Ibu Ika, kepala sekolah killer yang super galak, lagi-lagi ngomel di upacara. Ucapannya kayak sindiran halus buat anak-anak yang males belajar dan sering bolos, terutama si narator. Ibu Ika udah tiga kali nyindir dia di upacara, dan si narator udah sebel banget, tapi ya gimana, Bu Ika kan berkuasa. Awalnya sih bodo amat, tapi lama-lama sindirannya keterlaluan. Si narator udah kepikiran mau bales dendam.
Pulang sekolah, jalan kaki sendirian karena nilai jelek. Temen-temennya pada ngejek, bilang dia bego dan tolol, pokoknya dianggap sampah sekolah. Sedih banget. Dia beli minum, terus liat toko barang antik baru buka. Dia masuk, yang jaga kakek-kakek tua yang lagi baca koran. Setelah basa-basi, si narator ngeliat-ngeliat barang antik di toko itu, mulai dari mobil-mobilan kayu sampe kaset Linkin Park. Terus dia terpikat sama... (lanjutan cerita)
buku berdebu berwarna coklat. Ku lihat ada tulisan “Semua yang kamu tulis akan terjadi.” Aku tertawa dalam hati dengan buku aneh itu.
Tapi aku teringat kalau saja ini berhasil aku bisa membuat skenario untuk sekolahku SMA Jaya khususnya Kepala Sekolah angkuh itu.
“Pak mau ini?” Aku menaruh buku di meja kasir
“Oh ini 15 rebu aja nak.” Kakeknya tersenyum
“Makasi pak.” Aku memberikan uangku dan aku pergi dari kontak antik itu.
Aku melihat warung nasi padang sederhana bernama padang harum. Disana yang melayani mbak mbak muda yang kuakui cantik dan menawan namun karena keterbatasan ekonomi dia tidak bisa melanjutkan kuliahnya.
Aku datang ke warung nasi padang itu dan memesan nasi rendang dan sambal hijau. Seorang perempuan muda datang kepadaku menawarkan minuman. Dia seperti masih SMA, dia memakai baju putih dan celana pendek.
“mau es teh kenikmatans satu ya.” Ucapku
Karenaku penasaran aku membuka buku itu dan mengambil pulpen. Ku tulis dengan ragu namun dipaksakan.
“Mba mba warung nasi padang kagum kepadaku jadi mereka memberikan nasi padang itu gratis untukku.” Ku tulis kalimat itu dan tidak ada reaksi apapun sampai kemudian nasi padang dan es teh kenikmatans datang.
Warung itu memang sepi namun aku pertama kali mbak mbak nasi padang itu duduk disebelahku.
“Makan yang banyak ya. Kamu harus makann banyak karena masa pertumbuhan.” Kata kata semangat dan motivasi yang terdengar aneh.
“Iya mba.” Kataku dengan polos
apa bukunya berhasil? sepertinya iya
“Kamu aku gratisin karena aku liat kamu di jalan tu sendiri kasian aku ga ada temen makannya kamu kalau laper ke sini aja. Aman ga usah bayar.” Ucap mbak itu. Ternyata benar, kalimat di buku itu efektif.
Selesai makan aku mencuci tangan dan aku berterimakasih kepada mbak mbaknya. Aku langsung kepikiran untuk hari esok membalaskan dendamku ke Bu Ika.
“Weh lu ga jajan?” tanya teman sebangku yang nolep namun mau menekenikmatanku
“Engga, gua lagi ga laper.” tolakku karena waktu istirahat waktu tepat untuk membalaskan dendam.
ku buka buku itu perlahan dan ku tulis sesuatu
( Bu Ika Kepala Sekolah SMA Jaya memanggilku ke dalam ruangannya dan mengizinkan untuk tidak mengikuti pelajaran hari ini )
ku selesai tulis dan beberapa menit kemudian temanku memanggilku dan menyuruh menghadap kepala sekolah.
“Hahaha udah ga dipanggil BK, sekarang dipanggil kepala sekolah.” Katanya. Aku kesel dengan temanku yang satu ini. Boti dan kenikmatanpulatif. Aku diamkan kalimat dia karena ia tak tahu apa yang akan terjadi sebenernya.
Sesampai di ruang kepala sekolah aku mengetuk pintu. Aku membawa buku itu untuk berkelanjutan. Bu Ika duduk di kursinya sembari melihat laptop dan ku tutup pintunya.
“Silahkan duduk.” Bu ika menyuruhku duduk.
“Baik bu, ibu manggil disinu karena apa?” tanyaku
“Nilai kamu jelek, guru BK nyerah sama kamu makanya saya datengin kamu ini. Ini udah gab bisa dibantu, mau ga mau kamu harus ngulang Yuda.” tegas Bu Ika
“Ga ada cara lain kah bu?” tanyaku
“Ga ada ini udah terlambat kamu harus ngulang.” Tegas Bu Ika
aku membuka buku itu dan izin menulis berbohong kalau aku akan menulis catatan untuk menjadi lebih baik.
( Meskipun ini Ac, Bu Ika kegerahan dan pegal badannya. )
Bu ika memiliki pantat yang semok, dengan payudara yang pas sesuai tinggi badannya. Dia berkulit putih dengan alis cantik menawan, dia bercintai secara tubuh dan wajahnya pasti sangat membuatku terangsang kalau dia kepanasan.
“Bu jadi bagaimana?” aku mengemis kepada Bu Ika
“Aihh gerah banget si, padahal Ac nyala. Ini kenapa ya?” bingung Bu Ika sembari mengipas dengan buku.
“Aku ga gerah bu, ibu abis makan yang pedes pedes kali.” Ucapku
“Kamu ga usah sok tau urusin nilai kamu.” Ketus dia. Bu Ika mulai berkeringat.
“Aduh leher juga pegel.” Dia memijat lehernya melalui tangannya.
( Setiap aku memijat di merasa nyaman hingga ketika ku pergi dia gelisah ) aku menuliskan ini.
Aku bangun dari kursiku dan mendekati dia. Aku memegang lehernya dan dia tidak bereaksi apapun. Dia tidak menolak sama sekali.
“Bu ibu kecapean kali.” Terangku
“Benar kamu Yud, enak tau kamu mijetinnya.” Ucapnya
“Ibu kalau cape atau pegel itu panggil saya aja, saya mau ko mijetin ibu.” ucapku
“Iya Yud, nanti kalau pegel aku panggil kamu kesini.” Ucapnya
“Siap bu.” aku memijat lehernya yang ku memandang teteknya yang besar. Pengen rasanya aku remas remas.
Tangan kiri aku lepas dari pijetannya. Aku menulis sesuatu.
( Bu Ika menyuruh untuk aku tetap disinu dan tubuhnya bebas diapakan olehku dalam keadaan sadar )
Bel masuk berbunyi, aku melepas tangan kananku lalu aku pergi menuju ke pintu.
“Eh Yud, udah ga usah masuk dulu.” Ucap Bu Ika
“Tapi Bu ini pelajaran matematika Pak Ardi nanti saya kena omel ga masuk kelas.” jelasku. Tiba tiba Bu Ika menelpon Pak Ardi.
“Pak mohon maaf Yuda ada keperluan sama saya jadi tidak bisa masuk kelas dulu ya.” Jelasnya.
“Bu ini gapapa?” tanyaku
Bu ika berdiri kemudian mengunci pintu ruang kepala sekolah. Dia seperti ingib menggodaku. Kita berdua duduk di sofa.
“Ibu pegel tau beberapa hari terakhir ada acara.” Cerita Bu Ika
“Bu saya izin megang tubuh ibu lebih luas lagi ya.” Kataku.
“Iya Yud yang penting badan ga pegel lagi.” Jelas Bu Ika
Tanganku mulai meraba raba lengannya dengan pelan kemudian aku meraba ke payudaranya. Dia tidak marah sama sekali, dia menikmati pelecehan bercintaualku. Bu ika yang galak akan ku ubah menjadi nurut kepadaku. Tanganku mulai meremas teteknya.
“Bu jangan teriak, anggap remas tetek bagian dari pijet ya.” Ku mulai menaikan remesan itu menjadi keras dan mencubit pentilnya.
“Hmmmmm baru pertama ibu lihat pijet remas tetek.” Ucap Bu Ika
“Ini baik buat peredaran darah.” Bohong aku yang menikmati teteknya yang gede.
