Nafsu Birahi Siluman Cantik
Pada suatu hari yang cerah, aku memutuskan untuk pergi memancing sendiri di sebuah danau yang terpencil. Aku sangat menikmati kesendirian dan ketenangan di tempat itu. Namun, kegiatan memancingku terhenti tiba-tiba ketika aku merasakan ada sosok misterius yang mengintip dari balik semak-semak.
Aku merasa penasaran dan mulai mendekati semak-semak tersebut. Tiba-tiba, seorang wanita cantik muncul di hadapanku. Dia memiliki wajah yang mempesona dan tubuh yang seksi. Aku terpesona oleh kecantikannya dan tidak bisa mengalihkan pandanganku.
Wanita itu memperkenalkan dirinya sebagai Lastri, seorang siluman cantik yang tinggal di danau tersebut. Aku tidak percaya pada awalnya, namun setelah dia menunjukkan kekuatannya dengan mengubah wujudnya menjadi seekor burung, aku mulai percaya padanya.
Kami berdua kemudian duduk di pinggir danau sambil bercakap-cakap. Lastri memberitahuku bahwa dia bosan tinggal sendirian di danau itu dan senang bertemu dengan manusia. Aku pun merasa senang bisa berteman dengan seorang siluman cantik seperti Lastri.
Tanpa diduga, percakapan kami berubah menjadi obrolan yang lebih intim. Aku mulai merasa tergoda oleh pesona Lastri dan tidak bisa menahan nafsu birahiku. Tanpa pikir panjang, aku mencium bibirnya dan merasakan lidahnya yang lembut.
Lastri pun tidak menolak, bahkan dia malah membalas ciumanku dengan penuh gairah. Aku mulai merayapi tubuhnya yang seksi dan merasakan sentuhan lembutnya. Tiba-tiba, Lastri membuka kancing kemejaku dan mengelus dada serta payudaraku yang kekar.
Aku pun tidak bisa menahan nafsu birahiku lagi, aku meraih memeknya yang basah dan langsung menyelinapkan kontolku ke dalamnya. Lastri mengerang kenikmatan saat aku mulai ngentotinya dengan penuh gairah. Kami berdua tenggelam dalam kenikmatan yang luar biasa.
Adegan panas tersebut membuat kami semakin tergila-gila satu sama lain. Kami bercinta di tepi danau dengan penuh gairah dan nafsu birahi yang membara. Lastri menggoyangkan pinggulnya dengan cepat membuat aku semakin bergairah. Akhirnya, aku tidak bisa menahan diri lagi dan muncrat di dalam memeknya yang sempit.
Setelah puas bercinta, kami berdua tersenyum dan saling mendekap. Aku merasa sangat bahagia bisa berbagi momen intim tersebut dengan Lastri. Namun, tiba-tiba Lastri menatapku dengan mata sedih dan berkata bahwa dia tidak bisa menjalani hubungan lebih jauh dengan manusia.
Aku merasa terpukul mendengar penolakan itu, namun aku mengerti bahwa Lastri memiliki alasan tersendiri. Kami berdua saling melepaskan pelukan dan Lastri menghilang dengan cepat, meninggalkanku sendirian di tepi danau. Meskipun hatiku terasa hampa, aku sangat bersyukur telah mengalami pengalaman ngentot dengan siluman cantik seperti Lastri.