Hari itu adalah hari yang cerah, matahari bersinar terang di langit biru. Aku sedang dalam perjalanan pulang ke rumah setelah menyelesaikan pekerjaan kantor. Namun, tiba-tiba ponselku berdering. Aku melihat nama yang muncul di layar ponsel, itu adalah Tante Rita, sepupu ibuku yang dulu sering mengajakku bermain saat masih kecil. Tanpa pikir panjang, aku langsung menjawab teleponnya.
"Permisi, Tante. Ada apa?" tanyaku dengan senyum di wajahku.
"Aku sedang di kota kamu, sayang. Maukah kamu menjemputku di tempat parkir dekat stasiun kereta?" jawab Tante Rita dengan suara lembut.
Tak ingin mengecewakan Tante Rita, aku menyetujui permintaannya. Tanpa berfikir panjang, aku segera menuju tempat parkir yang dimaksudnya. Saat sampai di tempat tersebut, aku melihat Tante Rita sudah menunggu di depan mobilnya. Dia masih terlihat cantik seperti dulu, dengan rambut pirang yang tergerai indah dan senyuman manis di bibirnya.
"Aku senang kamu mau menjemputku, Sayang," kata Tante Rita sambil memberikan pelukan hangat kepadaku.
"Apa kabar, Tante? Sudah lama tidak bertemu," kataku sambil membuka pintu mobil untuk Tante Rita.
Kami kemudian melanjutkan perjalanan menuju rumah Tante Rita. Namun, sepanjang perjalanan, ada suasana yang terasa berbeda di dalam mobil. Aku merasa ada rasa gugup dan gairah yang tidak biasa, terutama saat Tante Rita sesekali membalas tatapanku dengan senyuman nakal.
Setelah beberapa saat, Tante Rita tiba-tiba memintaku untuk berhenti sebentar di pinggir jalan yang sepi. Dia kemudian menoleh padaku dengan penuh nafsu di matanya. Tanpa berkata apapun, tiba-tiba Tante Rita mendekatkan bibirnya ke bibirku dan menciumku dengan penuh hasrat. Aku terkejut namun tak bisa menolak pesona Tante Rita yang begitu memikat.
Tak butuh waktu lama sebelum kami berdua saling meraba dan menciumi satu sama lain dengan penuh gairah di dalam mobil. Aku merasakan nafas Tante Rita yang panas dan terengah-engah saat tanganku mulai menjelajahi tubuhnya yang seksi. Aku meraih dadanya yang montok dan mulai meremasnya dengan lembut.
Tante Rita merespon dengan gemas, dia mulai melepas pakaiannya satu persatu sambil terus menciumiku dengan liar. Hatiku berdegup kencang saat melihat tubuh Tante Rita yang telanjang bulat di depanku. Aku tak bisa menahan godaan lagi, dengan penuh nafsu aku mulai menjilati dan menciumi setiap inci kulitnya yang mulus.
"Duh, Sayang. Aku sudah tak tahan lagi. Ayo, ngentot aku di dalam mobil," desah Tante Rita sambil menarik tubuhku untuk mendekat.
Aku tidak bisa menolak, gairahku sudah mencapai puncaknya. Tanpa pikir panjang, aku segera menurunkan celana Tante Rita dan melepas celanaku sendiri. Kontolku yang sudah tegang dengan keras langsung melonjak keluar saat dilepaskan dari celana dalamku. Tante Rita tersenyum puas saat melihat kontolku yang besar dan panjang.
"Ayo, Sayang. Ngentot aku seperti yang kamu inginkan," desah Tante Rita sambil meraih kontolku dan memasukkannya ke dalam memeknya yang sudah basah.
Saat kontolku mulai masuk ke dalam memek Tante Rita yang sempit, kedua kami merasakan sensasi yang luar biasa. Aku mulai menggenjot Tante Rita dengan cepat dan penuh nafsu, sementara Tante Rita merespon dengan mendesah dan mengerang nikmat. Suara desahan dan erangan kami bergema di dalam mobil yang sempit.
Kami terus bergoyang dan bercinta dengan penuh gairah di dalam mobil, meskipun terbatas ruang geraknya namun hal tersebut justru menambah gairah kami. Aku terus memompa kontolku ke dalam memek Tante Rita dengan cepat dan keras, membuat Tante Rita mengerang dan mendesah semakin kencang.
"Ahh... Sayang, terus... terus... ahh... aku... hampir... keluar..." desah Tante Rita sambil mendekap tubuhku erat-er