Aku mengambil buku ku lalu aku menulis lagi
( Bu Ika akan menurutiku ketika aku memanggil dia “Beb” )
“Hmm tetekku sakit udahan Yud ganti pijetannya jangan remes tetek aku.” pinta Bu Ika
“Beb kamu mah gitu ya, ini bagus juga buat kamu.” Kataku
“Oh iya beb maaf ya beb aku gituin kamu.” Dia langsung berubah menjadi manja
“Beb Ika kamu kan gerah, nanti kalau di ruang kepala sekolah kamu ganti baju bercintai aja kaya di film film bokep terus ga usah lagi pake hijab ya.” Ucapku
“Iya beb nanti aku minta suamiku temenin aku beli baju baju bercintai aku bilang aja buat dia padahak buat aku pake ke sekolah ketemu kamu.” Bu Ika sangat lucu
“Beb aku tu ga suka kamu pidato pidato gitu nyindir aku, kamu kan sayang sama aku kenapa jelekin aku gitu.” Aku mulai membuka jilbabnya lalu ku taro di meja. Rambut hitam yang pekat dengan bondol. Dia sangat cantik seperti tante tante girang.
“Maaf beb aku ga gitu lagi janji deh.” Kata Bu Ika
“Beb aku izin buka pakaian kamu ya.” Aku mulai membuka kancing kemejanya dan terlihat BH putih besar yang menutup teteknya. Ku taro kemeja di meja dibawah jilbab.
“Ih aku malu beb tetekku keliatan murid.” kedua tanga Bu Ika menutup teteknya
“Bu Ika mulai sekarang ga usah malu, aku pacarmu di sekolah, kamu nurut sama aku patuh sama aku, manja sama aku, mau aku siswa kamu ga peduli karena kamu jatuh cinta ama aku beb.” ucap aku sembari mengelus pipinya lalu mencium bibirnya.
“Beb tapi kan ada suami aku, aku susah bagi cintanya.” Terang Bu Ika
“Suami kamu bukan lagi prioritas kamu, kamu cinta banget sama aku beb.” Aku menarik tangannya lalu aku membuka BHnya. Tetek gondal gandil dengan pentil coklat menghiasi tubuhnya. Dia benar benar bercintai.
“Iya prioritas aku sekarang kamu beb.” Dia mencium aku dengan menjilat. Aku menerina dan aku berada di pangkuannya sambil aku meremas teteknya.
Aku menarik pentilnya, dia tertawa menikmati. Ku ambik hpku di saku lalu aku videokan bercinta kita. Bu ika sangat suka dengan ciumanku. Dari yang duduk sekarang kita tiduran. Bu Ika diatas aku. Dia menciumku berkali kali. Aku mendorongnya keatas lalu aku mencium teteknya.
“Uhhh mantap banget teteknya.” Ucapku
“Makasi beb akuuu makasi bangett.” Ucap Bu Ika.
“aku panggil Ika aja ya beb kalau kita berdua sama kita chattan dong biar asikk.” kataku
“Iya beb aku kasih nomorku abis kamu nikmatin tubuh aku.” Ucap Bu Ika
“Beb kulum rudalku beb.” Ucap aku
Bu Ika segera menurunkan badannya hingga duduk sila lalu membuka celanaku. Dia memegang rudalku lalu menciumnya. Dia mulai mengulum rudalku. Kepala sekolah yang angkuh dan tukang sindir sekarang mengulum rudal murid yang ga dia suka.
Sepanjang dia mengulum aku leha leha bermain game. Kadang aku mengelus kepalanya. Untungnya tidak ada yang mengetuk ruangan kepala sekolah. Bu Ika tidak cape untuk mengulum rudalku.
30 menit berlangsung aku mengeluarkn spermaku dengan lengket dan banyak.
“Beb telan itukan kesukaan kamu.” Ucapku
“Iya beb aku suka sperma kamu.” Ucap Bu Ika lalu menelan semua spermaku. Dia sangat lihai dalan mengulum. Sepertinya dengan suami sering dilakukan.
“Beb Ika kamu nanti bantu aku kerjain tugas ya, kalau perlu kamu yang kerjain semua.” Ucapku
“Iya beb tugas kamu aku kerjain” kata Bu Ika lalu duduk disampingku
“Beb buka celanamu dong”. Kataku sambil mencium dirinya.
“Iya beb.” Bu Ika berdiri kemudian membuka celana panjangnya kemudian menunjukkan celana dalam putih, dia menurunkan celana dalamnya. serambi lempit berbulu lebat muncul namun aku akan membuat serambi lempit ini menjadi hal yang menyenangkan.
“Beb serambi lempitmu dicukur ya nanti.” Aku membuka bajuku
“Iya beb aku akan cukur setiap dia tumbuh.” Ucap Bu Ika tanpa malu lagi mennunjukkan tubuh telanjangnya ke murid paling dia benci
“Beb sekarang taro celana dalam kamu di wajah kamu.” Bu Ika mengambil celana dalamnya dan memakai di wajahnya seperti topeng.
Aku mengambil ponsel lalu memotret dia yang telanjang dengan celana dalam di wajahnya. Sungguh memalukan sebagai kepala sekolah.
“Ika sekarang merangkak dan bersuara seperti anjing.” Bu Ika memperagakan dengan baik.
“Guk gukk gukkk wlaaaa.” Kata Bu Ika
“Anjing yang pintar Ika.” Ucapku sembari mengelus kepalanya
“Gukkk Gukk” Bu Ika terlihat senang.
“Beb aku izin ke kantin bentar ya. Kamu diam disini nunggu aku” Aku berdiri dan menghampiri dompetnya. Ada duit 100 ribu banyak menumpuk di dompetnya ku ambil dua ratus ribu.
“Gukkk” dia mengangguk.
Ku buka kunci ruangan lalu ku buka. Ku periksa dari luar tidak ada orang. Lalu aku mengunci ruangan kepala sekolah.
Ku hampiri kantin, disana aku membeli dua dada ayam goreng kriuk tanpa nasi. Kemudian aku membelikan minuman es teh kenikmatans.
“Kamu nanti dimarahin lagi loh sama Bu Ika kalau ketahuan.” Kata penjual es teh
“Ini buat Bu Ika bu, hehe” aku berbohong. Dia tak tahu kalau yang dia takuti sekarang menjadi anjing peliharaanku.
“Owalah.” Dia memberikanku es teh kemudian aku segera kembali ke ruangan.
Mau sampai ke ruangan kepala sekolah, aku bertemu Pak Ardi. Aku takut namun ku coba untuk menenangkan diri.
“Kamu ke kantin ya?” Tanya Pak Ardi dengan ketus
“Pak ini disuruh oleh Bu Ika, ini saya mau ke ruangan kepala sekolah.” Ucapku dengan tegang
“Yang bener kamu jangan bohongi saya.” Ucap dia
“Bener pak” aku pergi ke ruangan kepala sekolah lalu pura pura untuk membuka pintunya. Untung saja Pak Ardi percaya.
Di dalam Bu Ika menunggu dengan tenang. Teteknya dilempit oleh kedua tangannya. Dia menjulurkan lidah dan menghadapku.
“Kamu tau Ika? tadi ada Pak Ardi untung aja dia percaya.” Ucapku
“Gukkkkk gukkk gukkk” dia melet.
“Buka celana dalam kamu di wajah lalu makan ini.” Pintaku
Ku buang kedua ayam itu ke lantai. Aku mengelusnya dan menyuruhnya makan. Bu Ika makan seperti anjing. Dia mengoyak ayamnya dengan kasar. Aku minum es teh kenikmatans disini menunggu dia yang makan seperti anjing. Tidak lupa untuk aku videokan. Kepala sekolah menjadi anjing.
( Setiap hari ia akan mengabariku untuk datang ke ruangannya )
Bu Ika akan menjadi pelayanku seumur hidupnya. Kepala sekolah hanyalah pekerjaan luarnya saja.
Selesai makan dengan berantakan. Dia kembali melet dengan mulut blepotan daging ayam. Ayam abis tak tersisa. Tulangnya pun yang keras dimakan olehnya. Aku tidak peduli apakah itu keras atau tidak. Ku ambil tisu di meja kerjanya lalu mengelap wajahnya. Dia sangat manja.
“Kembali menjadi manusia biasa lalu duduk di sofa.” Kataku
“Iya beb.” Bu Ika duduk dengan tatapan kosong.
“Ika sekarang tiduran, lalu lebarkan pahamu.” Bu Ika telentang, kedua tangannya membuka pahanya dan memperlihatkan serambi lempit bulunya. Aku membuka celanaku lalu mencoba pelan pelan memasukkan ke serambi lempit.
“Hmmmm sakit beb.” dia mengerang
“Kamu harus senang dengan ini Ika.” Kataku
“Iya beb.” rudal lalu aku tusuk ke serambi lempitnya. Dia menahan mendesah karena takut kedengaran diluar.
Kita ngewe dengan enak. Teteknya ku remas remas lalu ku jilati. Kemudian lehernya ku jilati seluruhnya. Dia menikmati. rudal tanpa ampun merusak serambi lempitnya.
“Enak?” tanyaku
“Enak beb enakkk bangettt.” kata Bu Ika
“KAMUUUU ADALAH LACURRRR TOLOL, NYINDIR NYINDIR AKU DIKIRA GA SAKKIT HATI SEKARANG INI BALASANNYA.” aku mendorong lebih keras lalu menampar teteknya sampai mulai kemerahan.
