Sentuhan Tante Genit Sang Tukang Pijit

Cerita Ngentot Tante Genit

Aku sedang merasa stres setelah seharian bekerja keras di kantor. Dengan otot yang tegang dan pikiran yang penuh dengan tekanan, aku memutuskan untuk mencari tempat pijat untuk menghilangkan rasa letihku. Aku pun memutuskan untuk pergi ke salah satu tempat pijat di pinggiran kota yang sudah cukup terkenal dengan pelayanannya.

Ketika tiba di tempat pijat tersebut, aku langsung disambut oleh seorang tukang pijat wanita yang cantik. Aku akan memanggilnya Tante Genit, karena dia memiliki senyuman manis dan tatapan mata yang penuh gairah. Aku merasa seperti ada sesuatu yang berbeda dari Tante Genit ini, namun aku tidak bisa menemukan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan perasaanku.

Kami mulai dengan proses pijatan yang memang sangat menyegarkan. Tante Genit memiliki sentuhan yang begitu lembut dan piawai, membuat otot-ototku merasa lega dan rileks. Namun, semakin lama, sentuhan-sentuhan Tante Genit mulai terasa semakin intim dan menggoda.

“Aku bisa malu-maluin kamu, ya?”, bisik Tante Genit sambil tersenyum genit.

Aku tidak bisa menahan gejolak dalam diriku. Aku mulai merasakan gairah yang tak terbendung. Tangannya yang lembut terus meraba-raba tubuhku dengan penuh cinta dan kehangatan. Desahan kecil mulai terlempar dari bibirku. Aku bisa merasakan ereksiku semakin keras di celana dalamku.

Tante Genit melanjutkan pijatannya ke bagian sensitif tubuhku. Tangannya mengelus-elus pahaku perlahan, membuatku semakin terpancing. Aroma minyak pijat yang harum bercampur dengan aroma tubuh seksi Tante Genit membuatku semakin tergoda. Aku tidak bisa menahan nafsu birahiku yang semakin memuncak.

Tanpa peringatan, Tante Genit menelungkupkan tubuhku dan duduk di atas pantatku. Aku bisa merasakan payudaranya yang montok menindih punggungku, membuatku semakin tergila-gila. Tante Genit mulai meraba-raba kontolku yang sudah tegang hingga kelelahan, dan dengan lembut mulai mengelus-elusnya.

“Kamu suka, sayang?”, tanya Tante Genit sambil tersenyum genit.

Aku hanya bisa menganggukkan kepala sambil menahan desahan-dehahan kecil. Gairahku semakin memuncak, dan aku tidak bisa menunggu lagi. Tanpa ragu, aku segera menggiring Tante Genit ke tempat tidur dan mulai menciumi bibirnya dengan penuh nafsu. Tante Genit merespons ciumanku dengan gairah yang sama, dan segera membalas ciumanku dengan penuh nafsu.

Aku mulai meraba-raba tubuh Tante Genit dengan penuh gairah. Aku merasakan kehangatan dari memeknya yang basah dan siap untuk kucicipi. Aku tidak bisa menunggu lagi, aku ingin segera merasakan kenikmatan yang luar biasa bersama Tante Genit.

Dengan penuh gairah, aku mulai menjilat dan memasukkan lidahku ke dalam memek Tante Genit. Tante Genit merintih dan mengerang nikmat setiap kali lidahku menyentuh klitorisnya. Aku semakin bergairah dan semakin tidak terkendali. Aku ingin segera merasakan tubuhnya yang sexy secara menyeluruh.

Aku segera melepas celana dan kaus Tante Genit dengan cepat. Aku pun segera memasukkan kontolku yang sudah tegang ke dalam memeknya yang basah dan siap. Tante Genit menggeliat-2 dalam kenikmatan ketika aku mulai menggerakan pinggulku dengan gesekan yang penuh gairah.

“Lebih cepat, sayang! Aku ingin merasakan nikmatnya ngentot denganmu!”, desah Tante Genit.

Aku semakin tidak terkendali. Aku mulai menggenjot Tante Genit dengan penuh gairah. Desahan dan rintihan Tante Genit semakin membuat gairahku semakin memuncak. Kami saling memadukan gerakan tubuh kami dalam serangkaian aksi tak terlupakan. Sentuhan-sentuhan yang lembut dan gairah yang liar memenuhi ruang sauna tempat kami beraksi.

Dan akhirnya, kami berdua mencapai puncak kenikmatan yang tidak terkendali. Tubuh kami pun bergetar dalam kenikmatan yang tiada tara. Kami saling merangkul dan mengucapkan syukur atas kenikmatan yang telah kami rasakan bersama.

Setelah sesi pijat yang penuh gairah dan kenikmatan bersama Tante Genit, aku merasa seperti dunia ini milikku. Aku merasa begitu puas dan lega atas apa yang telah terjadi di antara kami. Aku pun memutuskan untuk kembali ke tempat pijat tersebut untuk merasakan kenikmatan yang sama di kemudian hari.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel