sudah dua kali bercinta dengan mamaku namun rudalku seolah tak pernah lelah jika bersama mamaku, seolah aku memiliki stamina ekstra ketika bercinta dengan mamaku.
Ya mungkin karena semua anggota tubuh mamaku yang menurutku begitu sempurna dimataku membuatku seolah tak pernah bosan menjamah tubuhnya.
“Semoga jadi baby ya sayang… Kali aja anaknya cowok lagi… Kan nanti bisa puasin mamanya lagi hihi” ucapnya tersenyum menggodaku
“Ehh nakal ya… Sama papanya ini aja udah kewalahan gitu… Awas ya kalo nakal nanti papanya pergi lho” ucapku pura – pura cemberut
“ihh becanda masku sayang… Jangan cemberut gitu donk… Tubuhku dan hatiku cuma punya kamu kok… Sini cium dulu biar gak cemberut lagi hihi” ucapnya lalu mencium kedua pipiku
“ihh rudalmu kok masih tegang aja sayang? Masih pengen ya? Dasar anak muda gak ada capenya hihi” ucapnya lagi sambil memegang rudalku lalu kemudian mengulum rudalku
“eh iya sih masih pengen… Tapi nanti aja deh… Sekarang kamu istirahat aja dulu… Aku udah puas kok… Cuma ini si bauman aja gak tau diri hehe” ucapku garuk – garuk kepala
“hihi iya… rudal punyaku ini emang perkasa dan selalu buatku kewalahan” balasnya menyudahi kulumannya lalu mengelus rudalku
“Udah yuk mandi aja… Jangan diganggu lagi si bauman nya… Nanti kamu malah teriak – teriak minta ampun lagi” ucapku sambil mengangkat tubuhnya
Lengannya dikalungankan di leherku, aku pun berjalan kelantai atas menuju kamarnya, sepanjang perjalanan dipandanginya terus wajahku oleh mamaku sambil senyum – senyum gak jelas. Ngocoks.com
“Ehh kenapa sayang kok senyum – senyum gitu? Ada yang lucu ya muka aku? Atau Ada jerawat atau ada …?” tanyaku terpotong
“Enggak kok mas hihi… Lagi mikir aja mas ganteng dan macho gini pasti banyak cewek yang suka sama mas… Hmm atau jangan2 pacarnya diluar sana malah banyak juga ya” potongnya dengan mimik muka cemberut, hehe lucu juga mamaku cemberut gini, pipinya gemesin banget deh.
“Ehh enggak kok sayang… Aku cuma cinta sama kamu doank kok… Jangan cemberut gitu ah… Nanti gak aku kasih lolipop lho hehe” balasku sedikit becanda
Sebenarnya ucapanku barusan antara bohong dan jujur beda tipis, bohongnya karena aku masih memiliki pacar diluar sana yaitu cindy, jujurnya karena memang aku cinta banget sama mamaku sendiri, karena kalo sama cindy sayang sih tapi hatiku masih belum yakin 100% kepada cindy.
“Hmm sebenarnya gapapa sih pacar kamu banyak juga… Asalkan kamu jangan pernah sakiti hati mereka… Dan kalo kamu mau menikahi mereka aku rela kok mas… Asalkan kamu menikahi ku terlebih dahulu trus mereka harus bisa menerimaku sebagai istrimu dan juga ibumu” ucapnya lagi sambil menatap mataku dalam seolah meyakinkanku bahwa ucapannya barusan itu bukan main – main
Dipikir – dipikir sangat sulit bahkan mustahil jika ada seseorang wanita rela dimadu dengan ibu dari sang prianya, mungkin wanita tersebut malah akan menganggap bahwa pasangan kami gila karena aku menikahi ibuku sendiri.
“Ehh iya sayang… Kalo untuk menikahi kamu aku janji pasti akan menikahi kamu kok… Tapi mungkin butuh waktu untuk memproses dan mengurus semua keperluan agar kita bisa menikah… Jadi kamu sabar ya sayang” balasku bersungguh – sungguh lalu mencium keningnya
“Iya dehh.. Aku percaya sama mas” ucapnya sambil tersenyum lebar setelah mendengar balasanku
Kita pun sudah berada di kamar mandi, aku segera menurunkan mamaku. Setelah kuturunkan mamaku langsung menarikku kearah bathtub, aku pun mengerti bahwa mamaku ingin berendam terlebih dahulu.
Aku menyalakan keran air untuk mengisi bathtub, aku pun terlebih dahulu masuk kedalam bathtub lalu mamaku menyusulku masuk bathtub sambil menyenderkan badannya kearahku.
Setelah air penuh, mamaku pun menuangkan sabun kedalam air bathtub lalu menuangkan juga helai – helai bunga. Suasana seketika pun terasa tenang dan romantis, kita pun saling menyabuni didalam bathtub.
Akibat suasana yang mendukung, kita pun akhirnya saling cium, saling raba dan saling mengucapkan kata kata sayang dan cinta. Akhirnya terjadilah persetubuhan ronde keduaku bersama mamaku di kamar mandi itu, kami bercinta secara pelan dan santai seolah ingin menghayati dan menikmati momen ini.
Hingga mamaku pun kembali memperoleh 3 orgasme cepat kali lalu diakhiri oleh semprotan spermaku didalam serambi lempitnya. Persetubuhan yang sangat memuaskan, kita mencoba berbagai gaya didalam kamar mandi itu.
Akhirnya kita pun benar – benar mandi dibawah guyuran air panas, saling menyabuni secara teliti, saling mengeramasi dan saling membersihkan diri. Proses mandi kali ini pun dilakukan dengan penuh kasih sayang meskipun si bauman ku terus siap tempur laksana rudal balistik.
Setelah mandi kita pun berpakaian santai, lalu menuju ruang santai untuk menghabiskan waktu bersama sembari nonton tv, tak lupa kita pun mengobrolkan beberapa persoalan hingga akhirnya kita pun tenggelam dalam kebersamaan ini.
Bersambung… Sudah tak terasa sudah sebulan lamanya sejak pertama kali aku bercinta dengan mamaku. Kini jam 7 aku dan mamaku pergi ke supermarket untuk berbelanja kebutuhan sehari – hari, kami berangkat menggunakan mobil mamaku.
Diperjalanan mamaku selalu menyenderkan kepalanya kebahuku sambil kita terus berbicara mengobrol beberapa hal yang menurut kita menarik untuk dibahas. Ya kini mamaku semakin manja kepadaku dan tentunya itu membuatku semakin suka kepadanya dengan sifat manjanya yang selalu menggemaskan.
Sesekali kujahili dan kubecandai dia dengan mengacak – acak rambutnya, bilang mukanya yang mulai keriput yang jelas membuatnya panik mencari cermin namun setelah tau aku hanya membencandai nya dia pun membalas dengan jurus pamungkasnya yaitu mencubit yang membuatku ampun ampunan.
Hingga akhirnya dia berkata…
“Mas kamu beneran sayang dan cinta sama aku kan? Bukan cuma mau tubuhku?” tanyanya serius
“Astaga sayang… Serius lah aku sayang dan cinta sama kamu… Masa perlu aku buktiin lagi” balasku
Mobilku berhenti di lampu merah, akupun membuka kaca mobil, kukeluarkan kepalanya ku lewat kaca tsb, jalanan terlihat ramai oleh para pengendara yang sepertinya baru pulang kerja.
Aku menarik nafas panjang… lalu berkata
“WAHAI SEMESTA… AKU HANYA INGIN BILANG BAHWA AKU SANGAT MENYAYANGI DAN MENCINTAI WANITA CANTIKKU KANIA” Teriakku lantang, dikira lebay orang – orang pun bodo amat lah, setiap orang punya cara sendiri mengekspresikan rasa cinta dan rasa sayangnya.
Semua pengendara pun lantas menoleh ke arahku, ah pasti aku dianggap gila sama orang – orang, aku pun hanya memberikan gestur menyatukan kedua tangan seolah meminta maaf, namun mereka malah bertepuk tangan sambil tersenyum atas kegilaanku, mungkin dikiranya hiburan sehabis pulang kerja kali ya haha.
Lampu lalu lintas pun kembali berwarna hijau, aku kembali duduk dan menutup kembali kaca mobil, aku menoleh kearah mamaku, dia memasang muka sangarnya kembali, ampun dah pasti kena cubit lagi ini.
“ihh malu tau mass diliatin orang – orang tadi” ucapnya dengan kedua pipinya memerah sambil mencubit mesra lenganku, benar saja dugaanku, gak sakit sih tapi kok aku malah senang ya dicubit mamaku, mungkin karena di cubitannya rasa sakitnya dikit tapi rasa cintanya banyak kali ya haha.
“Aduhhhh… Kann biar kamu yakin sayang hehe… Apa masih kurang? Yuk deh ke istana bogor biar aku teriak kayak tadi didepan presiden hehe” balasku dengan sedikit becanda
“Hihi yakin kok mas… Aku percaya kok sama sayangku ini… Sakit tadi ya?… Sini cayang mimik cucu dulu bial cembuh” ucapnya lucu sambil menyodorkan dan menggoyangkan payudaranya kepadaku
Haduh makin kacau aja ini haha, tapi seneng sih soalnya perasaan semakin kesini aku dan mamaku terasa semakin tidak ada jarak diantara kita, tidak canggung dan tidak sungkan lagi.
Aku dan mamaku pun sampai di supermarket, aku langsung mendorong troli sedangkan mamaku mulai memilih belanjaan yang kita butuhkan, ketika berjalan mamaku terus nemplok memeluk lenganku.