“Iyaaa akuu lacurrrr kamuuuuu, ahhhhhh enakkkkkk bebbbbbb Ikaaaaa pelacurrrrrrrr maaaafin ikaa ahhhhhh ikaaaa salah nyindirrr kamuuuuuuuuu” desah Ika
“Sekarang kamu harus bertanggung jawab.” Aku menampar pipinya
“Iyaaa Ika bertanggung jawaaaabbb ahhhhhhh” desah Bu Ika
“Lebih enak mana sama suami kamu ika?” Ku lepas rudalku lalu ku masukan dengan kasar lagi.
“LEBIHHHHH ENAKKKK AHHHHHHHH KAMUUUUUU DARIPADAAAAAA SUAMIIIII AKUUUUU AHHHHHH AHHHHHH AHHHHHHH ENAKKKKK HMMMMM URGHHHHHH HAAAA HOOOOO ENAKKKKK KAMUUU BEB DARIPADAAAA SIAPAPUNNNN.” Desah Bu Ika semakin menggila
Aku tidak tahu apakah akan ketahuan atau tidak.
“Ika mulai sekarang serambi lempit ini hanya untuk aku, kamu tolak kalau suami kamu ngajak menggenjot.” Pintaku
“IYAAA AHHH serambi lempit INI HANYA UNTUK KAMU AHHHHH.” Jelas Bu Ika
menggenjot tubuh yang semok sangatlah enak. Aku menaikan tubuhnya lalu membalikan badanku. Dia sekarang diatas. Dia menggoyangkan tubuhnya ke atas bawah. Teteknya naik turun dengan indah. Aku tertawa jahat. Aku menaklukan kepala sekolah dengan mudah.
“Enakk ahh enakkk bebbb hmmmmm.” Bu Ika semakin tak terkendali.
Aku sempat mengambil buku lalu ku tulis sesuatu.
( Setiap menjetikkan jari, dia kembali sadar namun setiap panggilan beb dia akan terhipnotis kembali )
Dia lagi asik asiknya memainkan serambi lempitnya di rudalku. Aku menjetikkan jari.
“HAAA APAAN APAAN INI.” Dia mencoba melepas namun aku memainkan rudalku dengan baik. Dia mencoba menahan desahan dan melihat dirinya yang memalukan.
“Enak kan bu?” Aku tertawa kecil
“lepasinnn lepasinnn!!!!! aku ga mauuu bercinta dengan kamu.” Ucap dia yang mendorong tubuhku.
Tubuh Bu Ika sangat sulit karena kedua lengannya dipegang olehku dengan erat. Dia menggelengkan kepala sembari menahan desahan. Tak lama dari situ dia menangis kepadaku.
“Hentikan Yuda, kamu akan saya lapor ke polisi.” Ucap dia menakutiku
“Aku tidak peduli bu yang penting udah rasain tubuh ibu.” Kataku
“Kamu tega ya rusak tubuh kepala sekolahmu sendiri.” Ucapnya
“Ibu ga merasa bersalah, nyindir saya di upacara dah mana pada ketawa liatin saya.” Aku menusuk rudalku hingga mengeluarkan spermaku
“Ahh ahhh ahhhhh kamuu jahat ahh.” Dia terkapar lemas ketika aku melepaskan rudalku.
Bu Ika mencoba mengambil ponselnya namun aku tarik lalu ku masukkan lagi rudalku ke serambi lempitnya. Posisi sekarang doggy style namun berdiri.
“Spermaku udah di dalam rahim ibu, jadi ibu ga usa khawatir. menggenjot aja dengan saya ibu pasti bakal seneng.” Kataku
“Lepasinn saya ga mau hamil dari anak kamu. Kamu bakal dipenjara udah memperkosa saya.” kata Bu Ika yang berusaha mengambil ponsel.
Aku sengaja melepas tubuhnya dan dia mengambil ponselnya. Ku lihat dia ingib menelpon suaminya. Suaminya langsung menjawab namun tak sempat dia bicara.
“Beb kamu kenapa si ga mau?” Bu Ika terhipnotis kembali ketika aku memanggilnya beb
“Ada apa sayang kamu ngos ngos san?” tanya suaminya
“Engga sayang, aku tadi kepencet doang.” Bu ika menghampiriku dan memegang rudalku. Dia menyender ke tembok lalu memasukan rudalku ke serambi lempitnya
“Kamu serius gapapa?” tanya suami dengan khawatir
“Engga apa apa, itu tadi aku cari dokumen ga ketemu ketemu jadi agak panik dikit.” Ucap Bu Ika berbohong pada suaminya sambil menahan desahan ketika menikmati rudal muridnya.
“oke sayang aku lanjut kerja dulu ya.” dengan polos suami Bu Ika menutup telepon
Bu Ika langsung mengeluarkan desahannya dengan nikmat. Aku menarik badannya lalu mencium bibirnya dengan french kiss. Dia membalas.
Saat berciuman aku menjetikkan jari. Dia langsung sadar dan mendorongku.
“Kamuu kenapa cium saya?!!!” Marah Bu Ika
“Ibu nerima ciuman saya kenapa malah marah sekarang.” Heran aku berpura pura tidak tahu
“Kamu kurang ajar” Bu Ika melempar barang barang namun aku berhasil menangkap. Dia menangis dan tidak bisa mengatakan apapun. Ngocoks.com
Aku mendekatinya dan mengelusnya, namun dia mendorong lalu mencoba berlari ke pakaiannya. Dia mulai memakai BH dan celana dalamnya. Aku memegang rudalku yang masih tegang.
“Dasar cabul mesum, saya pastikan kamu keluar dari sekolah ini.” Dia memakai celananya lalu mengambil kemejanya. Kemeja itu dikancing sampai atas. Bu Ika membawa jilbab dari meja tamu laluu memakainya.
“Ibu mau keluarkan saya?” tanyaku tengil
“Pakai nanya bodoh, kamu mesum lecehkan saya, kamu akan saya masukkan penjara dan kamu akan menyesal.” Dia selesai memakai hijabnya hingga tidak ada tubuh yang terlihat kecuali wajah dan muka.
Bu Ika membuka kunci pintunya dengan cepat cepat.
“Beb kamu lupa siapa kamu ya.” Ucapku
Bu Ika langsung mengunci pintunya lagi lalu berjalan kepadaku. Dia menurunkan badannya dan mengemis kepadaku. Dia mencium kedua kakiku.
“Maaf Beb, aku lupa kalau aku harusnya yang nurut sama kamu.” Kata Bu Ika
“Sudahlah aku cape kalo kamu pura pura gini.” Kataku yang mendorong tubuhnya dengan kakiku
“Maafkan aku Beb aku ga mau gitu lagi, aku akan nurut sama kamu.” Jelasnya
“Tujuan kamu apa Ika?” tanyaku sambil mengangkat tubuhnya untuk berdiri
“Melayani kamu beb, perintah kamu kewajiban aku yang harus dillakuin, aku mau sama kamu terus daripada sama suamiku.” terang Bu Ika
“Bagus itulah dirimu sekarang, melayaniku dan mengabdi kepadaku. Kamu memang keplaa sekolah namun kamu harus mematuhi peraturan muridmu ini.” Kataku sambil mendekati dirinya. Mengelus dadanya yang sudah tertutup dan meremas dengan keras.
“Iya beb aku mematuhimu.” Dia tersenyum kepadaku.
Aku duduk di sofa, Bu Ika jongkok membuka celanaku dan mengulum rudalku kembali. Aku mengambil ponsel Bu Ika lalu memesan pakaian bercintai dan ketat di akun belanja online dirinya. Aku tidak peduli ketika dikeluarkan berapa semua yang ku ambil dari rekening. Lima ratu ribu lebih diambil olehku dengan membeli barang barang bercinta dan pakaian bercintai.
Bersambung… ( Bu Widi Guru Bahasa Indonesia )
“Weh lu ga takut itu Bu Widi lagi jelasin kalimat aktif dan kalimat pasif.” Kata Ahmad, dia menolehku karena aku bermain game di ponsel.
“Jadi kalian udah tau kan bedanya kalimat pasif apa kalimat aktif apa.” Bu Widi menghadap siswa dengan wajah yang ramah.
Namun keramahannya hanya beberapa detik saja sebelum dia melihatku.
“Yuda kamu dari tadi ibu liat maen hp terus.” Tegas Bu Widi
Aku kaget dan langsung mematikan ponselnya. Ahmad menggelengkan kepalanya. Aku tidak mampu melihat Bu Widi, dia adalah guru senior paling killer bahkan Pak Ardi kalah dengan dirinya. Ramah dan murah senyum hanyalah ilusi, dia kejam dan pelit nilai.
Aku beberapa kali dihukum untuk berjemur di lapangan, membersihkan toilet, dan berjalan jongkok di lapangan. Aku sangat kesal dengan dirinya yang membandingkan anaknya yang disiplin dengan murid muridnya. Dia pikir anaknya paling sempurna, jadi angkuh dan meremehkan orang lain.
“Maaf bu.” Hanya kata itu yang terucap dari mulutku.
“Kamu keluar sana!! Kalau ga niat belajar ga usah belajar aja di kelas. Kamu maen game sana aja ga usah sekolah, anak saya ga pernah kaya kamu dia selalu fokus belajar.” Lagi dan lagi seperti yang dibilang.
“Bu saya ga maen game lagi bu janji.” Rayuku
“Tidak, kamu keluar dan membersihkan toilet sana, kalau kamu bisa membersihkan toilet dengan bersih kamu boleh ikut kelas saya lagi.” Ucapnya dengan ketus. Teman sekelasku ada yang menertawakanku. Ada yang bisik bisik dan ada juga yang tidak peduli.
Aku keluar kelas namun sampai di depan papan tulis. Bu Widi merebut ponselku.
“Bu kenpa diambil?” Tanyaku
“Hp ini saya sita seminggu, kamu harus di didik dengan benar.” Ucap Bu Widi menaruh ponselku di mejanya.
Aku keluar dengan perasaan malu serta kesal dengan Bu Widi. Aku ke toilet pria dan aku mengambil pel serta ember. Ku Isi ember itu, air keran kamar mandi kecil banget jadi harus menunggu.
Sepertinya Buku ajaib itu akan ku targetkan ke Bu Widi.
( Bu Widi menghampiriku, dia meminta maaf marah dan membantuku untuk membersihkan toilet )
Bu Widi memiliki badan yang cukup tinggi dengan umur 35 dia mempunyai pantat yang lumayan dan tetek yang bulat meski tidak besar. Wajahnya sangat cantik dan menawan. Keturunan sunda dan dia memiliki alis yang tebal. Bibir pinknya membuat aku terkadang berfikir bagaimana aku dapat berhubungan intim dengannya.
Tak perlu menunggu waktu lama, Bu Widi datang kepadaku. Untung saja toilet pria sepi jadi tidak ada orang.
“Ibu kenapa kesini?” tanyaku
“Ibu mau ngomong sesuatu ke kamu.” jelasnya
“Bu biar ga dicurigai, masuk ke toilet aja deh.” Terangku
“Iya bener si Yud.” Dia mengangguk
Bu Widi dan aku masuk ke kamar mandi berdua seperti orang mesum. Entah kenapa air keran membantuku dengan ia cukup kencang alirannya. Di kamar mandi yang sempit berukuran 2×2 dengan tempat duduk jongkok dan ember yang berisi air, Aku dan Bu Widi berhadap hadapan.
“Ibu mau ngomong apa? oh ya ini kan baru masuk kelas mereka ga curiga ama ibu? jarang ibu pergi tiba tiba.” tanyaku dengan pura pura polos.
“Aku berbohong, ibu bilang pengen ke ruang guru ada yang pengen diomongin dengan kepala sekolah.” Jelasnya
“Bu Widi bohong ni.” Aku tertawa kecil mencairkan suasana
“Ibu mau minta maaf sama kamu, kamu dihukum kaya gini pasti cape dah mana ga sekali dua kali kamu kaya gini. Ibu merasa bersalah sama kamu Yud. Mau maafin ibu ga?” Ibu Widi memasang wajah memelas. Tak pernah sekalipun aku melihat Bu Widi seperti ini.
“Aku maafin ko bu.” Kataku
“Ibu bantuin bersihin ya.” Ucapnya, dia mengambil pel dan memasukan ke ember. Dia peras pelnya lalu mulai membersihkan.
( Bu Widi ketika aku memanggil Beb dia akan sepenuhnya menjadi budak diriku. Tak peduli seburuk apa diriku, aku adalah tuannya )
Aku menulis ketika aku melihat pantatnya hampir mengenai wajahku.
“Bu ini gapapa bu?” Tanyaku
“Gapapa Yuda, kamu liatin saya aja bersihin.” Jelas Bu Widi yang membersihkan dengan detail jadi lumayan lama pelnya.
“Beb kamu kalau cape bilang ya biar aku yang gantiin.” Ucapku dengan panggilan Beb
Dia berdiri dari posisi jongkok. Dan menghadapku dengan tatapan kosong. Bu Widi ku taklukan dengan cepat.
“Beb aku akan bersihin ini sendiri, kamu ga usah khawatir ya.” Dia tersenyum kepadaku
“Beb kayaknya kalau pake seragam guru gitu gerah deh, telanjang bulat aja.” Kataku dengan otak mesumku. Bu Widi segera membuka seragamanya. Pelnya ditaro di dinding. Bu Widi melepas hijabnya lalu taro di gantungan. kedua tangannya membuka kancing kemeja perlahan hingga BH hitam bunga terlihat. Dia melepas pakaiannya tanpa rasa malu. Aku meraba payudaranya namun dia tidak menolak.
“Tetekmu lumayan si untuk tinggi badan kamu.” Ucapku
“Makasih Beb.” Bu widi membuka celananya lalu menaro numpuk jilbab di gantungan.
“Beb nanti kamu sering olahraga yang bisa memperbesar tetek kamu ya, masa cuman bulat biasa aja.” Pintaku sambil meremasnya.
“Iya beb akan aku lakukan apapun untuk memperbesar tetek aku.” Kata Bu Widi
Bu Widi mencabut BHnya dan payudara bersih terpampang indah. Aku langsung menjilati meskipun dia susah payah membuka celana dalamnya. Kini ia telanjang Bulat. Bu Widi ngepel lagi namun kali ini aku meremas payudaranya dan menampar pantatnya yang mulus berkali kali. Dia tidak menolak atau mengeluh.
“Bu jangan marah marah lagi ya.” Kataku
“Iya beb aku ga mau marah marah lagi, kalau kamu berisik di kelas itu kesenanganmu dan akan ku hargai, aku akan ngajar tanpa harus peduli muridku nakal atau tidak.” Ucap Bu Widi yang akan membiarkan kenakalan di kelas terjadi.
Seingatku, Bu Widi mempunyai suami guru juga di sekolahku, namanya Pak Irman, dia guru PPKN. Dia pendiam dan bikin ngantuk.
“Bu telpon Pak Irman ya, ajak aku makan malam dong.” Pintaku
“Baik beb aku akan telpon dia sekarang.” Bu Widi mengambil ponsel di saku celananya dan menelpon Pak Irman. Pak Irman masih berdering. Sepertinya masih mengajar.
Aku membuka celanaku lalu mengelus rudalku di sela sela serambi lempit Bu Widi. Aku masukkan rudalku ke serambi lempitnya dan dia sedikit mendesah.
“Tahan Bu, nanti ketahuan yang laen.” Aku memegang pantatnya dan mendorong dengan keras. Aku tau Bu Widi menahan sakit namun dia seperti menikmatinya.
Telepon kelima baru dijawab oleh Pak Irman.
“Kenapa bu? tadi aku lagi ngajar keluar kelas ini karena ibu telpon.” Pak Irman menjawab dengan nada khawatir.
“Hmmm gapapa pak aku mau kasih tau aja kalo aku mau ajak salah satu muridku. Dia di kelas menguasai pelajaran jadi aku kaya apresiasi.” ucap Bu Widi padahal aku saja malas belajar
“Tumben tumbenan ajak makan malam murid, emang siapa muridnya?” tanya Pak Irman ragu.
“Yuda pak, dia bener bener berubah jadi mau belajar pak.” Bu Widi berbicara sambil menaruh tangannya ke diriku dan membuang pelnya
“Suara apa itu? Yuda? Murid pemals itu? Malas sekali aku liat muka dia.” Pak Irman Ketus menjawabnya
“Apaan si pak, Yuda ini mau jadi lebih baik. Kamu sebagai guru bukannya dukung malah marah marah.” Marah Bu Widi
Aku melepas rudalku dan memindahkanya ke pantat Bu Widi. Guru Bahasa Indonesia itu menutup mulutnya untuk menahan ras sakit tiba tiba ditusuk.
“Bu mana mungkin dia bisa tiba tiba pintar orang kemaren saja dia dipanggil kepala sekolah.” Ucap Pak Irman
“Dia improve pak!!! ibu cape sama bapak. pokoknya Yuda bakal datang nanti di restoran.” Bu Widi mematikan telepon
“Beb kamu berani banget sama suamimu.” Aku memindahkan posisi jadi berhadapan.
“Ahhhh hmmmm enakkkk… suami aku kalo ga suka langsung ga suka semuanya.” Ucap Bu Widi. Dia bisa melepas desahannya dengan nikmat. Di Pantat ternyata tidak buruk buruk amat.