Aku pun terus memilih bahan belanjaan sambil sesekali diselingi candaan yang kubuat, mamaku pun beberapa kali tertawa lepas, sungguh senang aku bisa melihatnya tertawa seperti itu.
“Mas benny” panggil seseorang ketika aku sedang memilih beberapa belanjaan yang kurang, mamaku pun entah kemana sedang mencari juga belanjaan yang kurang.
Aku pun menoleh kearah suara yang memangilku tadi, eh rupanya seseorang yang baru beberapa bulan ini kukenal yaitu lala yang memangilku tadi. Dia tersenyum kearahku, senyum yang sangat kenikmatans.
“Eh lala, lagi belanja juga?” tanyaku basa basi
“iya nih mas, buat persediaan di kamar kosan, bahan masakan dan cemilan udah mulai abis” jawabnya
“Mas benny sendiri lagi belanja juga?” tanyanya balik
“iya, aku juga lagi belanja buat kebutuhan rumah nih, udah mulai kosong isi kulkas hehe: jawabku
“Eh sayang… kucariin dari tadi… kirain kemana” ucap mama kepadaku sambil nemplok memeluk lenganku
Lala pun langsung menatap tajam kepadaku kala mamaku menyebutku sayang dan langsung memeluk mesra lenganku. Lala terlihat kecewa dan marah, pastilah lala bertanya – tanya soalnya dia tau nya aku itu pacarnya cindy sepupunya.
“Eh siapa ini mas benny?” tanya lala sambil menatap tajam kearahku
Aku pun hendak menjawab, namun keduluan mamaku…
“Aku istrinya mbak, namaku Kania. Mbak sendiri siapa?” ucap mamaku memperkenalkan diri menjulurkan tangannya kepada lala
DEGHHH…
Mati aku, mendengar itu makin tajamlah lala menatapku…
“Ohh… aku temennya mas benny mbak… namaku lala” jawab lala datar memperkenalkan diri menerima juluran tangan mamaku
“Yaudah lala pamit dulu ya mas benny, jangan lupa acara besok datang ya” sambung lala pamit salim kepadaku, lalu pergi begitu saja.
Mamaku nampak cemberut kala dirinya tidak dipamiti juga oleh lala, ah biarlah nanti kujelaskan semuanya dirumah. Tapi lucu dan gemes juga tiap kali mamaku cemberut begitu, jadi gemes kala dia mengembungkan kedua pipinya.
Eh tadi lala juga bilang besok ada acara, perasaan besok gak ada acara apa – apa deh. Wah jangan – jangan mau di interogasi lala nih.
Tringg… Tringg… Bunyi ada pesan di hp ku, kulihat dan ternyata lala yang mengirim pesan.
“Besok jelasin semuanya ke lala… Lala tunggu di taman kota” bunyi pesan yang kubaca
“Oke” balasku singkat
Haduhh, bilang apa aku ke lala besok, ah lebih baik nanti kubicarakan dengan mamaku saja.
Kulihat mamaku, rupanya dia masih cemberut berdiam diri.
“Jangan cemberut gitu donk sayang… nanti cantiknya ilang lho” godaku sambil mencubit gemas kedua pipinya
“Huhh… Apaansih… pokoknya nanti jelasin dirumah semuanya” ucapnya merajuk dengan mengengokan kepalanya kesamping
“iya iya sayang… sini donk liat aku” ucapku, kupegang daguny agar dia menoleh kearahku dan…
Cuppp…
Kucium bibirnya di keramaian. Kedua pipinya pun nampak memerah.
“ihh malu tau mas cium cium di depan orang” ucapnya sambil menyembunyikan kepalanya di dadaku
“hehe tapi suka kan?… sekalian biar orang – orang yang dari tadi ngeliatin kamu tau bahwa kamu itu milikku” ucapku sambil mendekapnya di keramaian
“He’em suka” ucapnya pelan hampir tak kedengeran
“Apa? Gak suka? Yaudah dehh kalo gak suka, aku nanti cium mbak kasir aja dehhh” godaku sembari tersenyum
“Ehh suka kok sayang… awas ya nakal… burungnya nanti aku gigit sampe putus lho” ucapnya sambil melirik kebawah
“Hehe jangan donk sayang… aset masa depan ini… nanti bikin dede bayi nya gimana donk” ucapku sambil menutupi selangkanganku dengan kedua tanganku
Sesi berbelanja kami pun selesai, kami sekarang sudah berada dirumah. Tak ada kejadian berarti ketika pulang. Sesampainya dirumah aku dan mamaku pun langsung membereskan barang bawaan.
Setelah membereskan barang belanjaan, aku dan mamaku pun mengganti pakaian dengan pakaian santai, lalu aku dan mamaku menuju ruang keluarga, kita duduk bersantai di sofa sambil saling merangkul seperti biasa tentunya sambil menonton tv juga.
“Jelasin semuanya mas” ucapnya singkat menoleh kearahku
“Oke aku jelasin semuanya… jadi aku itu sejak setahun lebih yang lalu punya pacar namanya cindy, nah Lala ini sepupunya cindy… maaf ya sayang aku baru jujur” ucapku menjelaskan lalu mengecup rambutnya
“Hmm oh gitu… gapapa sih kalo kamu punya pacar diluar sana juga… asalkan kamu jangan pernah menyakiti dan menyia – nyiakan mereka… ya kalau kamu mau menikahi mereka juga gapapa kok… aku ikhlas kok… lagian aku gak kuat meladeni kamu sendirian hihi” balasnya
“Lala juga kayaknya suka sama kamu tuh mas… cara dia memandang kamu beda soalnya… terus tadi keliatan cemburu dan marah gitu pas liat aku meluk – meluk tangan kamu… aku tau karena aku juga wanita” lanjutnya
“Ah gak tau lah… pusing aku sayang… sekarang aja aku udah jarang ketemu cindy… mas lebih suka menghabiskan waktu bersamamu… apalagi ini kalo nambah lala… hadeuh makin pusing nanti aku” balasku
“Jangan gitu lah sayang… kamu harus adil… temuilah cindy juga… dia juga pacar kamu… butuh perhatian kamu” jawabnya
“Hmm iya deh” balasku singkat
Iya sih sepertinya aku harus mulai kembali memerhatikan cindy, bagaimana pun dia adalah pacarku, sudah sepatutnya kuberikan kasih sayang kepadanya.
“Tapi aku serius lho… itu Lala kayaknya anaknya baik deh… mana cantik dan kenikmatans lagi… aku kayaknya kalah dehh hihi” ucap mamaku
“Ah enggak kok sayang… kamu tetap yang terbaik… paling cantik, paling kenikmatans, paling seksi… apalagi ini dan ini nya aku suka banget” ucapku sambil meraba payudara dan serambi lempit mamaku dari luar pakaiannya
“Ehh mas tangannya nakal ya” ucapnya sambil balik meraba rudalku dari luar celana
Akibat saling raba tersebut malam itu pun kita kembali melakukan persetubuhan yang sangat panas, kita mengeksplore beberapa ruangan, kita bercinta diatas kap mobil di garasi, di sofa ruang tamu, di pinggiran kolam renang, dan beberapa tempat lainnya kita coba untuk menuntaskan hasrat kita malam itu.
Aku sampai 3 kali mengeluarkan sperma di serambi lempit mamaku, entah mamaku berapa kali orgasme, yang pasti di detik – detik terakhir dia sampai tak sadarkan diri, entah pingsan entah tertidur. Aku pun tertidur pulas malam itu.
POV Mama Nia
Aku terbangun di pagi hari setelah semalam aku pingsan digempur habis – habisan oleh benny. Enak sih, puas banget juga tapi capenya itu lho dan serambi lempitku juga sedikit nyeri. Faktor umur kali ya hihi.
Hmm kayaknya keputusanku tepat untuk mengijinkannya untuk menikahi perempuan lain yang tentunya harus dia cintai dan sayangi juga. Tentunya juga perempuan itu harus mengerti dan menerima posisiku. Tapi tetap ding cinta benny harus lebih besar kepadaku hihi.
Tentunya aku pasti cemburu jika melihat benny dekat dengan wanita lain. Wanita mana yang tidak cemburu jika melihat pria yang dicintai nya dekat dengan wanita lain, namun aku selalu mencoba meredam rasa cemburu itu. Aku akan mulai belajar memaklumi jika aku nanti bukan wanita satu – satunya yang dicintainya.
Bisa kewalahan aku jika harus melayani benny seorang diri, jadi kayaknya asik deh nanti kalo duet bareng istrinya benny untuk memuaskan benny bersama. ih kan jadi basah lagi serambi lempitku ngebayanginnya.
Sudah sebulan berlalu sejak aku memberikan tubuhku sepenuhnya kepada anakku sendiri, anakku yang sudah kuanggap sebagai suamiku sendiri meski kita belum menikah atau mungkin tidak akan menikah karena aku tau diri bahwa untuk meresmikan hubunganku dengannya akan terdapat banyak rintangan.
Namun aku sudah terlanjur mencintai anakku sendiri, anakku yang tampan, gagah dan berkharisma. Aku selalu takluk dihadapan sorot matanya yang seolah mampu membuat siapapun bertekuk lutut dan memohon untuk cintanya.
Ya anakku ini memang memiliki pesona yang cukup kuat, bak seorang pangeran yang selalu dielu-elukan seluruh rakyatnya. Aku kadang takut dia meninggalkanku karena banyaknya wanita yang mencoba mendekatinya.
Bahkan beberapa teman – teman arisanku pun selalu terpesona dengan wajahnya yang menawan dan tingkah lakunya yang memperlakukan wanita dengan begitu baik. Di grup WA kalangan teman – temanku sendiri Benny dijuluki
‘Prince Charming’
Pantas saja jika banyak wanita menyukainya dan mengejarnya. Menyesal juga aku sempat mengajaknya untuk menekenikmatanku ke acara arisan yang aku ikuti, karena dia selalu digoda oleh tante – tante ganjen, eh aku juga kan tante – tante hihi.
Seperti waktu itu… Ngocoks.com
Aku dan benny hari itu pergi untuk menghadiri acara arisan. Benny hari itu sangat menawan dengan celana kasual dan kemeja yang dia lipat setengah lengan. ihh pokoknya bikin pengen meluk terus deh.
Sesampainya dirumah salah satu teman arisanku, seperti yang sudah kalian duga, benny langsung jadi pusat perhatian tante – tante itu, teman – temanku itu nampak melongo dengan paras dan aura benny.
“Hei, kenalin nih anakku benny” ucapku membuyarkan lamunan mereka
Aku dan benny pun langsung duduk di sofa didepan mereka.
“ih nia kok bisa sih punya anak ganteng gini… buat gue aja ya” ucap temanku Rina, tuan rumah ini sambil memainkan kedua alisnya kepadaku.
“iya nih… benny mending jadi menantu tante aja ya” balas temanku Lena sambil menggenggam tangan benny, ih dasar istri pejabat keganjenan.
“Mending jadi pacar tante aja yuk… nanti benny pasti seneng deh” ucap Siska sambil mengedipkan sebelah matanya kepada anakku, ih dasar janda kaya genit.
“Sini mending sama tante aja… besok gapapa deh langsung nikah juga hihi” rayu Mauren, istri muda pengusaha kaya.
“ihh anakku jangan di macem – macemin ya… awas lho” ucapku kesal sambil cemberut, mereka pun hanya tertawa cekikikan melihatku cemberut.
“Mama sayang jangan cemberut gitu donk… nanti cantiknya ilang lho” goda benny sambil tersenyum kenikmatans.
Mereka pun hanya tertawa mendengar godaan benny kepadaku, obrolan pun dilanjut kearah mana saja sesuka kita, namun kebanyakan mereka masih saja mencoba menggoda benny, aku kesel deh pokoknya hari itu kekasihku sering digoda teman – temanku meskipun benny tidak menunjukan respon apa – apa.
Haduhh salah deh aku ajak benny masuk ke kandang macan. Benny pun hanya senyum – senyum saja mendengar celotehanku dan ke empat temanku itu. Ya kami memang akrab satu sama lain dan cenderung saling terbuka, dan kulihat mereka sangat tertarik kepada benny.
” Kenapa juga aku ajak benny kesini, ih dasar nia bego… Begooo” ucapku dalam hati memaki diriku sendiri
Teman – temanku ini semuanya cantik – cantik dan kaya – kaya khas ibu – ibu sosialita, makanya aku menyesal membawa benny kemari, bisa diembat juga nanti “‘suamiku’” ini.
Aku sedari dulu tau bahwa mereka itu semua pemain. Ya kadang mereka membawa beberapa cowok gigolo ke acara arisan lalu mereka selanjutnya memasuki kamar masing – masing.
Aku juga sebenarnya pernah beberapa kali ikut meskipun aku tak pernah merasa puas, itupun karena aku sedikit mabuk. Ya karena aku adalah tipe wanita yang akan merasa puas jika bercinta dengan pria yang kucintai dan kusayangi, karena seks tanpa cinta itu terasa hambar bagiku.
Aku yang sekarang selalu terpuaskan oleh benny pun kini bertekad untuk menjaga tubuhku dan hatiku untuk benny seorang, pujaan hatiku.
Aku kala itu sebenarnya takut benny jatuh kepelukan mereka. Aku cemburu, namun kala itu aku hanya bisa tersenyum menutupi kecemburuan dan ketakutanku.
Aku hanya bisa berharap mereka tidak sungguh – sungguh menggoda benny, aku tau benny pasti akan mencoba menjaga hatiku namun aku tau benny hanyalah seorang pria biasa yang bisa saja terbuai oleh godaan wanita.
“Eh Kenapa aku malah melamun sih?” tanyaku pada diri sendiri
Ya aku malah melamun sambil memandang wajah kekasihku yang masih terlelap dalam mimpinya ini. Wajah pria yang saat ini sungguh aku cintai dan aku sayangi, pria yang selalu menjagaku dengan sepenuh hatinya.
“I Love You My Hero” ucapku, lalu kukecup pipinya
Aku beranjak bangun dari tempat tidur masih dalam keadaan telanjang bulat, aku berpakaian lalu berjalan kearah kamar mandi untuk bersih – bersih dan melanjutkan ke dapur untuk membuatkan sarapan untuk kita berdua.
Bersambung… Aku terbangun jam 8 pagi, sudab tidak ada mamaku disampingku, lalu seperti biasa aku melakukan ritual di kamar mandi terlebih dahulu lalu turun ke lantai dasar mencari mamaku.
Tidak kutemukan mamaku dirumah ini, sepertinya dia sedang keluar rumah entah ngapain, namun kulihat di meja makan sudah tersedia makanan, karena lapar sehabis pertempuran semalam aku pun langsung melahap makanan itu.
Sedang asyik melahap makanan mamaku datang kearahku membawa kantong kresek.
“Pagi sayang… abis darimana?” tanyaku menghentikan sarapanku
“Pagi juga… dari minimarket, beli pembalut,” Diapun duduk di kursi seberangku
“Yah… berarti libur ya… baby nya juga blom ada donk” ucapku dengan raut wajah kecewa
“Hihi sabar donk sayang… nanti selesai aku mentruasi kita coba lagi ya bikin baby nya” ucapnya tersenyum
“Hehe oke sayang… nanti kita coba tiap hari ya biar cepet jadi baby nya” ucapku bersemangat
“ihh gak mau ah… nanti tiap hari aku pingsan lagi” balasnya menolakku namun dengan tersenyum menggoda
“Oh yaudah… aku mending cari anak orang aja deh biar kuhamili” aku pura – pura merajuk
“kalo kamu mau ngehamili anak orang nanti yang ngehamili aku siapa donk? Masa orang lain” lanjutnya menggodaku lagi
“Ya akulah sayang… kalo orang lain ya palingan orang itu akan lenyap dari bumi” balasku datar
“Hihihi becanda aja lho sayang… yuk deh tiap hari kita bikin dedek bayi, aku juga pengen banget gendong baby lagi… pasti lucu nanti liat dedek bayi sama ayahnya rebutan pengen mimik cucu” ucapnya tersenyum kenikmatans sambil menggenggam tanganku
“Nah gitu donk sayang… aku pengen anak sebelas ya biar bisa kuajak main bola hehe” ucapku nyengir sambil kunaik turunkan kedua alisku
“ihh ada – ada aja sih kamu mas… kamu sih enak bikin doank tinggal nanem saham di rahimku… lha aku nanti yang hamil dan ngelahirinnya repot” ucapnya sewot
“Hehe yaudah semaunya kamu aja dehh sayang” balasku cengengesan
Aku pun melanjutkan sarapanku, sesekali ditekenikmatan obrolan ringan dari mamaku. Aku sangat bahagia sekali suasana hangatnya pagi ini, melihatnya tersenyum lepas kala kucandai adalah kepuasaan bagi diriku sendiri.
Aku selalu berdoa tiap hari untuk dapat menikmati kebersamaan ini selamanya hingga akhir hayatku, aku tidak ingin berpisah dengan mamaku, aku sudah terlanjur sangat mencintainya melebihi apapun didunia ini.
Jam 3 Sore akupun berangkat ke arah taman kota untuk bertemu Lala, kugunakan motor kesayanganku untuk pergi kesana agar mudah mendapatkan parkir.
Lala tadi sendiri sudah memberiku pesan untuk mengabari jam berapa kita bertemu. Aku sendiri masih bingung nanti akan menjelaskannya seperti apa kepada lala.
Aku pun sudah sampau di taman kota, cukup ramai oleh pemuda – pemudi dan beberapa penjual makanan dan minuman. Setelah mendapatkan tempat parkir, kulangkahkan kakiku mencari keberadaan lala.
Kutemukan lala sedang duduk di salah satu kursi taman sambil fokus melihat hp nya.
“Hai, udah lama La?” tanyaku sambil duduk disebelahnya
“Eh enggak sih mas benny, baru sekitar 15 menit yang lalu” balasnya menatap kearahku, lalu mengantongi hp nya
Lala seperti biasa tampil cantik dan menggemaskan. Meskipun berjilbab namun lala tetap tampil modis dengan ditambah kacamatanya yang selalu ia pakai yang membuatnya terlihat lucu dan menggemaskan.
“Oh, kamu udah makan belum la?” tanyaku lagi
“Hmm belum sih mas” balasnya menggelengkan kepala
“Oke yaudah ke cafe depan aja yuk… makan dulu sekalian biar enak ngobrolnya” ajakku berdiri lalu menyodorkan tanganku
Lalu pun menerima sodoran tanganku, dia pun ikut berdiri, kita berjalan kearah seberang taman kota, ketika akan menyeberang reflek kugandeng tangan lala, dia nampak terkejut lalu menundukan kepalanya.
Untungnya cafe ini masih tidak terlalu ramai, sehingga kita dapat tempat duduk yang aku inginkan, yaitu di pojokan, biar ngomongnya lebih nyaman aja, lebih terjaga privasinya.
Setelah duduk di kursi yang kuinginkan, tak lama seorang waiter perempuan pun mendatangi meja kita.