“Oh gitu ya, malesin si punya suami kaya dia.” Ucap aku
“AHHHHH BENERRRRR BEBBBB AKU MALESS PUNYA SUAMI KAYA DIA. AHHHH ENAKKK HMMMM rudal KAMUUU ENAKKK rudalLL KAMU NAGIHHHHH TOLONGGGGGG TETEPPP TUSUK AKU AHHHH AHHHH ENAKKKKK.” Desah Bu Widi
15 menit yang lalu dia menyuruhku keluar kini ia takluk dengan rudalku dan menjadi binal.
“Suami kamu kalau tau kita ngewe gimana?” tanyaku sambil mencium payudaranya.
“BODOO AMAAAT AKUUUUU AHHHHHHH LAGIPULAAAA AKUUUU LEBIH PENTINGIN NGEWE SAMA KAMU DARIPADAAA SUAMI AKUU AHH HMMMM OHHHH UGHHHHHH.” Bu Widi matanya keatas saat aku mengeluarkan spermaku di pantatnya.
Aku mengambil buku ajaib itu.
(Setiap aku menjetikkan jari dia akan sadar dan saat aku memanggil beb dia akan kembali terhipnotis ).
Aku akan malas sebenernya menulis ke target target berikutnya namun ya akan aku jalani untuk menaklukan sekolah ini.
Ada beberapa siswa datang dan sedang membicarakan tubuh Bu Ika yang bercintai kata meraka. Mereka ingin merasakan bagaimana ngewe dengan Bu ika. Aku tertawa di dalam. Aku telah menaklukan dua wanita di sekolah.
Aku menjetikkan jari saat suara siswa yang sepertinya bolos kelas itu membuka pintu di sebelahku.
Bu Widi kaget, aku memasukkan rudalku di serambi lempitnya dan menutupi mulutnya.
“Kalau ibu berisik bisa ketahuan kita.” Ucapku
“HMMMMMMMMMM” dia menahan suaranya
“Bayangin lo entot Bu Ika pas lagi pidato upacara behhh kek di film film bokep jepang”
“Wah gua si maunya entot dia sambil jalan keliling sekolah. Teteknya gondal gandil gua remes si, anjing lah dia montok bener.”
Mereka omongib mesum saat sebelahnya sedang ada yang ngewe.
“Tolooong udaah, aku ahh hmm ga kuat. ibu bakal jaga ahhh rahasia ini ahhh.” Mohon Bu Widi sambil menangis dan mendesah bersamaan.
“Ibu ini enak kan?” Aku menusuk nusuk sampai ku targetkan rahim.
“Enggaa ahhhhhhhhh hmmmmmmmmm tolong ampunnn Yud ampunnnn.” Bu Widi mohon sekali lagi
Suara anak anak itu mulai menghilang
“Beb kamu harus suka.” Kataku. Dia kembali ditaklukan
“AHHHH IYAAA BEBBB AKUUUU SUKAAA INI ENAKKKKK DARIPADAA PUNYA KONTOK SUAMI AKU, AKUUUUU SUKAAA bercinta SAMA KAMUU AHH HMMM ENAKK OUGHHHHHHHHH.” Bu Widi melepas desahannya.
Aku menjilati lehernya yang berkeringat banyak. Selain ngewe karena ruangannya sempit.
“Kamu nanti tolong reservasi di restoran pagi sore itu yang mewah itu. Dan jangan lupa privat.” Pintaku.
“BAIKKK BEBBB AHHHHHH.” Kata Bu Widi yang liar
Spermaku muncrat di serambi lempitnya. Dia tersenyum kepadaku dan menciumku. Aku menampar pahanya dengan rudalku. Kita french kiss dengan nikmat.
“Beb jongkok di Wc jongkok lalu pose mesum.” Aku mengambil ponselku lalu ku foto dia dengan kedua tangan dibelakang kepala. Tetek dan serambi lempitnya terpampang dengan jelas. Bu Widi menjadi model mesum diriku.
Aku berdiri di depannya dan memasukkan rudalku yang masih tegang ke mulutnya. Ku paksa hingga terdengar tenggorokan. Disisi lain ku siram tubuhnya dengan air dari keran. Dia lengket dan bau sperma.
“Slurpppp.” Bu Widi menikmati
Kali ini aku tidak mengeluarkan sperma melainkan air kencing yang cukup banyak. Bu widi menelan dan merasakan kebanggaan minum air kencing muridnya.
“Beb kamu berak ya, aku videoin.” Ucapku
“Iya Beb.” Dia pelan pelan mencoba mengeluarkan tainya. Aku memvideokan dengan ketawa jahat.
Tainya keluar dari anus. Sangat menjijikan tapi aku menyukainya. Bu widi kegirangan ketika kotorannya keluar. Sungguh menyenangkan melakukan hal ini. Setelah itu ku suruh dia membersihkan sisa kotoran di pantatnya.
Bu Widi memakai sergamanya kembali dan aku juga merapikan seragamku.
“Bu ini kenapa diruangan privat gini deh.” Ucap Pak Irman.
Aku, Bu Widi, dan Pak Irman bertiga duduk di ruangan VIP Restoran Padang Pagi Sore, kita disajikan banyak masakan padang.
“Ini biar kita terkesan dekat aja pak.” Jawab Bu Widi.
Aku memakai kemeja biru dengan celana putih. Pak Irman dengan kaos kerah hitam dimasukkin dan jeans yang ikat pinggangnya terlihat kuno. Bu Widi memakai kemeja putih dengan terlihat BH hitamnya, tidak lupa celana ketat yang dia dulu pakai pas masih kurus. Pak irman awalnya menolak namun ia tidak bisa melawan kemauan istrinya.
“Kamu yang rekomendasikan ini? Pagi Sore mahal jangan kuras harta istri saya.” Ketus Pak Irman
“Engga Pak, ibu yang mau. Yuda hanya ikut saja.” Bohong Bu Widi.
“Yasudah mari kita makan.” Pak Irman mengambil rendang dan sayur nangka.
Bu Widi mengambil ayam pop tiga, dendeng sapi, dan telor barendo. Aku mengambil ayam pop saja.
“Hmm enakk.” ucap Bu Widi
“Ibu banyak amat porsi makannya.” Pak Irman heran dengan istrinya yang biasanya ga suka makan sekarang justru makan banyak.
“Bapak tu ngeluh terus ya!! cape aku dengernya. Aku mau berisi badannya pak biar ga kurus kurus amat.” Tegas Bu Widi
“Iya maaf bu.” Pak Irman tak bisa melawan
Aku dalam hati tertawa melihat suami istri ribut karena pengaruh buku ajaibku.
Kakiku di paha Bu Widi lalu aku mendorong jemariku ke serambi lempitnya yang tertutup celana dalam. Bu Widi kaget namun dia mencob tidak terjadi apa apa. Dia ingin rasanya mendesah.
“Pak gimana enak?” Tanyaku
“Ga usah sok basa basi, saya malas ketemu kamu sebenernya.” Ucap Pak Irman sambil makan rendangnya.
“Apaan si pak? kamu kalo aku undang orang hargain dong jangan gini, aku ga suka bapak sikap kaya gini.” Ketus Bu Widi menatap tajam suaminya
“Tapi bu, dia tu pemalas. Kamu sendiri sering cerita kalau benci ketemu dia.” Kata suami Bu widi yang mengambil gelasnya untuk minum
“Yuda sudah berubah, kamu ga percayaan ya.” Malas Bu Widi menanggapi suaminya.
“Ya udah pak aku minta maaf banget, aku keluar deh dari sini. Aku bisa makan diluar.” Aku keluar dari bangkuku lalu mencuci tanganku di wastafel privat.
“Kan pak, aku jadi ga enak sama Yuda. Yuda tu mau belajar pak, kenapa bapak selalu benci gitu si. Ibu benci sama bapak. Ga usah mesra mesraan lagi, aku mau kita juga pisah ranjang.” Kata Bu Widi
Wow ternyata Bu Widi seberani itu ya.
“Ibu ko jadi ngomong gini.” Heran Pak Irman
“Maaf ya pak bu saya pergi.” Aku mendekati pintu lalu Bu Widi menarik tanganku
“Ibu mohon lanjutkan makannya, ibu minta maaf banget buat gaduh.” Ngemis Bu Widi depan suaminya
“Bu, Apa yang buat ibu berubah ke Yuda? ibu mohon mohon ke dia.” Tanya Pak Irman
“Apaan si pak, dia tamu anjing, dia tamu aku tolol, aku ajak dia biar kita makan bareng.” Ucap Bu widi
“Bu jangan ngomong kasar ga enak dengernya.” Aku mencoba menenangkan Bu Widi
“Ini pertama kali ibu ngomong ke bapak gini.” Kaget Pak Irman.
( Pak Irman tidak bisa bergerak ketika aku melecehkan istrinya )
“Beb kamu jangan marah marah lagi ya.” Kataku sambil mencium bibirnya.
Bu Widi membalas dengan french kiss.
“KALIAN BERDUA NGAPAIN, BU BERHENTI.” Marah Pak Irman
“Beb suami aku berisik bacot bener.” Kata Bu Widi
“Iya beb.” Aku cium lagi sambil meremas pantatnya.
“Kenapa aku ga bisa gerak, Bu hentikan tolong.” Kata Pak Irman
“Beb telanjang dong, aku mau nyoba kamu.” Kataku sambil meraba payudaranya
“Ehh kamu Yuda, saya telpon polisi biar dipenjarakan.” Ancam Pak Irman yang percuma saja karena tidak bisa keluar dari bangkunya dan tak bisa bergerak.
Bu widi membuka kancingnya, Pak Irman teriak meminta udahan. Bu Widi menghiraukan dan menunjukkan BH serta celana dalamnya. Bu Widi menari di depanku.
“Bu kenapa tegaa buuu.” Tangis Pak Irman melihat istrinya berselingkuh dengan muridnya sendiri.
( Pak Irman membuka celananya ketika Bu widi telanjang bulat dan mulai mengocok rudalnnya ketika istrinya ngewe dengan Yuda)
“Beb kamu bercintai banget tapi harus digedein lagi ya.” Aku meraba perutnya
“Baik beb, makanya aku sekarang makan banyak dan mau member gym.” Ucap Bu widi
“Eh kamu ngapain suruh suruh istri saya.” Marah Pak Irman
“Apa yang dipinta Yuda itu tanggung jawab aku, kamu ga usah ikut campur.” Tegas Bu Widi.
“Pak Irman liat istrii bapak layani saya ya.” kataku sambil membukakan BH dan Celana Dalamnya.
Pak Irman secara ga sadar membukakan celannya, Pak Irman menunjukkan rudalnya yang kecil. Aku tertawa melihatnya
“Liat beb kecil tu.” Ejek aku
“Hahaha benar beb, makanya aku udah ga mau sama dia.” Kata Bu Widi
Pak Irman menggelengkan kepala, bingung kenapa ia buka celana. rudalnya yang ngaceng tetap terlihat kecil bagi Bu Widi.
Tanganku masuk menusuk serambi lempitnya Bu Widi. Aku colmek Bu Widi di depan suaminya. Disisi lain aku menjilati payudaranya dengan nikmat.
“AHHHH BEBBBBBBB ENAKK OUGHHH.” Bu Widi mendesah.
“Buuu hentikannn jangannnn.” Tangis Pak Irman semakin keras.
Ruangan ini kedap suara jadi desahan Bu Widi tidak akan terdengar. Bu Widi memegang meja untuk menahan tubuhnya.
“Kocok aja pak rudalnya hahaha.” Suruhku
“Kamu jahat Yuda, kamu lecehin istri saya.” Kata Pak Irman sambil menangis
“Kamu lebih pilih aku atau suami kamu Beb?” Tanyaku yang semakin keras menggesek serambi lempitnya.
“Ahhhhh kamuuuu kamuuuuu Yudaaaa. Kamu lebih aku sayang dariapda suami aku. Yudaaaa Bebbbb Oughhhh tolongg bantu akuuu biar makin sayang ahhhhh hmmmm samaa kamu.” Kata Bu Widi
“Ibu ko bisa ngomong gitu.” Kata Pak Irman mengerutkan dahinya
“Kamu tu rudalnya kecil, kamu sibuk, kamu overth, kamu srlalu negatif ke orang yang kamu benci. Aku udah ga sayang lagi sama kamu. Aku sayangnya Yuda.” Bu Widi melihat Suaminya dengan tatapan sinis
serambi lempit Bu Widi ingin memuncratkan cairan. Ku bawa tubuh Bu Widi di depan tubuh suaminya. Ku gendong Bu Widi dengan posisi kepala di wajahku dan serambi lempitnya di depan suaminya. Ku gesek lagi hingga cairan keluar ke muka Pak Irman.
“Enak sayang beb.” kata Bu Widi
Tak hanya cairan biasa, Bu Widi juga kencing di depan muka Pak Irman. Bau pesing istrinya jadi saksi kalau Bu Widi sudah tak tahu malu lagi. Ngocoks.com
Ku turunkan Bu Widi lalu Ku masukkan rudalku ke serambi lempit Bu Widi. Dia semangat sekali menerimanya. Kedua tangan Bu Widi berpangku ke suaminya. Kita melakukan bercinta dengan gaya doggy style.
“Hmm tusukan rudal kamu enak banget Beb.” Ucap Bu Widi
“Kamu rebut istri saya.” Kata Pak Irman
“Aku yang mau pak, aku yang bersedia melayani Yuda bukan kemauan Yuda.” Jelas Bu Widi yang teteknya gondal gandil untung saja aku remas keras teteknya.
rudal Pak Irman mulai dikocok oleh tangannya sendiri. Bu Widi ketawa.
“Tolol tua bangka, tau gitu ga usah aku nikah ama kamu. Ngocokin istrinya yang selingkuh. rudal kamu tu kecil goblok.” Ejek Bu Widi
“Bu Widi siap ga kalau hidup sama aku?” Tanyaku sambil mencubit pentilnya
“AHHHHHHH AKUUU SIAAAAP BEB, AKU BAKAL CERAI DENGAN SUAMI AKU, AKU MAU TINGGAL SAMA KAMU BEB. HMMMM OUGHHHHHH.” Kata Bu Widi
“Gamauuu bu.” Kata Pak Irman terbata bata
“Ah elah aku tu udah ga ada kepikiran kamu lagi di hidupku. Lupakan aku Pak.” Jelas Bu widi
Aku menjetikkan jari, Bu Widi langsung sadar dan kaget melihat suaminya mengocok dirinya.
“PAKK TOLONGGGGG PAKKKKK TOLONGGG AHHHHH.” Bu Widi memegang tangan Pak Irman
“Rasakan ini Bu.” Aku menusuk rudal ke serambi lempit Bu Widi lebih dalam.
“AHHHHH HMMMM TOLONGG PAKKKK SAKITTTTTTT PAKKK.” Teriak Bu Widi
“Bapak ga bisa bergerak.” Ucap Pak Irman
“Pak kok ngocokin istri sendiri si, dah mana kaya enak banget.” kataku yang mulai menampar pantat Bu Widi
“Pakkkk, BAPAKKKK JAHATTTT GAAAAA BANTUUUUU IBUU AHHHHHH AHHHHHH.” Sperma keluar di serambi lempitnya Bu Widi.
“Beb kamu puas ya?” Tanyaku yang melihat Bu Widi terkujur memeluk Pak Irman.
rudalku dilepas namun dia melepas pelukan Pak Irman. Bu Widi datang kepadaku dan menciumku.
“Najis aku meluk dia, udah ga aku anggap suami lagi dia, aku mau pisah sama dia beb.” Dia memegang kepalaku lalu menjilati leherku.
“Ibu kenapa tiba tiba berubah gini lagi?” Heran Pak Irman
“Bapak denger sendiri kan, sekarang Bu Widi milik saya. Jangan ganggu lagi.” Kataku
Aku duduk di kursi memangku Bu Widi yang mencium tubuhku. Pak Irman tidak bisa berbuat apa – apa. Aku mengambil kerupuk kulit dan ku bagikan ke Bu Widi.
“Bu balik yu bu.” Ucap Pak Irman
“Sana balik sendiri, aku mau mesra sama Yuda dulu. Kamu tadi ga bantuin aku kan malah ngocokin tolol. Kamu biarin istrinya ngewe sama orang lain yauda berarti kita udah selesai, minggu depan akan aku urusi surat cerainya. Kamu tinggalkan aku.” Jelas Bu Widi yang membuang muka dari Pak Irman.
rudal yang masih tegang ini ku masukan ke serambi lempitnya. Dengan santainya aku ngewr lagi meskipun Pak Irman sudah tak berdaya melihat isrtinya direbut murid yang paling dua benci.
Bersambung… Dua hari setelah aku merebut Bu widi dari suaminya. Pelajarna bahasa Indonesia jadi lebih cepat sebelumnya. Bu Widi beralasan kalau dia ingin istirahat padahal mengulum rudal dan menggesek serambi lempitnya hingga muncrat di toilet pria. Tentu saja rudalku.
Dia dan Pak Irman masih serumah namun besok dia akan melakukan perceraian. Pak Irman hanya menuruti kemauan istrinya.
Disisi lain, aku mendapat duit seratus ribu per hari dari Bu Ika. Dia juga beberapa kali membelikanku makanan dari restoran yang cukup mahal ketika aku dirumah. Bu Ika juga memberikan pap tetek atau pap dirinya dengan wajah yang mesum. Kita sering chattan, apalagi saat istirahat, dia seringkali memanggilku ke kepala sekolah. Untung saja tidak ada yang menyadarinya. Bu Ika selalu mencium rudalku dan meminta sperma untuk ditelan. Sampai sekarang suaminya tidak tahu kalau dirinya berselingkuh.