“Mau pesan apa mas, mbak?” tanya waiter kepada kita
“Aku pesen steak sama lemon tea aja mbak” jawabku kepada waiter itu
“Eh kamu mau pesen apa la?” tanyaku kepada lala yang sedari tadi diam
“Emm aku spaghetti sama orange juice aja” jawabnya
“kita juga punya menu spesial untuk pasangan kekasih, yaitu ice cream cake” tawar waiter itu
Aku cukup terkejut karena kita dikira sepasang kekasih, begitu juga dengan lala hingga sepertinya dia nampaknya ingin mengeluarkan suara, tapi keburu kujawab duluan “Yaudah boleh mbak”
Mbak waiter itu pun mencatat pesanan kita.
“Yaudah mas, saya permisi dulu. Btw mas mbaknya serasi banget deh, jadi iri saya hihi” ucap mbak itu lalu berlalu pergi
Lala jelas memerah wajahnya mendengar celotehan mbak waiter itu kala kita dikira pasangan. Aku hanya bersikap biasa saja karena kutau lala sendiri sudah punya pacar.
Ya aku dan lala selama sebulan sejak perkenalan itu kita rajin saling berbalas chat di WA dan juga beberapa kali bertemu sehingga aku dan lala sudah sama – sama mengetahui beberapa tentang kehidupan kita.
“La kenapa kamu kok senyum – senyum sendiri gitu? Jadi takut aku hehe” ucapku heran kala lala tersenyum sendiri
“Eh gapapa kok mas… yaudah jelasin yang kemarin siapa?” ucapnya mengalihkan pembicaraan
“Oh… anu itu… itu… itu mamaku la” ucapku terbata – bata, bingung kala ditanya mendadak
Bener toh dia mamaku, aku gak bohong lho hehe.
“Kok gugup gitu mas? Masa mamamu kok kayak mesra banget gitu?” tanya curiga lala menatapku tajam
“Eh beneran la… dia mamaku… emang kita mesra gitu kok” kali ini kujawab dengan santai
“Tapi kok mesranya bukan kayak anak sama mamanya… lebih mirip suami istri lho” tanya menyelidikku
“Oh gak tau la… mungkin karena kita akrab banget jadi ya keliatannya begitu… maklum 6 tahun belakangan kita cuma hidup berdua karena ayahku meninggal kecelakaan” ucapku sesantai mungkin meskipun jantungku dag – dig – dug
“Eh maaf mas aku gak tau… turut berduka cita ya” ucap lala merasa bersalah
“Gapapa kok la… santai aja” balasku agar lala tidak merasa bersalah
“Tapi kenapa kok kmaren dia bilangnya istrimu mas?” tanya lala masih merasa aneh kejadian kemarin
“Eeee gak tau kalo itu la… coba tanya mamaku aja deh… abis ini kita kerumahku aja ya biar kukenalin sama mamaku” ucapku agak gugup, lala pun hanya mengangguk pelan
“Kamu cewek pertama lho yang kukenalin sama mamaku hehe” ucapku lagi
“Eee masa sih?” ucapnya kikuk, sekarang dia yang gugup haha
“Iya suerr… beneran… Aku gak pernah ngenalin orang ke mamaku kalo orang itu gak spesial” ucapku gombal lala agar teralihkan dari pertanyaan – pertanyaan menyelidik tentangku dan mamaku.
Mendengar jawabanku barusan lala pun semakin kikuk, kedua pipi lala menjadi merah merona, bibirnya menyunggingkan senyuman.
Tak lama makananpun datang, kita menghabiskan makanan masing – masing. Tak lupa kita berdua memakan menu spesial ice cream cake tadi.
Lala rupanya sangat suka dengan ice cream, dia sangat bersemangat memakan menu spesial ini dengan lahap sampai ice cream itu belepotan di sekitar bibirnya. Aku pun tersenyum melihatnya, sungguh lucu lala ini.
“Kalo makan pelan – pelan lala… tuhkan jadi belepotan ice cream nya” ucapku sambil tersenyum melihat tingkahnya, dia pun otomatis melihat kearahku.
Aku reflek membersihkan ice cream yang belepotan di sekitar bibirnya dengan tanganku, lalu kumakan ice cream yang di jariku itu dengan cuek.
“Ehh” ucap lala bengong sesaat melihatku, lalu menundukan kepalanya
Kulihat kembali dia tersenyum dan pipinya kembali merah merona.
Setelah habis memakan makanan, kita pun mengobrol sedikit. Lala kini tidak berani menatap mataku ketika mengobrol, entah kenapa, aku pun hanya cuek saja.
Hari sudah malam, setelah cukup lama bersantai dan mengobrol, aku dan lala pun keluar dari cafe itu, lalu berjalan menuju taman kota lagi sambil ku gandeng lagi tangannya karena berbahaya menyebrang di lalu lintas yang cukup padat.
“Kamu kesini naik apa la?” tanyaku menatapnya sambil terus berjalan
“Eee tadi naik ojek” ucapnya sambil menunduk
Aku pun heran kenapa dia menunduk terus, setelah ku ikuti kemana arah matanya, aku pun sedikit kaget karena tanganku masih menggenggam tangan lala.
“Eh maaf la” ucapku sambil melepaskan gandegan tanganku
“Benny geblek… pacar orang lu pegang – pegang… kalo lala marah gimana coba” sesalku dalam hati
“Gapapa kok mas benny” ucapnya pelan, lala tidak menunduk lagi, namun masih tidak berani menatapku
“Yaudah kalo gitu kamu kerumahku bareng aja yuk pake motorku” ajakku, lala pun hanya mengganggukan kepalanya pelan
Kita pun berjalan ke parkiran. Aku bingung karena hanya membawa satu helm, kuputuskan saja untuk lala yang memakai helm ku karena aku lebih khawatir akan keselamatannya, toh taman kota ke rumahku juga tidak terlalu jauh.
Aku pun naik ke motorku, lala duduk di belakangku, untungnya hari itu lala memakai celana jeans tidak memakai rok jadi tidak masalah untuknya ketika dibonceng olehku.
Kujalankan motorku kearah rumahku, awalnya lala cuma berpegangan dengan mencengkram jaketku di daerah pinganggku, namun lama – kelamaan lala pun memelukku hingga terasa sesuatu yang kenyal di punggungku.
POV Lala
Aku lagi dibonceng cowok idola di sekolahanku nih, Mas Benny. Nyaman banget deh meluk dia, kalian jangan iri ya hihi. Entah keberanian darimana kupeluk dia ketika memboncengku dan rasanya beneran nyaman banget loh, gak pengen lepas deh aku.
Dia so sweet banget lho, tadi aku nyeberang jalan aja digandeng erat terus kayak takut hilang gitu, apalagi pas tadi dia bersihin ice cream yang ada di bibirku. Pokoknya bikin aku baper deh, gak pernah aku diperlakukan seperti itu.
Apalagi tadi mbak waiter dikira kita pasangan kekasih lho, dibilang serasi lagi, kan akunya jadi seneng banget hihi.
Sebenarnya dulu semenjak kelas satu sma aku selalu memperhatikan mas benny dari jauh, pengen kenalan tapi minder soalnya sainganku banyak banget deh. Apalagi kala mas benny pacaran saa sepupuku sendiri cindy, aku iri dengan kemesraan cindy dengan mas benny, aku iri dengan perlakuan mas benny kepada cindy, aku iri perhatian mas benny kepada cindy, galau abis deh jadinya aku kala itu.
Sejak mas benny jadian sama cindy lah aku mulai mencoba melupakan mas benny hingga aku pacaran sama Reno teman seangkatanku. Awalnya dia baik banget ke aku, tapi makin kesini makin dingin, kayak gak peduli lagi sama aku.
Reno sering ngajak aku untuk sekedar kissing tapi aku selalu menolaknya, ya mungkin karena itu dia menjadi dingin kepadaku. Aku sedih kala itu, punya pacar tapi seakan gak punya pacar. Ngocoks.com
Tapi sejak mas benny menolongku dari preman – preman cabul di halte hari itu, cintaku kembali tumbuh padanya setelah hampir dua tahun aku coba melupakannya, sejak saat itu pula aku mulai melupakan juga Reno pacarku yang tidak peduli itu.
Perhatianku kini kembali sepenuhnya tercurahkan kepada mas benny sepenuhnya. Aku juga sebenarnya merasa bersalah kepada sepupuku cindy karena aku juga mencintai pacarnya, namun kali ini aku akan membiarkannya mengalir, tidak akan lagi kupendam rasa ini.
Tak terasa aku dan mas benny sudah memasuki kawasan perumahan paling elit di daerah bandung ini. Tak lama kita sampai dirumah mewah yang merupakan rumah mas benny itu.
Aku cukup terkejut dengan rumah mas benny yang menurutku begitu mewah, apalagi ketika sampai garasi terdapat beberapa kendaraan mewah.
Aku dan mas benny pun turun dari motor, helm ku dibukakannya oleh dia, ih perlakuannya dia seperti ini deh yang pasti bikin banyak orang baper termasuk aku, hal kecil namun dapat membuat hati berbunga – bunga.
“Yuk la masuk kerumah” ajaknya kepadaku, akupun hanya mengangguk mengiyakan
Tanganku kembali digenggam kala dia mengajakku masuk kerumahnya, tuh kan gini aja udah membuatku senang, maka kubalas dengan menggenggam juga tangannya dengan erat.
“Mam… Aku pulang” teriaknya ketika memasuki rumahnya
Wow, interior rumah ini sangat mewah meskipun ukurannya tidak terlalu besar, mungkin karena mas benny cuma tinggal berdua kali ya jadi rumahnya sengaja gak terlalu luas.