Aku selesai istirahat langsung ke kelas membawa minuman. Bu Ika mengirimku pap payudaranya sambil menulis dokumen. Aku mengelikenya.
Yuda : Beb tetekmu gedein kek biar aku bisa remes lebih nikmat
Bu Ika : iya beb, aku udah daftar member gym ko buat gedein tetek aku. Aku tu kalau dirumah selalu kangen remesan tetek kamu tau.7164Please respect copyright.PENANAEH1KmSHPgh
Yuda ; heheh nikmatlah aku remesnya
Bu Ika : iyaaa beb muaaach
Aku langsung duduk di kelas. Ketua kelas mengabarkan kalau jam sekarang jam kos. Aku langsung bermain game di hpku.
Sedang asik asiknya, aku dihampiri oleh temen perempuanku. Dia adalah Rani, bendahara galak dan selalu ketus omongannya. Dia juga rajin karena selalu rangking satu di kelas.
“Bayar cepet, lu udah nunggak satu bulan.” Kata Rani dengan ketus
“Sabar si gua lagi maen game.” Kataku
“Alasan doang ni miskin, bilang aja ga mampu bayar.” Ucapnya menatapku dengan tajam
“Gua nanti bayar abis game ni.” Ucapku yang sedang serius bermain game.
“EH TOLOL BAYAR YA. LU TU MISKIN JANGAN BANYAK GAYA. LU ITU BISA GUA BELI MURAH DONGO.” Rani gebrak meja yang membuat seisi kelas diam.
“Apaan si gua bilang bakal bayar, kenapa ke miskin miskin.” Kataku
“Ya emang lu miskin, bokap lu ga kerja kan terus ibu lu cuman pedagang gorengan.” Rani tertawa dan semua ikut tertawa.
Aku benar benar kesal, aku tidak mengeluarkan kata kata lagi. Rani memasang wajah tengil dengan laga angkuh.
Ketua kelas tidak membantu justru dia tidur di belakang. Memang sekelas tidak menyukaiku karena aku mungkin paling miskin tapi mereka tidak tahu aku punya suatu ancaman buat mereka.
“Eh tolol kalo lu ga mau bayar, ga usa sekolah.” Ucap Rani dengan mendorong tubuhku.
Aku mematikan gameku dan mengambil dompetku. Aku berdiri menghadap dia dan aku memberikan dua ratus ribu untuk uang kas tiga bulan ke depann.
“Wih banyak duit juga lu. Ngepet ya lu jadi babi” Hina Rani
“Dah kan bayar?” ucapku
“Eh songong banget lu, lu tu dah nunggak berapa minggu ya. Miskin tolol ortu lu juga tolol.” Ejeknya
“Kalau lu mau ejek gua ejek gua aja ga usa bawa bawa keluarga gua.” Kataku
“Eh bego lu tu emang miskin anjing hahaha.” Ucap Rani dengan bangganya
Aku terdiam tidak membalas. Rani kembali ke bangkunya setelah sambil mendorong kepalaku. Dia kembali langsung bucin dengan pacaranya yaitu Tio. Anak basket namun tengil gayanya. Dia lebih pemalas dariku, aku sebenernya tidak peduli dengan itu namun ketika ada tugas kelompok dia tidak pernah hadir dan selalu memaksa kalau dia punya peran penting di dalamnya.
( serambi lempit Rani gatal, sampai dia harus ke toilet. Rani ke toilet pria, satu satunya cara agar tidak gatal serambi lempitnya adalah digarukin oleh orang lain )
“Sayang nanti pulang mau makan di tempat yang aku kenalin kemaren ga?” tanya Tio ke Rani
“Boleh sayang.” Rani dan Tio begitu mesra.
Hingga Rani sedikit menjauh dari Tio. Pahanya dihempitkan lalu digesek gesek dengan pelan. Aku pura pura bermain game padahal aku lihat sepenuhnya.
“Kamu kenapa sayang?” Khawatir Tio.
“Gatel banget tauuu punyaku.” Ucap Rani dengan bisik.
(Ketika aku datang mendekatinya, rasa gatal itu meningkat drastis)
Tio berusaha menutupi pacarnya itu dengan badannya. Namun tetap saja terlihat oleh pandanganku. Rani mulai menggesek serambi lempitnya pelan pelan. Rasa gatal itu tidak berhenti.
Jemarinya mulai masuk di dalam celana sambil dia melihat kanan dan kiri. Dia coba menggesek serambi lempitnya. Raut wajahnya tidak bisa tertahankan. Tio khawatir melihatnya. Aku tidak tahu kenapa teman teman di kelas tidak menyadari itu.
“Aku ga tahan Tio.” Keluh Rani yang mau menangis.
Aku mendekati Tio dan memberikan uang sebesar dua puluh ribu.
“Ngapain lu kesini tolol?” tanya Tio dengan sinis. Rani terlihat jelas sedang menggesek serambi lempitnya.
“Gua kayaknya punya utang sama lu deh.” Ucapku
“Utang apaan?” Tio sembari melihat pacarnya.
“Pas itu kan lu pernah taruhan kalo gua berhasil masukin bola basket gua boleh pergi tapi kalo ga masuk gua kasih lu uang.” jelasku
“Oh, tumben lu inget. gara gara cewe gua ingetin ya hahahaha tolol.” tawa Tio
Tiba tiba Rani berdiri sambil menggesek serambi lempitnya. Aku pura pura polos. Teman teman langsung melihat ke arah dirinya.
“Eh Rani ko kamu berdiri begitu sambil megang punyamu.” salah satu teman cewenya.
“GA TAHANNN HMMMMMM GATELK BANGETTT.” Ucap Rani
“Ran kendaliin tangan lu.” “Rani berhenti” “Lu udah gede masa ga bisa tahan si.” “Ran tahan si” “Rani lepasin tangan lu” Kata kata itu bersiuran sepanjang kelas.
“BACOT KALIAN, GUA GATEL BANGETTT.” Rani pergi ke luar kelas sambil menggesek serambi lempitnya. Rani menangis sambil menundukkan kepalanya. Tio mengejarnya namun langsung di dorong.
“Aku beliin obat ya.” Ucap Tio
“Ga usah aku mau ke toilet.” Rani sambil menangis terbata bata.
Rencanaku berhasil
Tak lama dari situ aku keluar kelas izin ke ketua kelas kalo aku dipanggil oleh kepala sekolah.
“Lu diajak bimbingan terus ya? semoga lu bener dah Yud.” Kata ketua kelas sambil melihat ponselku. Aku suruh Bu Ika untuk berpura pura menyuruhku bimbingan.
Aku langsung pergi dan memutar lewat kepala sekolah untuk sampai toilet pria. Aku sedikit mendengar suara cewe yang menahan gatal. Sudah ku pastikan itu Rani.
Di toilet itu tidak ada orang selain aku. Aku sengaja mengetuk pintu yang dimana Rani berada. Dia sedikit kaget dan ketakutan.
“Siapaaa? shssss gatel bangettt sii.” Benar Rani di dalam.
“Ran gua Yuda, lu ngapain ke toilet pria?” tanyaku
“Ha??? ini toilet Pria sumpah?” Kaget Rani
Pintu langsung terbuka, Rani memakai rok celana yang sudah basah karena mungkin tak sanggup menahan gatal.
“Apaan lu liat liat rok gua? mesum.” Kata Rani dengan sinis
“rok lu basah banget itu.” ucapku
“Urusan gua lu anjing mesum tolol.” Ejek Rani dengan kasar.
Aku menarik tangannya dan langsung memasuki ke kamar mandi lagi. Mulut Rani aku tutup dengan tanganku. Dia mencoba untuk teriak tapi meredam.
“Gua pengen tau caranya tapi pasti lu kaga mau.” Ucapku
tanganku lepas.
“Kalau lu teriak gua kasih tau lu garuk serambi lempit di toilet pria ya.” kataku
“oke gua percaya.” kata dia
“ini dari pengalaman nenek gua, percaya aja plis jangan mikir aneh aneh. Lu harus digarukin sama tangan orang lain.” Kataku
“Mau mesum ya lu anjing.” Bisik Rani
Aku mendengar ada yang masuk di kamar mandi.
“Lu kalo teriak justru dicurigain karena lu ga teriak dari awal.” Ucapku
“wah anjing mau permainin gua.” Kata Rani dengan tegas
“Engga ini lu tu pasti langsung ilang.” Ucapku
“Kalo ga ilang gua bakal teriak, bodoamat lu dikeluarin atau digebukin.” ketus Rani
“gua merem deh gimana biar ga liat.” Ucapku
“Boleh.” Rani membuka roknya pelan pelan dan taroh di gantungan. Aku menutup mata jadi tidak bisa melihat apa. Tanganku dipegang lalu diarahkan ke serambi lempitnya. Aku merasa serambi lempitnya masih segar dan tidak pernah dicoba. serambi lempitnya tidak berbulu sama sekali sepertinya dia rajin membersihkan.
“Gua coba ya.” Tanganku mulai menggesek serambi lempitnya pelan pelan lalu masuk ke dalam.
“Eh gatelnya mulai pelan pelan ilang.” Kaget Rani
“Gimana percaya kan?” aku mulai menggesek serambi lempitnya dengan gesekan yang ku naikan kecepatannya.
“Hmmmmmm iya gua percaya.” Rani seperti menahan desahnya.
Ku gesek lebih cepat sampai dia tidak bersuara sama sekali. Aku masih menutup mata jadi tidak tahu ekspresinya bagaimana.
“Hmmm enakk ohhhh ahhhhh.” Rani mencoba mengurangi desahannya.
Gesekan semakin terasa, telunjuk memainkan serambi lempitnya dengan ahli. Rani memegang badanku, dia mendekatkanku ke lehernya.
“Mau udahan ga Ran?” tanyaku
“OHHHHH HMMMMMMM JANGANNN DULUU TOLONGGG YUDDDDD ENAKKKKKK AHHHH.” Rani ketagihan.
“Ini kayaknya udah ga gatel kan.” ucapku
“IYAAHHHH TAPIIII LUUUU BUAT GUAAAA NAIKKKKKK YUDDD. YUDDDDDD JANGANN DULU BERHENTII AHHHH AHHHHHH HMMMMM.” Desah Rani
“Gua boleh buka mata gua ga?” gesekan semakin ku tekan.
“BOLEHHH YUDDD GAPAPAA AHH AHHH AHHHH.” ucap Rani
ku buka mataku, ku melihat ekspresi wajah Rani yang keenakan. Matanya keatas dengan mulut yang kebuka mengeluarkan desahan. Dia berkeringat. Baju seragamnya basah menampilkan sedikit warna BHnya. Bh Biru yang cantik untuk dilepaskan.
“Eh lu ga mau berhenti dulu?” tanyaku
“GA USAHHHHH INIII BIARR AHHHHHH HMMM GATELNYAAA ILANGGGG.” Rani memejamkan matanya.
Tak lama berselang, serambi lempit Rani memuncratkan cairan ke arah wc jongkok.
“masi gatel?” tanyaku
“Engga Yud, makasi ya. Tolong jangan kasih tau siapa siapa ya.” Ucap Rani memelas
“Iya aman itu.” Ucapku
Dia memakai rok kembali dan aku mencuci tanganku lalu aku mengeringkan di seragam celanaku. Aku menulis kembali saat dia sedang merapikan roknya.
( Seperti biasa, Beb adalah perubahan untuk siapapun jadi mulai sekarang siapapun dipanggil beb olehku akan mutlak mengikuti diriku )
“Dah gua mau ke kelas lagi.” Ucap Rani
“Kamu ga mau coba sama aku beb?” Ucapku sambil tersenyum.
Dia langsung berbalik badan dan mendekati tubuhku.
“Maaf beb aku lupa untuk ikutin mau kamu.” Dia memegang pundakku
“Kamu kulum rudal aku” Ucapku sambil mencium dia. Dia tidak menerima dengan french kiss. Sepertinya dia tidak mengerti hal bercintaual.
Rani tu badannya montok dengan mulit putih, tapi aku merasa dia benar benar fokus dengan eskul paskibranya jadi dia tidak melihat badannya yang bercintai.
Rani turun dan membuka celanaku. rudalku terpampang jelas di wajahnya. Lalu ku tampar pipinya dengan rudalku dan langsung ku masukkan ke dalam mulutnya. Ku dorong, dia memegang rudalku malu malu dan kaku dalam merabanya.
“kamu baru pertama kali ya Ran?” tanyaku sambil mengelus jilbabnya.
“Slurppp iya beb, kurang enak ya? maaf banget serius.” Tadi dia mengejekku dan mempermalukanku di kelas kini aku merendahkan dia dengan menjadikannya pelacur. Ngocoks.com
Aku tidak mengeluarkan spermanya melainkan air kencing. Jilbabnya basah dan bau pesing. Rani tersenyum setelah menelan air kencingku.
“Makasi ya beb enak.” Kata Rani.
Aku menyuruhnya untuk mencuci muka, Rani langsung mengambil air lalu membersihkan wajahnya. Dia tidak malu jilbabnya basah.
“Saat di dalam kelas nanti kamu membuka celanamu dan pose mesum di depan mereka. Kamu senang sekali untuk telanjang daripada menutupi badanmu.” ucapku sambil meremas payudaranya.
“Iya beb telanjang lebih enak daripada pake seragam.” ucap Rani.
Aku dan Rani membuka pintu kamar mandi dan berjalan.
“Aku ke kantin dulu ya.” aku mencium dirinya. Bibirnya masih bau pesing tapi jujur bentuk bibirnya sangat bercintai.
“Iya beb.” kata Rani sambil pergi.
Aku ke kantin membeli dada ayam goreng dua. Kemudian aku membayar dan aku pergi ke kelas.
Pintu ditutup dan jendela ditutup. Tak biasanya aku melihat kelas seperti ini. Saat aku mendekati kelas. Suara ketakutan dari cewe dan cowo.
“RAN KENAPA KAMU.” Kata Tio dengan nada panik
“Ran lu lagi stress ya begini.” aku ga tau pasti “begini” itu apa tapi ketika aku membuka pintu.
Ku melihat hal yang benar benar menyenangkan. Rani hanya memakai hijab. Dia telanjang bulat di depan kelas. Kedua tangannya dibelakang kepala dan pahanya dilonggarkan.
“Tutup cepet tolol.” kata Tio.
Aku menutupi pintu kemudian aku mencoba tidak tahu apa – apa.
“TELANJANG ENAK BANGET TAU, KALIAN HARUS COBAIN WLWEEEEE.” Kata Rani sambil menjulurkan lidahnya. Dia seperti pelacur mesum yang tidak bermoral.
“bercintai bener co Rani anjir pengen gua entot ni.” temenku ada yang berbisik. Untung aja tidak terdengar Tio. Tapi sebenernya tidak perlu munafik. Tubuh Rani memang montok dan bagus.
( Ketika aku memasukan rudalku ke serambi lempit Rani. Sekelas pada panas dan mencova membuka bajunya. Ketika melihat temannya telanjang bulat, rasa pengen ngewe kuat dan rela kehilangan keperjakaan maupun keperawanan. Namun Tio tidak bisa, dia justru mengocok rudalnya melihat Rani ngewe denganku.)
“Ran udah ya pake seragam lagi.” kata Tio dengan lembut.
“Lu ga perlu nyuruh nyuruh gua lagi Tio. Maaf ya gua udah muak sama lu. Kita putus.” kata Rani dengan ketus
Semua kelas kaget dan terpusat pada Tio. Tio menggelengkan kepala dan dia seperti mau menangis. Aku mendekati Rani dan aku melempar dada ayam yang ku beli.
“Makan Ran, makan seperti anjing.” Rani tersenyum lalu merangkak memakan ayamnya.
“Eh ko lu nurut ama Si tolol.” kata salah satu teman cewenya.
Aku membuka rudalku lalu aku menaruh langsung ke serambi lempit Rani. Tio langsung ingin menghampiri aku dengan perasaan marah. Teman sekelas pada menutup mata kecuali para cowo.
“WAH ANJING LU NGAPAIN.” Tio mau memukul diriku. Namun dia berhenti dan membuka celananya. Dia langsung mengocoj rudalnya.
“ANJINGGG APAAAN NI KENAPAAA TANGAN GUAAAAAAAAA.” Panik Tio
“Ih ngocokin pacarnya tolol.” ejek aku
Aku meremas tetek Rani dan mencubit pentilnya.
“GUKJJ GUKKKK.” Rani terlihat kesenangan.
“WEHH GERAH BANGET CO PANASS.” salah satu teman ceweku perlahan melepas hijabnya. Dia tak segan membuka kancing seragamnya. Ketua kelas menyerbu dan menjilati payudaranya.
Cerita bercinta Dampak Perceraian
“Weh lu mesum ngapain.” Kata temen temen cewe yang lain menahan ketua kelas.
“Ga usah munafik, cowo cowo juga ga usa liatin doang kan lu juga seneng kan tadi pas Rani buka baju.” Jelas ketua kelas
“Ah pak ketu pake aku.” cewe tersebut justru menerima.
Lama kelamaan cewe cewe kelas membuka hijabnya dan membuja seragamnya. Teman temanku mulai menampakan rudal dan serambi lempit. Rasa sange luar biasa muncul. Mulai memasukkan rudal ke serambi lempit masing masing. Rani masih berantakan makan ayam lalu ku bawa ke depan wajah Tio. Tio hanya menangis.