Tak lama datanglah perempuan cantik bernama Kania yang kemarin kujumpai di supermarket.
“Eh anak mama udah pulang” ucapnya kepada mas benny disertai dengan kecupan di bibir mas benny
Aku sedikit kaget kok anak sama ibunya nyiumnya di bibir, tapi mungkin itu wajar bagi mereka.
Aku juga merasa sedikit malu kepada mamanya mas benny ini karena ternyata yang kemarin kujumpai di supermarket adalah mamanya mas benny, padahal kemarin aku agak cuek dan kesal kepadanya karena kukira dia bukan mamanya mas benny.
Karena kelihatannya kemarin emang mereka terlihat seperti sepasang kekasih, mesra banget apalagi mamanya mas benny ini gak keliatan seperti tante – tante, malah terlihat seperti perempuan berusia sekitar 20 tahunan.
“Iya Mam… nih aku juga bawa lala… yang kemarin ketemu di supermarket” balas mas benny ke mamanya
“Iya mama inget kok” balasnya kepada mas benny
“sini lala” ucap Tante nia kepadaku
Akupun berjalan kearahnya untuk salim namun aku malah dipeluknya.
“Maafin lala ya kemarin tante, lala kemarin cuek dan gak sopan sama tante” ucapku pelan kepada tante nia dikala masih berpelukan
“iya gapapa kok… tante tau kok kenapa lala kemarin seperti itu… tante tau lala cemburu sama mama kan kemarin hihi” bisik tante nia kepadaku
“mama tau kok lala suka sama benny… cara lala menatap benny kemarin itu tatapan penuh cinta… maafin tante juga kemarin bikin kamu cemburu hihi” bisik tante nia lagi kepadaku lalu melepaskan pelukannya
“Iya tante” balasku singkat sambil menganggukan kepala
Malunya aku kala perasaanku kepada mas benny diketahui tante nia, pasti sekarang wajahku semerah tomat saking malunya.
“Mam… La… aku ke kamar dulu ya… sekalian mau mandi” ucap mas benny kepadaku dan kepada mamaku
“Iya mas” ucapku dan tante nia bersamaan
Mas benny pun berlalu kearah lantai 2. Aku kembali heran kenapa tante nia memanggil mas benny dengan panggilan “‘mas’” juga, kutatap wajah tante nia, diapun hanya tersenyum penuh arti.
Ah entahlah tante nia hanya menggodaku dengan mengikutiku memanggil “‘mas’” atau memang ada arti lain dibalik panggilan tante nia kepada mas benny.
Bersambung… Sebelumnya…
“Mam… La… aku ke kamar dulu ya… sekalian mau mandi” ucap mas benny kepadaku dan kepada mamaku
“Iya mas” ucapku dan tante nia bersamaan
Mas benny pun berlalu kearah lantai 2. Aku kembali heran kenapa tante nia memanggil mas benny dengan panggilan ‘mas’ juga, kutatap wajah tante nia, diapun hanya tersenyum penuh arti.
Ah entahlah tante nia hanya menggodaku dengan mengikutiku memanggil ‘mas’ atau memang ada arti lain dibalik panggilan tante nia kepada mas benny.
Lanjutannya…
Dibenakku sebenarnya banyak sekali pertanyaan yang ini kulontarkan kepada tante nia, seperti kenapa kemarin dia mengaku sebagai istrinya mas benny, jika dibilang dia bercanda sepertinya tidak mungkin karena kemarin tante nia nampak serius.
Namun aku memutuskan untuk diam saja karena aku sungkan bertanya kepada tante nia, biarlah pertanyaan – pertanyaan di kepalaku mengenai mas benny dan tante nia lenyap sendiri, aku hanya beranggapan bahwa celetukan dan tingkah laku mereka mungkin wajar saja bagi mereka berdua.
“Udah yuk mending temenin tante siapin makan malam buat masmu” ucap tante nia membuyarkan lamunanku
“Eh iya tante” balasku mengiyakan
Tante nia pun berjalan kearah dapur sambil menarik tanganku. Sesampainya didapur kita pun memasak makan malam bersama untuk kita bertiga, ternyata tante nia ini ramah dan asik juga, padahal awalnya kukira dia akan seperti kebanyakan tante – tante kaya yang biasanya jutek dan sombong.
“Eh tan dirumah cuma berdua aja? Gak ada pembantu kah?” tanyaku untuk mencoba mengakrabkan diri ke calon mertua, hihi ngarep banget ya.
“Enggak la… untuk sekarang ini tante maaih bisa handle semuanya kok… apalagi benny kalo di rumah tuh harus tante yang masakin” balas tante nia sambil terus fokus memasak
Aku pun memasak sup andalanku untuk mas benny ku tersayang hihi, aku sendiri sudah terbiasa memasak jadi tidak terlalu kesulitan, Aku dan tante nia pun asyik sendiri dalam masakan masing – masing.
POV Lala – End
Aku turun kembali ke lantai bawah setelah mandi, aku pun malam ini hanya memakai pakaian santai. Karena sudah waktunya makan malam maka kubelokan langkahku ke meja makan.
Ternyata disana sudah tersusun rapi beberapa menu makan malam. Malam ini berbeda dengan malam lainnya karena kita makan malam bertiga karena malam ini aku dan mamaku ditekenikmatan makhlus cantik nan menggemaskan bernama Lala.
Mama dan lala pun sudah duduk di kursinya masing – masing, kusenyumi mereka berdua. Aku pun duduk di kursi di seberang mereka. Lalu kita pun mulai memakan makan malam kita disertai dengan beberapa obrolan ringan.
“Nyam… Hmm enak banget ini sup mam” ucapku kepada mamaku
“Itu buatan lala… jelaslah enak dibikinnya pake cinta hihi” balas mamaku menggoda lala
“ihh apaan sih tan… biasa aja kok” balas lala dengan kedua pipinya bersemu memerah karena digoda oleh mamaku
“Oh buatan lala… tapi emang enak beneran lho La… wah istriku nanti kalo bisa bikin sup seenak ini sih aku pasti makan dirumah terus” candaku kepada lala sambil tersenyum
“Eh biasa aja kali mas” ucap lala sambil menundukan kepalanya
“Mukamu kok merah gitu la? Jadi gemesin deh hehehe” ucapku kala muka lala semakin merah merona
“Udah sayang… lala nya jangan digodain terus kasian lho udh merah gitu mukanya hihihi” ucap mamaku menyuruhku berhenti menggoda lala, padahal aku suka sekali menggoda dan mencandai lala, ekspresi nya itu lho gemesin banget.
Kita pun melanjutkan acara makan malam kita hingga selesai. Lala dan mamaku pun lantas langsung mencuci piring, awalnya aku ingin membantu namun mereka melarangku.
Kita bertiga pun melanjutkan bersantai di ruang keluarga, mamaku dan lala nampak sudah akrab. Mereka asyik sendiri mengobrol sampai tak memedulikan aku.
“Kamu tau gak la? Masmu ini masih sering tidur bareng sama tante lho… manja banget ya” ucap mamaku kepada lala
“Apalagi masih sering tante mandiin… padahal udah gede ya” ucap mamaku lagi sambil mengerlingkan matanya kearahku, diberi penekanan ketika mengucapkan kata
‘gede’ kepada lala.
Aku kaget ketika mama berucap seperti itu, aku takut lala berpikiran yang enggak – enggak, seperti yang selama ini aku dan mamaku lakukan. Mungkin mamaku berpikiran agar lala bisa perlahan menerima keadaan keluargaku.
Lala pun jelaslah keliatan kaget, meskipun dia lalu bersikap biasa saja seolah mewajarkan hal tersebut.
“Hihi iya tante… udah hampir lulus sma masih aja manja ya” ledek lala kepadaku
“Biarin weekkk… dih ngegosip mulu” balasku kepada mereka berdua sambil memeletkan lidahku
Mereka pun tertawa. Untunglah lala menyikapi omongan mamaku dengan santai seperti tidak mencurigai hal tidak wajar itu, mungkin jika aku masih kecil itu terbilang wajar namun jika aku sudah beranjak dewasa itu seharusnya sudah jauh dari kata wajar lagi.
Sepertinya mama memang serius menjadikan lala sebagai bagian dari keluarga kita, mama sedari tadi menyinggung beberapa hal yang sebenarnya aneh jika dilakukan oleh anak dan ibu, seperti menceritakan bahwa kita memang sering memberikan ciuman di bibir, mandi bareng dan hal tabu lainnya. Mamaku menceritakan hal tersebut seolah hal itu biasa saja.
Cukup laman kita asik mengobrol dan bercanda bersama, lala sepertinya mulai nyaman berada di keluargaku, beberapa kali dia nampak tertawa lepas kala dicandai olehku atau mamaku.
“Mas… tan… kayaknya aku pulang sekarang deh… udah malem” ucap lala kepadaku dan mamaku kala jam sudah menunjukan pukul 11 malam
“Kamu anterin lala ya ben… udah malem gini lho… masa kamu tega cewek pulang sendirian” suruh mamaku kepadaku, tanpa disuruh pun sebenarnya aku sudah berinisiatif mengantarkan lala
“Enggak usah tan… biar aku naik taksi aja” tolak lala kepada mamaku
“Ayo gak usah nolak… pokoknya aku anterin kamu la… aku gak mau kamu kenapa – kenapa lagi” ucapku kepada lala sambil kugenggam tangannya lalu kutarik kearah garasi
“Ehh tan aku pamit pulang ya” pamit lala sedikit berteriak
Di garasi kupilih mengantarkannya menggunakan mobil bmw 3 series ku, kupilih menggunakan mobil karena malam hari di begini cukup terasa dingin di kota bandung sehingga lebih baik menggunakan mobil saja.
Kubukakan pintu penumpang untuk mempersilahkannya masuk, lala pun hanya tersenyum kenikmatans sambil memasuki kursi penumpang, lalu akupun masuk ke kursi kemudi, dan menjalankan mobil keluar rumah.
Sepanjang perjalanan kita pun berbincang – bincang, sesekali aku menggodanya dan tentunya wajahnya akan bersemu merah dan dia akan mencubitku mesra. Aku suka sekali sifat lala yang malu – malu itu jadi bikin gemesin soalnya.
Kita pun sampai didepan kosan lala yang juga kosan cindy, perjalanan yang cukup jauh itu tak terasa ketika aku dan lala asik mengobrol.
“Udah sampe aja ya la” ucapku ketika sampai didepan kosannya yang sudah terlihat sepi
“Iya mas… gak kerasa ya… makasih ya mas atas hari ini… sungguh hari yang menyenangkan… makasih juga udah anterin aku pulang” ucap lala sambil tangannya menggenggam tangan kiriku yang berada di tuas persneling.
Kubalikan tangan kiriku hingga tangan kita saling menggenggam. Aku pun menghadapkan tubuhku kearahnya. Tubuhnya dan tubuhku terasa cukup dekat.
“Iya sama – sama… apaansih yang enggak buat si cantik ini” ucapku gombal sambil menjawil hidungnya
“ih apaansih mas… gombal deh” ucapnya sambil memanyunkan mulutnya
“Serius deh la… kamu itu cantik banget… malu – malu, kenikmatans & lucu… kamu itu bikin gemesin dehh” ucapku serius sambil mengelus elus pipinya yang merah merona
Suasana pun berubah jadi hening, ala hanya memandangiku, matanya menatap sayu mataku. Entah keberanian dari mana ku pegang dagunya lalu kucium bibirnya. Lala sedikit tersentak dengan bola matanya membesar.
Kuciumi lagi bibirnya, awalnya bibirnya hanya diam tak merespon, namun tak lama diapun membalas ciumanku, matanya dipejamkan, kita pun berciuman hangat, ciuman pelan tak terburu – buru yang terasa mesra.
“Kok matanya ditutup?” ucapku menghentikan ciumanku, lala pun membuka matanya dengan raut muka sedikit kecewa.
“Lala malu mas… itu ciuman pertama lala” balas lala lalu menunduk
Oh shit, itu first kiss nya lala donk, kukira lala gak sepolos kelihatannya, eh ternyata emang beneran polos.
Melihatnya kembali menundukan kepalanya, ku pegang lagi dagunya agar dia menatapku kembali lalu kukatakan “Jangan nunduk mulu donk cantik… tatap wajahku”
Sejurus kemudian kukecup lagi bibirnya, lala pun langsung membalasnya. Terasa ciuman lala masih amatir namun terlihat bersungguh – sungguh. Dari mulutnya sesekali terdengar desah kecil kala berciuman. Kami saling bertukar air liur.
Bibir bawahnya kukulum dan sesekali kugigit pelan. Ku keluarkan lidahku untuk menerobos mulutnya, diapun mengerti langsung membuka mulutnya, kujelajahi bagian dalam mulutnya dengan lidahku hingga lidahku bertemu dengan lidahnya lalu kita saling membelitkan lidah, lidah kita saling menari secara bergantian.
Kitapun berciuman cukup lama, saling mengecup, saling lumat, saling mengulum, dan saling membelitkan lidah. Lalapun nampak sangat menikmatinya.
Ciuman lala begitu tulus, terasa olehku ciumannya bukan hanya sekedar ciuman nafsu namun tersirat juga perasaan lain didalamnya. Namun perasaanku terhadap lala kini hanya sebatas nyaman saja.
Aku terlanjur lebih dulu mencintai sepupunya cindy, meskipun dengan segala kekurangannya, seperti sifat matrenya dan sifat nafsuannya. Namun entah rasa cinta kepada cindy tetap ada meskipun porsinya tidak sebesar cintaku kepada mamaku.
Kita pun menyudahi ciuman setelah cukup lama tenggelam dalam gelombang nafsu. Momen awkward pung terjadi, lala dan aku sama sama diam. Tak lama lalapun keluar dari mobilku.
“Aku masuk dulu ya mas” ucapnya kepadaku
“Iya la… aku juga pulang ya” balasku
Pandanganku beralih kearah kamar cindy, pintunya nampak tertutup, sepertinya dia sudah tidur sehingga akupun mengurungkan niatku untuk mampir ke kamar kosannya, apalagi ini sudah terbilang sudah tengah malam.
Aku pun menjalankan kembali mobilku kembali kearah rumahku, jalanan bandung sudah cukup sepi ditengah malam seperti ini. Sekitar 20 menit kemudian akupun sampai dirumah.
Rumah nampak sudah terlihat sepi, aku pun langsung beranjak ke lantai atas menuju kamar mamaku. Kulihat dia bercermin di meja riasnya, dia terdiam melihat bayangannya di cermin dengan tatapan kosong.
Dia terlihat melamun termenung, entah memikirkan apa, namun tampaknya sesuatu yang penting hingga tidak menyadari keberadaanku. Perlahan kudekati mamaku. Ngocoks.com
“Hallo mama cantik… lagi mikirin apa sih?” ucapku, kupeluk dirinya dari belakang
“Eh sayang… enggak mikirin apa – apa kok” balas mamaku terkejut tersadar dari lamunannya
“Tidur yuk sayang udah malem” lanjut mamaku sambil menarikku ke kasur
Aku tau dia sedang mencoba mengalihkan perhatianku agar tidak bertanya lebih lanjut lagi, kuturuti saja kemauannya. Entahlah apa yang tadi dipikirkannya, sepertinya sesuatu yang serius.
Namun hal tersebut tak kuambil pusing karena setelahnya mamaku nampak ceria kembali seperti biasanya.
Kini aku dan mamaku pun telah berbaring di tempat tidurnya, dia membelakangi ku lalu menarik tanganku untuk memeluk tubuhnya, aku pun meerapatkan tubuhku ke arahnya lalu kupeluk tubuhnya.
Wangi badannya sangat kusukai, wangi yang selalu berhasil membuatku terbuai. Beruntung sekali aku bisa memilikinya, wanita yang selalu membuatku terpesona oleh paras cantiknya, tubuh seksinya dan mulus tubuhnya.
“Sweet dream honey” bisikku lirih lalu kukecup pundaknya
“You too” balasnya pelan lalu menggenggam tanganku yang melingkar diperutnya
Ku elus – elus tangannya, tak lama mamaku pun terlelap dalam tidurnya. Entah kenapa aku selalu menunggu mamaku tidur terlebih dahulu baru aku akan menyusulnya ke alam mimpinya.
Sore ini aku sedang didalam mall bersama lala, aku memintanya untuk menekenikmatanku membeli kue dan tentunya hadiah untuk ulang tahun cindy besok.
Oh ya hubunganku dengan cindy baik – baik saja, meskipun sudah memiliki mama namun aku tetap memperhatikan cindy, aku selalu merasa harus bertanggung jawab atas kebahagiaan dan keselamatan wanita – wanita yang berada di dekatku.
Namun selama dua minggu belakangan ini sengaja aku tidak lagi memperhatikan cindy, seolah aku sedang ngambek terhadap cindy. Sengaja kulakukan karena aku ingin memberinya kejutan di hari ulang tahunnya.
Aku membeli kue lumayan mahal dengan bertuliskan “‘Happy Birthday Cindy My Lovely Girl’” dan aku juga membeli sebuah buket bunga dengan kartu ucapan yang kutulis dengan segenap rasa cintaku kepada cindy.
Untuk hadiah ulang tahunnya sendiri aku akan memberinya dua tiket konser coldplay, band yang selalu diidolakannya. Tiket yang susah payah kudapatkan, semoga saja cindy suka dengan hadiah yang kuberikan ini.
Aku dan lala kini didalam mobil untuk pulang kearah rumahku, ya aku sengaja tidak memgantarkannya ke kosannya karena nanti dinihari aku dan lala berniat untuk berbarengan mendatangi kosan cindy.
Aku dan lala sendiri sudah semakin akrab, lala juga sering berkunjung kerumahku, dia juga semakin akrab dengan mamaku hingga kadang aku dicuekin mereka berdua.
“Cindy beruntung banget ya punya pacar kayak mas benny” ucap lala dengan pandangan lurus kedepan
“Beruntung gimana?” tanyaku fokus menyetir
“Ya mas benny selalu perhatian banget ke perempuan, selalu memperlakukan perempuan secara kenikmatans… jauh banget deh sama cowokku” balasnya pelan
“Hei… aku cuma manusia biasa kok… setiap pria punya cara tersendiri buat memperlakukan wanitanya… mungkin cowok kamu juga punya cara tersendiri buat memperlakukan kamu la… kamu gak bisa menyama ratakan semua pria” terangku menatapnya sambil tersenyum
“Tapi cowokku selalu cuek kepadaku… seolah tidak berharga baginya… padahal aku selalu mencoba menjadi pacar yang bail untuknya… apa aku memang tidak berharga mas?… hiks… hiks…” balasnya terisak menatapku, wajah yang biasanya terlihat ceria kini terlihat begitu sendu
Mendengar lala terisak kutepikan mobilku, ku seka air mata yang mengalir dari kedua matanya menggunakan tanganku.
“Mungkin kamu hanya perlu menunggu la… mungkin dia belum menyadari betapa berharganya dirimu” ucapku menggenggam tanganya untuk menguatkannya
“Kamu itu sangat berharga bagiku sendiri… sikap ceria mu selalu membuat orang – orang di sekitarmu menjadi tersenyum… kamu itu bagaikan sinar bulan ditengah – tengah gelapnya malam… selalu memberi warna tersendiri bagi sekitarnya” tambahku
Mendengar perkataanku barusan, lala pun langsung memelukku erat, dia semakin terisak didalam pelukanku. Sepertinya dibalik sikap cerianya lala menyimpan beberapa kesedihan di hatinya.
“Its oke la… keluarin aja semua kesedihan yang ada di hati kamu… aku ada disini buat kamu” bisikku pelan sambil mengelus rambutnya
Cukup lama lala menangis di dadaku hingga bajuku terasa basah oleh air matanya. Setelah tangisannya reda, lala pun melepas pelukannya, dia tersenyum lebar dengan air mata masih mengalir di pipinya.
“Makasih banyak ya mas… Lala sayang mas benny” ucapnya lalu kembali memelukku
DEGHH… Entah sadar atau tidak lala mengucapkan rasa sayang itu kepadaku, namun mulutku hanya diam tanpa bisa membalasnya, aku sendiri masih bingung terhadap perasaanlu sendiri terhadap lala.
Ku lepaskan pelukannya lalu ku seka lagi air mata itu, lala nampak kembali ceria, wajahnya kembali bersinar. Akupun melanjutkan perjalanan kerumahku tanpa diselingi beberapa obrolan ringan.
Bersambung… Jam 23:30 aku dan lala mempersiapkan kejutan untuk cindy di hari ulang tahunnya, sepulang dari mall lala terus berada di rumahku. Sejak kuperkenalkan lala kepada mamaku dua bulan lalu, lala juga semakin sering mengunjungi rumahku.
Mamaku kini sudah tidur, sejak aku pulang dari mall mamaku tadi merasa sedang tidak enak badan, sudah ku bujuk untuk kuantar kerumah sakit atau klinik namun mamaku menolak, dia hanya ingin beristirahat saja.
Aku sebenarnya khawatir meninggalkan mamaku sendirian dirumah dalam keadaan sedang tidak enak badan seperti ini, namun mamaku tadi bilang dia tidak apa – apa kutinggalkan, dia berkata bahwa cindy juga perlu diperhatikan.
Oh ya mamaku dan cindy sendiri belum pernah bertemu, aku sendiri belum sempat mempertemukan mereka karena belum ada waktu yang pas karena semakin hari aku semakin disibukan persiapan untuk mulai mengambil alih kepemimpinan perusahaan peninggalan papaku, dan juga disibukan oleh persiapanku mendaftar ke universitas.
Kini aku dan lala sudah berada di perjalanan menuju kosan cindy. Aku kesana menggunakan mobil bmw ku. Lala nampak sudah sangat mengantuk, dia tadi sudah kusuruh saja tidur dirumah namun dia bersikukuh ingin menekenikmatanku memberi kejutan kepada cindy.
“La udah kamu tidur aja… nanti aku bangunkan kalo udah sampe kosan cindy” ucapku melihat lala terus menguap
“Enggak ah mas… lala masih seger kok… lala mau temenin mas ngobrol aja biar gak ngantuk” balasnya sambil mengucek – ngucek matanya untuk mencoba menghilangkan rasa kantuknya
“Hmm yaudah… kita ke minimarket dulu ya beli cemilan buat di jalan biar gak ngantuk” ucapku membelokan mobil ke arah minimarket
Aku turun dari mobil sendirian, kusuruh lala untuk menunggu saja di mobil. Aku membeli beberapa cemilan kemasan dan dua minuman botol. Ku bayar ke kasir lalu aku kembali masuk ke mobil.
“Nih cemilan dan minuman kesukaanmu” ucapku memberikan kripik kemasan dan minuman coklat kesukaannya
Mata lala langsung berbinar – binar melihat cemilan dan minuman kemasan kesukaannya, langsung diambilnya cemilan dan minuman itu dan langsung di lahapnya dengan semangat. Tingkahnya seperti ini memang terlihat kekanakan namun aku suka melihatnya karena gemesin sekali melihat tingkah lala yang lucu ini.
“Makasih mas… tau aja kesukaan lala hihihi” ucapnya sambil terus melahap cemilannya
“Iya sama – sama la… pelan – pelan makannnya… nanti keselek lho” ucapku kala melihat mulutnya penuh oleh cemilannya sampai pipinya terlihat mengembung, terlihat sangat lucu.
“Biarinn… Wekkk” balasnya memeletkan lidahnya
“Eh ini bocah dibilangin malah ngeyel” ucapku sambil mencubit gemas kedua pipinya
“ihh mas sakit tauu” balasnya merajuk memanyunkan bibirnya
“Hehe iya maaf… abisnya gemesin sih”
Aku pun kembali melanjutkan perjalanan ke kosan cindy, sampai disana jam telah menunjukan pukul 00:10 yang berarti sudah masuk hari dimana cindy dilahirkan kedunia ini.
Aku sudah bersiap dengan membawa kue dan buket bunga, lala sendiri membawa kamera ku untuk mengabadikan momen ini.
Dengan penuh semangat berjalan kearah kamar kosan cindy. Sebelumnya aku sempat menduplikat kunci kamar kosan cindy tanpa sepengetahuannya.
Kulangkahkan kaki ku menuju kamar cindy dengan diikuti lala di belakangku, kubuka pintu kamar cindy dengan kunci yang telah ku duplikat, ku buka pintunya dengan semangat dan…
DEGHHH…
Aku terkejut kala melihat sepasang pria dan perempuan tertidur di ranjang tanpa sehelai benangpun dengan pakaian berserakan di sekitarnya. Ya wanita itu adalah cindy dan pria di sebelahnya adalah reno.
Pikiranku langsung melayang entah kemana, mencoba berpikiran positif namun buntu, sudah jelas bukti dua orang manusia berduaan di dalam kamar tanpa busana, apalagi kemungkinan selain mereka melakukan hal menjijikan. Rasanya sangat menyakitkan bagiku dan hatiku terasa sesak seolah tertimpa palu thor.
Dadaku terasa bergemuruh, wajahku terasa panas, tanganku terkepal menahan amarah.
Seketika raut wajahku berubah 180 derajat, aku hanya bisa terdiam dengan pandangan kosong. Lala pun menyusulku masuk dan…
BRAKKK…
Terjatuhlah kameraku dari tangan lala, dia juga nampak terkejut ketika melihat apa yang kulihat. Lala langsung terduduk di lantai sembari terisak.
Cindy dan reno pun lantas terbangun karena mendengar suara benda jatuh dan suara isak tangis, Mereka sangat terjekut kala melihatku yang terdiam dan lala yang sedang terisak. Mereka lantas mencoba menutupi tubuh mereka dengan pakaian seadanya.
“Sayang maafin aku” ucap cindy sambil mencoba mendekati dan memelukku, akupun lantas menghindar dari pelukannya
“Jangan sentuh aku” balasku dingin dengan raut wajah datar
Lala masih terus terisak, sedangkan aku sudah mulai tersadar dari diamku. Reno sendiri hanya diam di tepi ranjang.
Aku sebenarnya sangat kecewa dan marah kepada cindy, ingin sekali ku maki – maki dirinya, namun aku selalu teringat perkataan kakekku dulu bahwa bagaimana pun keadaannya aku tidak boleh menyakiti wanita.
“Cindy dan reno kalian jahat… hiks… hiks” ucap lala masih terisak
“Maafin aku la… maafin aku” balas cindy diam menundukan kepalanya dengar air mata mengalir di pipinya
Aku tau lala merasakan kekecewaan yang besar sama sepertiku, wajah sedihnya membuatku tak tega melihatnya, maka dari itu aku tidak menunjukan kekecewaan dan kemarahanku.
“Oke… aku hanya mau ngucapin selamat ulang tahun buat kamu cindy… semoga kamu suka hadiah pemberianku dan mulai sekarang kita PUTUS” ucapku dingin sambil meletakan kue dan buket bunga diatas meja, lalu keberikan dua tiket konser coldplay ke tangannya.
Cindy nampak terkejut melihat hadiah pemberianku, dia langsung menutup mulutnya dengan tangannya sambil meneteskan air mata, namun aku tak psduli sama sekali.
“Ayo la kita pulang” ucapku merangkulnya dan mengajaknya berdiri
Lala pun berdiri, tangisannya sudah agak mereda, namum wajahnya masih terlihat sedih.
“Hei reno KITA PUTUS… kamu bajingan, jadi ini yang buat kamu cuek kepadaku… dan kamu cindy… kamu bodoh cindy telah menyia – nyiakan mas benny… kamu gak tau bagaimana perjuangan dia mendapatkan tiket konser itu… dia sampai harus pergi ke jakarta tengah malam hanya untuk mendapatkan tiket itu..
Cindy hanya mampu menundukan kepalanya, sedangkan reno masih santai duduk di pinggiran ranjang seolah mengabaikan persoalan ini, hal tersebut membuatku sedikit ingin memberinya pelajaran.
“bentar la… tanganku gatal liat cowok tengil itu” ucapku geram berlari kearah reno lalu…
BUGHHH…
“Argghhhh” teriak reno
Kutinju sekuat tenaga wajahnya, dia langsung nampak limbung memegangi wajahnya dengan darah keluar dari hidungnya.
“Heh kalian berdua… jangan sekali – kali lagi mendekatiku dan juga lala lagi” ucapku dingin tanpa ekspresi
Aku pun langsung berjalan kembali kearah lala lalu menariknya untuk pergi dari tempat ini.
“Sayang maafin aku… jangan tinggalin aku” ucap cindy memohon memeluk kakiku
“Hahaha… kamu tau cin… aku itu orang paling gak bisa di khianati… kita udahan sampai disini… semoga kamu bahagia sama si reno” balasku tersenyum getir sambil melepaskan pelukan cindu di kakiku, dia terduduk di lantai kosannya sembari mengeluarkan air mata namun aku tak peduli lagi.
Aku dan lala langsung pergi dari kosan cindy, kurangkul lala untuk menenangkannya. Di dalam mobil lala masih terlihat sedih dan murung. Kujalankan mobilku dengan pikiran berkecamuk, aku dan lala sama – sama terdiam.
Aku sendiri masih berkutat dengan pikiranku sendiri, aku tak menyangka cindy akan menghianatiku. Aku sangat marah dan kecewa padanya, semua kemauannya selalu kucoba kuturuti, aku pun selalu bersabar menghadapi tingkah lakunya yang kadang menyebalkan, namun apa balasannya? Dia berselingkuh dengan pacar sepupunya sendiri.
Apakah ini balasan karena aku telah bermain dengan mamaku di belakang cindy? Ah tapi kan harusnya cindy tidak akan menghianatiku jika dia mencintaiku dengan sepenuh hati. Haha cinta terkadang menyakitkan.
Andaikan tidak ada lala disampingku, mungkin aku akan melampiaskan kekecewaanku dan kemarahanku dengan meminum minuman beralkohol, karena hanya itu yang dapat menghilangkan sejenak permasalahan di kepalaku.
Aku ingin marah dan aku ingin menangis untuk melampiaskan kekecewaanku terhadap cindy, ingin sekali rasanya kutumpahkan kekecewaan ini kepada pengendara lain yang membuatku kesal.
Namun aku sadar lala juga masih butuh orang untuk menenangkannya, maka dari itu aku berusaha meredam kekecewaan dan kemaharahanku, sebagai lelaki aku harus terlebih dulu mementingkan orang wanitaku dari pada diriku sendiri.
Mobil kujalankan mengelilingi kota bandung yang nampak sepi di dini hari ini, kami masih diam menenangkan diri masing – masing. Tak terasa jam pun menunjukan pukul 03:00 pagi, aku pun mengarahkan mobilku ke dataran tinggi di pinggiran kota bandung.
Kuparkirkan mobilku di pinggir jalan yang menunjukan view gemerlapnya kota bandung di dini hari dari ketinggian ini, suasana di sekitar tempat ini sangat tenang dan nyaman.
Kini aku dan lala masih sama – sama terdiam, pikiran kita masih melayang – layang entah kemana, lala sendiri sudah tidak terisak lagi, mungkin air matanya sudah kering namun pandangannya masih kosong.
“Udah la… kita harus kuat… buat apa kita memikirkan orang – orang yang sama sekali tidak memikirkan kita” ucapku kugenggam tangannya untuk menguatkan lala, padahal diriku sendiri masih belum stabil
Lala menengok kearahku kalam aku berucap seperti itu dan memegang tangannya, matanya nampak sembab dengan raut wajah sedih, kuraih badannya dan kupeluk dirinya.
“Kita harus sabar ya la… kadang cinta memang menyakitkan… kita harus bisa move on” bisikku sambil mengelus rambutnya
Lucu, kala aku berusaha menenangkan dan menguatkan orang lain namun hatiku dan pikiranku sendiri masih rapuh dan tidak stabil, namun itulah fungsi lelaki, harus bisa menyembunyikan kesedihannya dan mementingkan wanitanya.
Lala hanya mengangguk kala aku berucap menenangkan dan menguatkannya, kubuat dirinya nyaman dan tenang dipelukanku, aku tidak tega melihatnya begitu sedih, sangat berbeda dengan biasanya dia yang terlihat ceria.
“Yaudah yuk kita keluar… mungkin dengan menikmati suasana tenang sambil melihat pemandangan kota bandung dari atas sini bisa sedikit membuat kita bisa menenangkan diri kita” ucapku lalu melepaskan pelukanku
Aku pun membuka pintu mobilku, aku berjalan kearah pintu lala berada, kubuka pintu itu dan kujulurkan tanganku dengan tersenyum, lala pun nampak membalas senyumanku dan meraih uluran tanganku.
Kugandeng tangan lala menuju pembatas jalan di pinggir jalan, kita berdua duduk disana sambil menghadap kearah gemerlap lampu kota bandung dibawah sana.
Cukup lama kita berdiam diri menikmati pemandangan kota bandung dari atas sini, tangan kita masih saling menggenggam erat, tak lama diapun menyandarkan kepalanya di bahuku. Terdengar beberap kali lala menarik napas dalam – dalam.
“Cindy bodoh ya mas… menyiak – nyiakan mas seperti ini… padahal sulit lho menemukan pria senyaman ini” ucap lala pelan dengan pandangan lurus kedepan
“Apalagi mas ini paket komplit… ganteng, mapan, perhatian, lembut kepada perempuan… ah pokoknya lengkap deh… perempuan manapun harusnya tidak akan berpaling dari mas” lanjutnya
“Haha… aku tidak semenarik itu lala… jika yang kamu katakan benar mana mungkin cindy menghianatiku” ucapku tersenyum getir
“Itulah Cindy… dia bodoh mas… entah apa yang dia pikirkan hingga berani menghianati mas” jawab lala
“Lalu bagaimana dengan reno? Dia juga menghianatimu la… padahal kamu sangat cantik, pintar, lucu, menggemaskan, ceria… apa dia juga bodoh?” tanyaku santai
“Haha reno memang dasarnya saja brengsek” balas lala sedikit geram
“Sudahlah… aku sudah tidak peduli lagi dengan mereka… aku sudah muak dengan mereka” ucapku malas membicarakan mereka lagi Ngocoks.com
Lala pun berdiri, dia menatap kota bandung dibawah sana, lalu lala terlihat menarik napas dalam – dalam.
“AAAA”
Lala berteriak kencang meluapkan segalanya keluh kesah dihatinya. Setelah itu beban dihatinya nampak berkurang dan wajahnya nampak kembali cerah.
“Ayo coba mas… lega lho” ucap lala menarikku untuk berdiri
Akupun berdiri, menarik napas dalam – dalam lalu berteriak lepas melepas segala gundah gulana didalam hatiku. Aku merasa lega, aku pun tersenyum kearah lala.
“HAHAHAHAHA” kita pun tertawa lepas bersama
Kita kembali duduk di pembatas jalan, aku dan lala nampak sudah sedikit melupakan persoalan cindy dan reno. Toh tidak baik berlama lama larut dalam kesedihan dan kekecewaan, lebih baik kita terus melangkah maju kedepan.
Aku dan lala berpegangan tangan erat, lala menyenderkan kepalanya di bahuku lagi, wangi rambutnya tercium olehku meskipun terhalang oleh hijabnya.
Aku dan lala pun mengobrol ngalor – ngidul, membicarakan apa saja yang terlintas di otak kita, bahkan terkadang kita membicarakan hal absurd. Suasana terasa sangat nyaman dan tenang bagi kita berdua.
Kita berdua saling tersenyum, saling tertawa, saling mencandai seolah hal yang baru saja terjadi kepada kita itu tak pernah terjadi. Kita berdua saling bercengkrama hingga tak terasa mentari mulai menampakan sinarnya.
“Eh la udah pagi… kita pulang yuk… mamaku pasti khawatir aku gak pulang” ucapku mengajak pulang lala
“Kamu juga mending ikut pulang kerumahku… istirahat disana… mamaku pasti gak keberatan kok” lanjutku
“Iya deh… terserah mas benny aja” balas lala menyetujui
Menyadari waktu telah terasa pagi, aku dan lala pun kembali menaiki mobil. Tak terasa tadi kami mengobrol begitu lama hingga tal merasakan kantuk sama sekali. Aku pun mulai menjalan mobilku.
Sepanjang perjalanan lala terus menggenggam tanganku, kepalanya terus disenderkan ke pundakku, untung saja mobilku matic. Lala pun nampak sudah beberapa kali menguap tanda mengantuk.
Perjalanan kerumahku pun sekitar 45 menit sehingga ketika sampai dirumah keadaan sudah terang. Setelah memarkirkan mobil di garasi aku berjalan masuk kedalam rumahku dengan diikuti lala di belakangku.
Sesampainya didalam rumah aku melihat mamaku sedang duduk di sofa ruang tamu, melihatku pulang, wajah mamaku nampak cerah dan matanya namoak berbinar – binar.
Perasaan dia semalam sedang tidak enak badan, namun pagi ini mamaku nampak terlihat sangat senang dan gembira, mamaku pun berdiri lalu dengan bersemangat berjalan kearahku dan berkata…
“Mama hamil sayang… aku hamil anakmu… kamu sebentar lagi menjadi ayah” ucapnya lalu memelukku erat
Aku sungguh terkejut, mamaku kini sedang hamil anakku. Aku sangat senang mendengar kehamilan mamaku, bibirku tersenyum lebar, aku merasa menjadi orang paling bahagia kala itu, permasalahanku seolah lenyap tak tersisa dari pikiranku.
Cerita Sex Nonton Acara Dangdut
“Serius sayang? Kamu gak becanda kan?” tanyaku memastikan
“Iya sayang serius… nih coba kamu liat sendiri” jawab mamaku menyerahkan testpack dengan dua garis tanda bahwa ia positif hamil
Ku pegang kedua pipinya, kutatap matanya lalu kucium bibirnya dengan mesra meluapkan kebahagiaanku. “Hiks… Hikss… Hiksss”